Dengan semakin meningkatnya kompetisi dan modal yang harus dikeluarkan Buat produksi sebuah game, Seluruh developer dan publisher Ingin game mereka berhasil dari hari pertama. Apabila periode awal game Enggak sesuai ekspektasi, kecil kemungkinan game tersebut akan didukung atau juga mendapatkan sekuel.
Tetapi beberapa game terkadang menolak Buat “Tewas” begitu saja. Bahkan dengan resepsi awal Enggak baik yang didapatkan, beberapa game Tetap Terdapat potensi Buat bernasib Bagus. Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan game-game yang awalnya dihujat oleh fans, Tetapi disenangi beberapa tahun kemudian. Berikut ialah game yang dimaksud:
Rainbow Six: Siege
Rainbow Six Siege tampil berbeda dari seri-seri terdahulunya. Dari yang dulunya game taktikal penuh realisme yang Pusat perhatian akan elemen mengatur tim dan strategi briefing, Siege tampil sebagai game FPS multiplayer dengan operator yang Membangun game tersebut Nyaris Bisa dikategorikan hero-based shooter.
Resepsi awal dapat dibilang Enggak baik. Tak hanya karena fans seri lama yang tak senang dengan direksi baru ini, tetapi juga peluncuran game yang penuh masalah teknis mulai dari server hingga dari dalam game itu sendiri. Game sempat dipandang “dead on arrival” bagi komunitasnya, Tetapi lewat update konten konstan yang diberikan oleh Ubisoft, game tersebut Lalu hidup dan menjadi salah satu FPS kompetitif terbesar Begitu ini.
The Legend of Zelda: Wind Waker
The Legend of Zelda: Wind Waker mungkin dirilis dengan review gemilang, Tetapi eksistensinya pada Begitu itu Enggak disenangi oleh fans Zelda yang harapkan game Zelda yang lebih serius dan gelap setelah Majora’s Mask.
Wind Waker menjadi kebalikan dari Seluruh yang diharapkan fans Zelda Begitu itu. Dari segi gameplay mungkin tetap Zelda, tetapi dari segi visual yang terlalu Gambar bergerak dan “ceria” dibandingkan seri sebelumnya, fans memprotes dan mengkutuk game ini. Twilight Princess bahkan langsung diumumkan tak lama kemudian sebagai respon Nintendo terhadap resepsi Enggak baik dari gamer terhadap Wind Waker, menjadikan momen pengumuman Twilight Princess salah satu momen paling memorable di sejarah E3.
Tetapi belasan tahun kemudian, fans mulai perlahan mengapresiasi Toon Link dan petualangannya hingga mungkin lebih banyak yang menyukai game ini dibandingkan Twilight Princess yang sempat dihebohkan dulu. Pada akhirnya, fans sadar kalau gameplay tetaplah yang terpenting daripada realisme dan kedewasaan sebuah game.
Diablo 3
Diablo 3 sempat menjadi game paling diantisipasi pada tahun 2013 Lewat. Tetapi Begitu rilis, game menuai banyak kritik pedas dari pemainnya. Keharusan online Buat bermain bahkan Buat solo, server yang bermasalah karena kepenuhan pemain, beberapa mekanik yang terlalu dipermudah, serta gaya visual yang terlalu “Gambar bergerak” dan dianggap melenceng dari tema gothic yang Terdapat di dua game terdahulunya Membangun Diablo 3 berubah dari yang paling diantisipasi menjadi paling kontroversial.
Tetapi lewat update konstan serta satu Perluasan yang perbaiki sebagian masalah di game Esensial, Diablo 3 perlahan menjadi game yang mulai diterima oleh fans. Memang mungkin Diablo 2 Tetap menjadi favorit, Tetapi hingga sekarang game tersebut Tetap aktif dimainkan dan aktif diperbarui oleh Blizzard, Membangun game tersebut game ARPG Buat dimainkan selagi menunggu game keempat muncul.
No Man’s Sky
Peluncuran No Man’s Sky menjadi salah satu peluncuran paling kontroversial yang pernah Terdapat. Banyaknya janji yang Enggak hadir serta gameplay yang tak sekeren yang dihebohkan Membangun game dan developernya Lalu menuai protes, kritik, sindiran dan bahkan ancaman Mortalitas oleh gamer.
Hello Games yang Hening total sejak perilisan game menambah Enggak baik situasi, Membangun mereka dianggap melarikan diri dengan Duit yang dihasilkan dari janji Bajakan selama pers.
Tetapi selagi mereka Hening dari media, Rupanya Sean Murray dan timnya Enggak meninggalkan game begitu saja. Lewat update besar secara konstan, No Man’s Sky perlahan menjadi game yang dijanjikan atau bahkan Mengungguli visi awal mereka. Memang Cocok taktik hype mereka sangatlah Enggak baik dan Enggak dapat dimaafkan begitu saja, Tetapi setidak-tidaknya mereka mencoba Buat memperbaiki kesalahan yang dibuat ketimbang melarikan diri layaknya kebanyakan game gagal lainnya.
Deadly Premonition
Deadly Premonition ialah game yang tergolong Aneh. Game ini dirilis di tahun 2010 tetapi visual terlihat seperti game PS2. Jalan cerita Enggak masuk Intelek dan dialog yang diucapkan tiap Watak khususnya si Watak Esensial Lalu Membangun pemainnya mengangkat alis. Dari segi gameplay juga game ini sangatlah kaku, bahkan mungkin lebih kaku dari Resident Evil 4 yang rilis 6 tahun sebelum game ini. Wajar apabila game mendapatkan rating Enggak baik oleh banyak media game dengan deskripsi yang baru saja saya jelaskan.
Tetapi meski dengan Seluruh hal Enggak baik yang saya jelaskan, game dari Hidetaka “SWERY” Suehiro dan Access Team ini menjadi cult classic dan disenangi oleh banyak orang. Game ini juga masuk dalam banyak daftar “best worst game” oleh media atau juga Youtuber. Apa sebenarnya daya tarik dari game ini? Semuanya balik ke selera masing-masing, Tetapi banyak yang menganggap game ini miliki banyak ide menarik, tetapi eksekusinya yang kurang matang. Dari segi cerita juga meski banyak yang “nggak Jernih”, Tetap tetap menghibur oleh dialog humor yang terkadang garing dan terkadang memang Menggemaskan. Singkat cerita, Deadly Premonition mungkin banyak masalah dan limitasi, Tetapi tetap menghibur bagi banyak orang mau itu secara ironi atau Enggak.
Final Fantasy XIV
Sebelum menjadi game MMO yang diterima sangat Bagus secara kritis dengan free trial Tiba level 60 lengkap dengan Perluasan Heavensward. Final Fantasy XIV pertama kali rilis pada tahun 2010 dan langsung dicap sebagai MMO terburuk yang pernah dirilis. Kombinasi masalah server dengan banyaknya elemen yang hilang Buat Aliran MMO Membangun banyak gamer menghidari bermain game ini dan kembali ke World of Warcraft atau game MMO Terkenal lain.
Square Enix Bisa saja berhenti berharap dengan game tersebut, mematikan server dan move on ke proyek lain. Tetapi kesempatan kedua diberikan dengan Cita-cita dapat memperbaiki Seluruh kesalahan di versi sebelumnya.
Naoki Yoshida, staf yang sebelumnya terlibat dalam seri Dragon Quest mengambil Spesialis produksi. Pengembangan game kemudian diulang total, banyak elemen di game dan cerita juga telah diubah sesuai dengan feedback dari pemain di versi pertama. Pada tahun 2013, game dirilis kembali sebagai versi 2.0. Memperbaiki Seluruh masalah di versi sebelumnya, menambahkan banyak fitur yang sebelumnya Enggak Terdapat dan juga memperkuat aspek cerita yang selalu menjadi aspek terkuat dari franchise ini Rupanya lebih dari cukup Buat melupakan gamer akan betapa problematik versi awal game.
8 tahun kemudian, Final Fantasy XIV berhasil menjadi game MMO terbesar Begitu ini dengan beberapa Perluasan telah dirilis dan jutaan pelanggan setiap bulannya.
Street Fighter V
Setelah suksesnya Street Fighter IV yang dirilis ulang berkali-kali, wajar apabila saatnya berpaling ke sekuel baru. Tetapi sayangnya sekuel kelima ini Enggak mendapatkan resepsi positif serupa layaknya game keempat.
Game kelima dipandang terlalu minim konten dan penuh masalah di mode online khususnya netcode yang menjadi salah satu daya tarik di game keempat, Membangun banyak yang lebih memilih ke game lama ketimbang lanjut mainkan game kelima tersebut.
Memperbaiki masalah tersebut, Capcom mulai Lalu perbarui game. Dimulai dengan memperbaiki masalah netcode, kemudian mulai menambahkan story mode, level baru, dan baru berpaling ke DLC Watak.
2 tahun kemudian mereka merilis Arcade Edition Lewat lanjut dengan Champion Edition di tahun 2020 yang menjadi edisi definitif Begitu ini dengan 4 tahun konten yang telah ditambahkan Capcom serta game yang jauh lebih rapi dari apa yang diberikan pada tahun 2016 Lewat.
Fortnite
Sebelum menjadi game battle-royale terbesar Begitu ini, Fortnite bermula sebagai game co-op survival atau yang Begitu ini dikenal sebagai mode “Save the World”. Singkat cerita, mode tersebut dipandang terlalu membosankan dan Enggak terlalu memberikan pengalaman Aneh dibandingkan game-game zombie yang sudah Terdapat bahkan dengan fitur “building” yang dijadikan gimmick Esensial.
Pada tahun 2017, Epic Games mencoba Buat banting stir game yang telah dianggap sebagai “game gagal” tersebut. Mereka menambahkan mode battle-royale yang dipopulerkan oleh PUBG Tetapi dengan sentuhan mereka sendiri.
Lewat perpaduan promosi yang agresif dan juga update konten yang frekuensinya jauh lebih aktif ketimbang game sebelah, 4 tahun kemudian Fortnite menjadi salah satu game terbesar Begitu ini dan bahkan Bisa dibilang menjadi “tempat promosi interaktif” dengan banyaknya kolaborasi dengan media lain mulai dari game, Gambar hidup, dan sesekali Seniman.