Jagatgame.id – Pengembang game terkemuka dari Prancis, Ubisoft diserang Tengah oleh seorang peretas tak dikenal.
Insiden peretasan ini terungkap ketika sejumlah gambar perangkat lunak internal serta alat-alat pengembangan mereka bocor ke internet.
Berdasarkan laporan dari laman Bleeping Computer pada Minggu (24/12/2023), Ubisoft Ketika ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kebocoran data setelah gambar tangkapan layar perusahaan tersebar luas.
Baca Juga: Menengok Kinerja Dapur Pacu Poco C65 yang Bakal Meluncur 4 Januari 2024 di Indonesia, Sudah Cocok Demi Gaming Nggak Nih?
“Kami sadar akan dugaan insiden kebocoran data dan sedang dalam tahap penyelidikan. Ketika ini, kami belum Mempunyai informasi lebih lanjut Demi diungkapkan,” ujar Juru Bicara Ubisoft melalui keterangan Formal dikutip dari laman Bleeping Computer pada Minggu (24/12/2023).
Sebelumnya, akun X atau Twitter dari VX-Underground menyebutkan bahwa seorang pelaku kejahatan siber yang Kagak dikenal, mengaku telah berhasil meretas Ubisoft pada tanggal 20 Desember 2023.
Peretad tersebut mengklaim telah mengakses data sebesar 900GB, setelah berhasil masuk ke dalam sistem permainan perusahaan tersebut.
Baca Juga: Segera Rilis di Indonesia, Huawei MatePad Pro 13.2 Bakal Jadi Andalan Konten Kreator
Sebagai bukti atas tindakannya, sang peretas menyatakan telah berhasil mengakses server-server Ubisoft seperti SharePoint, Microsoft Teams, Confluence, dan MongoDB Atlas.
Peretas juga membagikan tangkapan layar yang menunjukkan akses mereka ke beberapa layanan yang dimiliki oleh perusahaan yang berbasis di Prancis ini.
Kagak hanya itu, peretas tersebut juga mengungkapkan niatnya Demi mencuri data pemain dari permainan Rainbow 6 Siege.
Baca Juga: Metode Mudah Main Game di Cover Screen Oppo Find N3 Flip, Ikuti Langkah-langkahnya
Tetapi, ketika peretas berusaha Demi mengeksfiltrasi data pengguna Rainbow 6 Siege, tetapi Kagak berhasil
Perlu dicatat, sebelumnya Ubisoft pernah menjadi korban serangan ransomware pada tahun 2020. Perusahaan ini juga mengalami serangan peretasan pada tahun 2022 yang mengganggu permainan, sistem dan layanan mereka secara Mendunia.