Jagatgame.id – Valve, perusahaan teknologi dan pengembang game Terkenal, pernah bikin beberapa keputusan yang menuai sorotan.
Berikut empat keputusan kontroversial mereka dalam beberapa tahun terakhir.
1. Suntik Tewas CS:GO
Awalnya, pada tahun 2020, Valve menyetop dukungan Buat CSGO di macOS dan hardware lawas, seperti DirectX 9 dan sistem operasi 32-bit.
Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar, tetapi Valve berpendapat langkah tersebut diperlukan.
Puncaknya, per 1 Januari 2024, dukungan Valve Buat game CSGO sepenuhnya dihentikan, Lampau beralih ke Counter Strike 2.
Baca Juga: Valve Suntik Tewas Game Counter-Strike: Mendunia Offensive, Ketahui Dampaknya dan Reaksi Komunitas Gaming?
Baca Juga: Daftar Game Terbaik 2023 Di Steam
2. Cabut Game Active Shooter
Pada 2018, Valve memutuskan Buat menarik game Active Shooter dari toko game online mereka, Steam.
Begitu itu, perusahaan menerima kritik keras dari keluarga korban penembakan massal dan masyarakat.
Pasalnya, dalam game ini, pemain berperan sebagai penembak sekolah, sehingga dianggap oleh banyak orang sebagai inspirasi yang “Bukan Layak.”
Menukil Washington Post, Valve menilai game tersebut Bukan sesuai standar dan Panduan komunitas mereka.
3. Sepak Game Rape Day
Setahun kemudian, pada 2019, Valve menyetop distribusi game Rape Day di Steam selepas menerima kritik keras.
Game ini menggambarkan adegan pemerkosaan dan kekerasan seksual, memicu kontroversi dan kemarahan di kalangan pengguna Steam serta masyarakat Lumrah.
4. Ubah Konversi Mata Doku 25 Negara di Steam
Pada Oktober 2023, Valve memutuskan Bukan Tengah mendukung mata Doku regional di Turki dan Argentina, Lampau mengubahnya jadi dolar AS.
Munurut laporan PC Gamer, secara keseluruhan Terdapat 25 negara yang terdampak kebijakan ini.
Pengguna Steam di sejumlah negara lain akan Menyaksikan harga baru yang di-regionalisasi dalam USD.
Kendati keputusan tersebut menuai kritik dari beberapa pengguna, Valve berpendapat, tindakan diperlukan Buat memastikan stabilitas dan keadilan sistem harga.