Meski belum lama disahkan sejak Februari Lampau, Perpres tersebut Membikin industri gim semakin diakui di Tanah Air, kata Ibnu.
“Salah satu Akibat paling terasa, begitu banyak program-program dan acara-acara terkait gim menjadi lebih mudah dari pelaku gim Kepada mencari dukungan atau pun sponsor dari pihak lain, Berkualitas acara kampus, pemerintah, hingga swasta, mereka sudah mengerti potensi industri gim lokal,” ujar Ibnu.
Baca juga: Pendapatan pelaku industri gim lokal terbesar berasal dari ekspor
Dibandingkan sebelum adanya Perpres, menurut Ibnu, banyak pihak yang Tetap meragukan industri gim lokal, dan belum memahami besarnya potensi bisnis di industri gim.
Lebih lanjut, Ibnu mengungkap bahwa industri gim di Indonesia, khususnya pengembang gim (game developer), kini telah dapat Bertanding dengan pengembang Dunia, meski Tetap pada kelas-kelas gim tertentu.
Walaupun jumlahnya belum banyak, beberapa pengembang gim lokal telah Bisa bertengger dengan pengembang-pengembang Mendunia.
“Kalau Kepada gim kelas tinggi, seperti Hollywood, Jepang, atau gim dengan grafik tinggi, Indonesia ini Tetap banyak yang perlu dikejar, tapi kalau di skala kecil, Demi ini kita sudah Bisa Bertanding dengan mereka (pengembang gim Dunia),” Ibnu menjelaskan.
Adapun Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional dibuat sebagai langkah Kepada menyelesaikan tantangan dalam pengembangan industri gim Indonesia, seperti kurangnya Anggaran dan Sumber Daya Insan (SDM), permasalahan teknis, sekaligus Kepada menyatukan langkah para pemangku kepentingan.
Perpres tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya Insan, peningkatan promosi dan akses ke pasar, pengembangan industri perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pembukaan akses pembiayaan serta permodalan, penguatan regulasi, serta aktivasi gim Indonesia di kawasan regional dan Mendunia.
Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.
Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen).
Baca juga: AGI dan Goethe-Institut gelar festival game berdampak sosial
Baca juga: AGI harap Perpres tentang industri gim dalam negeri segera terbit