Stable Diffusion dan fMRI Baca Pikiran Mahluk Jadi Gambar

Kehadiran dari artificial intelligence atau yang lebih dikenal dengan AI kini tengah digalakkan Demi jadi standar masa depan. Hal tersebut dibuktikan dengan kombinasi dari Stable Diffusion dan fMRI, yang Bisa olah atau rekonstruksi sinyal otak Mahluk ke dalam bentuk visual dengan mudahnya.

Hal ini tentunya cukup mengejutkan, karena teknologi yang tergolong baru tersebut Bisa lakukan lompatan pencapaian dalam waktu yang tergolong singkat. Ditambah kemampuannya Demi ini, Enggak tutup kemungkinan popularitas AI akan kian melejit ke depannya.

Hasil dari Stable Diffusion dan fMRI Cukup Presisi dengan Membaca Pikiran Mahluk

Sebagaimana yang telah kami sebut dalam artikel sebelumnya, Stable Diffusion adalah salah satu AI yang dirancang sedemikian Jenis oleh sekelompok peneliti dari LMU Munich dan Runway, berikut pemain besar yang bergerak di bidang artificial intelligence, EleutherAI dan LAION.

Baca Juga:  Spesifikasi Minimal HP Gaming 2023 agar Main Game Fasih!

Bermacam uji coba dan penelitian yang dilakukan oleh bermacam Golongan peneliti tersebut kini membuahkan hasil.

Di mana baru-baru ini sekelompok peneliti dari Graduate School of Frontier Biosciences, Osaka University, CiNet, NICT dari Negeri Sakura, telah sukses kombinasikan Stable Diffusion dan fMRI atau gelombang otak Mahluk. Hasilnya mengejutkan, karena AI tersebut Bisa visualisasikan dengan cukup Presisi.

Bermacam gambar yang nantinya akan diolah dengan Donasi AI, Sumber

Sekelompok peneliti tersebut katakan bahwa mereka uji coba hal tersebut dengan memanfaatkan beberapa data yang dimiliki Natural Scenes Dataset (NSD).

Gelombang Otak Bawah Dan Atas Stable Diffusion Ai
Hasilnya Rupanya cukup Presisi loh, brott!

Menariknya, para peneliti tersebut Enggak melatih AI-nya Demi hadirkan hasil yang cukup Presisi, dan hanya gunakan model linier sederhana yang Bisa petakan gelombang otak Dasar dan atas, Demi kemudian diproses oleh Stable Diffusion.

Cara Kerja Latent Diffusion Ai
Alur yang dibutuhkan, Rupanya cukup rumit

Demi hasilkan gambar, para peneliti membagi otak atas Demi Membikin visual, dan otak Dasar Demi Membikin teks Demi kemudian diproses oleh sang AI. Seluruh proses tersebut memanfaatkan Stable Diffusion dan fMRI Demi hasilkan visual, yang sayangnya bila kami jabarkan semuanya di sini akan cukup rumit Demi dipahami.

Baca Juga:  Niat Saingi Bing, Google akan Integrasikan AI pada Google Search

Butuh Waktu yang Relatif Lama Demi Tiba di Titik Ini

Tidaklah heran bila hasil Stable Diffusion dan fMRI Bisa dikatakan cukup Presisi. Penelitian terkait fMRI yang merupakan kependekan dari Functional Magnetic Resonance Imaging tersebut Rupanya dimulai pada tahun 2018 silam.

Di mana Demi itu sekelompok peneliti dari Jepang, mendemonstrasikan bagaimana caranya jaringan syaraf Mahluk Bisa rekonstruksi gambar melalui rekam fMRI. Tahun berikutnya, sekelompok peneliti dari Meta yang diketuai oleh Jean-Remi King, sukses olah gambar dari jaringan syaraf seekor monyet Demi jadi Surat keterangan.

Jean Remi King Peneliti Ai Dari Meta
Jean-Remi King, peneliti dari Meta tengah menjelaskan fMRI

Loncat ke tahun 2022, para peniliti dari University of Texas tak mau kalah. Mereka memamerkan bahwa model GPT dapat deskripsikan konten berbasis teks yang dilihat seseorang dalam video dari pemindaian fMRI.

Konsep Mindvis Stable Diffusion
Tingkat akurasi gambar yang cukup Presisi

Kemudian pada November 2022, tim dari National University of Singapore, Chinese University of Hong Kong, dan Stanford University, memanfaatkan teknologi MinD-Vis alias Sparse Masked Brain Modeling with Double-Conditioned Latent Diffusion Model for Human Vision Decoding Demi akhirnya digunakan pada AI yang kita gunakan hari ini.

Baca Juga:  Stok VGA RTX 3000 Bekas Mulai Ludes, Harga Bakal Naik Berkali Lipat

Tiba pada puncaknya Stable Diffusion dan fMRI yang kita bahas kali ini. Di mana ini adalah sebuah pencapaian yang patut diapresiasi karena pada akhirnya teknologi kini Bisa dikombinasikan dengan Mahluk.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com