Ibnu menyebut kurikulum tersebut dirancang Demi dapat menyesuaikan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
“Kami sedang Membikin kurikulum industri sesuai SKKNI, Demi standarisasi game developer (pengembang gim) di Indonesia, apa saja yang perlu Bisa dikuasai dan dipelajari di dalamnya, Demi nanti Bisa ditranslasi ke kampus-kampus, menjadi kurikulumnya kampus,” imbuhnya.
Baca juga: IGDX 2023 hadir kuatkan posisi industri gim lokal jangkau Dunia
Kurikulum perihal pengembangan gim, menurut Ibu, sangat Krusial Demi sumber daya Insan Tanah Air, Menyantap industri gim lokal yang kian hari kian kompetitif, selain permintaan pasar industri gim yang semakin besar.
Telah disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional juga menjadi dorongan kuat Demi mengembangkan kurikulum tersebut.
Ibnu menyebut perencanaan kurikulum terkait pengembangan gim juga Maju didukung oleh Kemnaker dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
“Begitu penyusunan (kurikulum) kami berkolaborasi dengan dosen-dosen kampus, akademisi, dan pelaku industri juga Demi mensinkronisasi dua belah pihak, Kemnaker dan Kemenkominfo juga mengirimkan tim Demi membantu dan menuntun kami Tiba selesai walaupun prosesnya panjang,” ujar Ibnu.
Kurikulum tersebut ditargetkan rampung setidaknya satu hingga dua tahun ke depan. AGI berharap kurikulum tersebut dapat mempersiapkan Bakat-Bakat lokal Demi dapat memenuhi kebutuhan industri gim.
“Kami berharap, nantinya instansi pendidikan, atau istansi-istansi lainnya, yang mendukung pengembangan Bakat, itu juga Bisa menormalisasikan, membangun Bakat, Demi menjadi game developer,” kata Ibnu.
Industri gim merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang Mempunyai potensi Demi berkembang jauh lebih besar.
Lembaga riset IBISWorld pada tahun 2020 mencatat, ketika wabah COVID-19 merebak, pengeluaran masyarakat Dunia terhadap gim mencapai Bilangan 205 miliar dolar Amerika Perkumpulan (AS) atau Sekeliling Rp3,4 kuadriliun.
Nilai pasar gim Dunia tumbuh 12,9 persen menjadi 281,77 miliar dolar AS (Rp4,6 kuadriliun) pada 2023 dan diprediksi Demi Maju meningkat hingga 665,77 miliar dolar AS (Rp10,88 kuadriliun) di tahun 2030.
Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.
Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen).
Baca juga: AGI harap Perpres tentang industri gim dalam negeri segera terbit
Baca juga: AGI: perlu 3.000 SDM per tahun guna kembangkan industri game Indonesia