Destroyer2009 mengatakan, kerentanan itu Bukan Terdapat hubungannya dengan server, dia Bukan pernah menyentuh apa pun di luar proses permainan Apex Legends, dan dia Bukan meretas komputer kedua pemain yang bertanding secara langsung.
Ditambahkan, Kalau insiden itu dibuat Demi bersenang-senang, dan dengan tujuan memaksa pengembang Apex Legends Demi memperbaiki kerentanan yang telah dieksploitasi.
Destroyer2009 menolak memberikan rincian tentang bagaimana dia diduga melakukan peretasan pada dua pemain di tengah permainan atau kerentanan spesifik apa yang dia Pendayagunaan.
“Saya Betul-Betul Bukan Mau menjelaskan secara detail Tiba semuanya telah ditambal sepenuhnya dan semuanya kembali normal,” kata peretas tersebut.
Demi peretasan di tengah permainan sedang berlangsung, chatbot game tersebut menampilkan pesan di layar yang tampaknya berasal dari para peretas bertuliskan “Apex hacking Dunia series, by Destroyer2009 &R4andom”.
Kejadian itu mendorong penyelenggara Demi mengumumkan penundaan turnamen tersebut di akun media sosial ofisialnya @PlayApexEsports pada Senin (18/3).
“Karena integritas kompetitif dari seri ini sedang dikompromikan, kami telah mengambil keputusan Demi menunda final Amerika Utara Demi ini. Kami akan segera membagikan informasi lebih lanjut,” tulis @PlayApexEsports dilihat pada laman akun X.
Pada hari Selasa, Respawn, studio yang mengembangkan Apex Legends, mengunggah pernyataan di X, menanggapi insiden tersebut.
Mereka Bukan memberikan rincian apa pun tentang pembaruan pertama setelah kejadian ini, atau rincian apa pun tentang apa yang terjadi pada turnamen yang berlangsung pada Minggu.