Game AAA Belakangan Kalah Terkenal – Belakangan ini banyak sekali game Indie mulai naik daun. Game – game tersebut hadir dan menjadi Terkenal dikalangan para gamer di seluruh dunia. Kepopuleran tersebut tentunya Mempunyai Argumen yang Jernih.

Baldur’s Gate 3 hadir sebagai jawaban Demi para gamer pecinta Aliran RPG yang selama ini merasa game – game RPG kurang memuaskan. Dan Battlebit hadir sebagai jawaban pada masa Battlefield 2042 mengalami banyak bug.

Meskipun Baldur’s Gate 3 dianggap beberapa developer sebagai sebuah anomali, akan tetapi game Indie ini membuktikan bahwa mereka Pandai menjadi salah satu game terpopuler di Dunia.

Stray juga pada tahun Lewat sempat mengemparkan dunia game dan menjadi salah satu game terpopuler hingga masuk sebagai nominasi GOTY dan bertarung Berbarengan game besar lainnya seperti God of War, Elden Ring, dan sebagainya.

Argumen Kenapa Game AAA Belakangan Kalah Terkenal Dibandingkan Game Indie

Game kualitas AAA belakangan kalah Terkenal dibandingkan game dari developer indie

Dengan meningkatnya kepopuleran ini, Enggak sedikit gamer berfikir bahwa game kualitas AAA kini sudah kurang Terkenal. Tetapi apa Betul dan kenapa game AAA kalah Terkenal dibanding game Indie belakangan ini?

Game Indie Selalu Mendengarkan Feedback

Feedback Dari Early Access
Feedback Dari Early Access

Banyak gamer yang senang memainkan game Indie karena para developernya yang aktif berinteraksi dengan komunitas. Salah satu hal yang sering developer lakukan adalah mendengarkan Feedback dari Pemeran.

Dan Feedback tersebut sering diimplementasikan. Teladan nyatanya adalah dengan Baldur’s Gate yang membuka Early Access dan juga mendengar feedback dari Pemeran Demi menyempurnakan game mereka.

Selain BG 3, Battlebit juga melakukan hal yang sama dengan menyusun update berdasarkan feedback yang diberikan Pemeran. Hal ini tentunya Membangun game Indie semakin dilirik karena lebih akrab dengan para Pemeran.

Enggak Eksis Microtransactions yang berlebihan maupun Battle Pass tak Masuk Intelek

Lootbox
Lootbox

Monetisasi berlebihan beberapa kali terlihat di beberapa game AAA dan menjadi kontroversi dimana para Pemeran kecewa ataupun bahkan memberikan rating Jelek terhadap game – game tersebut.

Tetapi Game Indie jarang menggunakan Microtransactions. Baldur’s Gate 3 secara terang – terangan Enggak memasukkan Microtransactions maupun Battle Pass. Sementara itu, beberapa game kualitas AAA Mempunyai Microtransaction yang dianggap ‘predator‘ oleh beberapa gamer.

Microtransactions sendiri Enggak selalu Jelek Apabila bukan sesuatu yang diharuskan. Pemeran dapat menjadikan hal tersebut sebagai bentuk lain Demi memberi dukungan kepada game dan developer. Tetapi tentunya hal yang berlebihan selalu Enggak Berkualitas.

Game Indie Lebih Sering Membangun Game yang Ingin Mereka Mainkan

Berawal Dari Passion Project
Berawal Dari Passion Project

Hal yang Membangun studio Indie memberikan game yang lebih Terkenal adalah para developer tersebut Membangun game berdasarkan Keinginan dan kreativitas mereka tanpa Eksis batasan dari pihak lain.

Hal itu Membangun para Developer Indie Pandai memberikan apa yang Gamer inginkan karena mereka sendiri mayoritasnya adalah seorang gamer juga. Tentunya Apabila seorang pencipta suka memainkan game yang mereka inginkan, maka pemainnya juga dapat menerima game tersebut.

Sementara itu Developer AAA terkadang Mempunyai batasan – batasan yang Membangun ruang gerak mereka terbatas. Hal ini sangat wajar karena Game kualitas AAA merupakan proyek dengan Biaya yang sangat besar sehingga beberapa pihak Enggak Ingin menjadikan proyek tersebut sebagai eksperimen.

Developer Game AAA Terlalu Pusat perhatian dengan Franchise yang Eksis

Sudah Banyak Franchise
Sudah Banyak Franchise

Argumen ini merupakan Argumen yang sangat masuk Intelek Berkualitas dari segi pengembangan game maupun dari segi bisnis Demi Developer game kualitas AAA. Demi mengembangkan Franchise baru dengan level AAA, butuh Biaya yang sangat besar.

Dan Apabila proyek tersebut gagal, tentunya perusahaan akan rugi besar. Selain itu waktu yang sangat Panjang diperlukan Demi mengembangkan Franchise atau IP baru dan lebih efisien Demi mengembangkan Franchise yang sudah Eksis.

Maka Enggak aneh Apabila Developer game kualitas AAA memilih Demi meneruskan atau Membangun ulang Franchise yang sudah Mempunyai fondasi karena Berkualitas dari segi bisnis maupun pengembangan gamenya lebih Terjamin.

Gamer Terlalu Menggeneralisasi Game AAA

Generalisir Tidak Baik
Generalisir Enggak Berkualitas

Unsur terakhir adalah dari Gamernya sendiri. Begitu ini, banyak gamer yang terlalu menggeneralisasi sesuatu, termasuk Game kualitas AAA. Enggak sedikit opini atau pendapat di internet beredar yang menyamaratakan game – game tersebut.

Memang, beberapa game tersebut Eksis yang Jelek bahkan Mempunyai rating rendah karena beberapa Argumen. Tetapi bukan berarti seluruh game dengan kualitas atau budget AAA semuanya Jelek.

Elden Ring, God of War, dan game-game lainnya merupakan Teladan game besar yang Mempunyai rating bagus dan kualitas yang sangat Berkualitas. Tetapi karena akibat penyamarataan ini, beberapa game juga terkena dampaknya.

Hasil

Jangan Nilai Game Terlalu Cepat
Jangan Nilai Game Terlalu Lekas

Argumen mengapa Game AAA Belakangan Kalah Terkenal Dibandingkan Game Indie tentunya cukup banyak seperti komunikasi dengan komunitas, Microtransactions, bahkan Pusat perhatian pengembangan game jadi Unsur Krusial.

Akan tetapi, yang menjadi Argumen paling besar adalah generalisasi dari gamer yang kini mulai menganggap game kualitas AAA itu Jelek meskipun hanyak beberapa game saja yang menjadi kontroversi selama ini.

Memang, skeptis terhadap sesuatu itu perlu, Tetapi Apabila terlalu berlebihan maka kita sama saja dengan menilai Kitab dari sampulnya. Dengan begitu, Berkualitas dari Game Indie maupun Game kualitas AAA pastinya akan memberikan hasil terbaik mereka.


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Opini atau artikel lainnya dari Javier Ferdano. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending