Ubisoft Pecat 45 Pegawai di AS, Dampak Finansial Perusahaan yang Jelek

Jakarta, Jagatgame.id – Developer Assasin’s Creed, Ubisoft Entertainment SA, melakukan pemecatan kepada 45 pegawainya yang berada di Amerika Perkumpulan. Dikutip dari Bloomberg, pemecetan tersebut terjadi Buat kantor San Francisco dan Cary, North Carolina.

Pemecatan yang terjadi menambah panjang daftar kejadian serupa di industri game, terutama setelah masa pandemi Covid-19. Efisiensi Buat bisnis perusahaan menjadi salah satu Dalih yang sering digunakan selama proses pemecetan. Sebelumnya Eksis Sony dan Microsoft yang juga melakukan efisiensi tersebut.

Dalam pernyataan Buat Bloomberg, pihak Ubisoft mengatakan, “Sulit tapi keputusan yang perlu dilakukan Buat studio demi mencapai Rasional pengembangan dan bisnis di masa mendatang.” Pemecatan itu efektif dengan segera, mengakibatkan perusahaan perlu memikirkan strategi kerja agar bisnis tetap berjalan.

Baca Juga:  Sudah Berbadan Hukum di Indonesia, Garena Enggak Bakal Diblokir Kominfo

San Francisco and Cary sendiri merupakan studio yang lebih dikenal dengan Predikat Red Storm Entertaiment. Studio ini melahirkan karya game free-to-play multiplayer arena shooter XDefiant Berbarengan dengan franchise Rocksmith. Selain itu, pihak studio juga menggarap game The Division Heartland.

Baca juga: Nintendo Switch Letih Penjuaan 143 Juta Unit, Masuk 3 Besar Konsol Paling Sukses!

Pemecatan Ubisoft Lagi Akan Berlanjut?

Rocksmith jadi salah satu game yang digarap oleh Red Storm Entertainment.

Pemecatan yang terjadi kali ini menjadi yang kedua bagi perusahaan. Sebelumnya Ubisoft telah memecat 45 pegawainya yang dari struktur perusahaan di Asia Pasifik, Dunia Publishing Central and APAC.

Pada tahun Lampau, pemecatan juga terjadi Buat bagian Customer Service di North Carolina dan Newcastle Studios di Inggris Raya, Tiba Ubisoft Montreal.

Baca Juga:  The Official Stardew Valley Cookbook, Hadirkan Cita Rasa dalam Game ke Meja Makan Anda

Perkara finansial perusahaan yang Kagak membaik menjadi Karena Istimewa pemecetan yang terjadi. Penjualan game yang Kagak mencapai Sasaran, serta belum stabilnya pasar mereka turut memperparah kondisi di perusahaan.

Sejak tahun 2022 sudah Eksis pemecatan pada 1.700 bidang kerja, dengan 1.000 di antaranya merupakan pegawai. Pemecatan sepertinya Lagi akan Lalu terjadi di masa mendatang apabila kondisi finansial belum menunjukan grafik positif.