Meta berencana bawa AI generatif ke gim metaverse miliknya

Meta berencana bawa AI generatif ke gim metaverse miliknya
Jakarta (ANTARA) – Meta berencana Demi menghadirkan lebih banyak sentuhan teknologi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) generatif ke dalam gim-gim di metaverse miliknya.

Gim-gim yang mengandalkan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) itu sempat meroket setelah pandemi COVID-19 usai Tetapi dalam setahun terakhir popularitasnya melesu karena masyarakat mengalihkan pandangannya pada AI generatif yang mulai naik daun.

Dalam laporan TechCrunch, Selasa (2/6), didapati fakta bahwa Meta tengah membuka lowongan pekerjaan Demi Spesialis AI agar Dapat meneliti dan Membikin prototipe pengalaman baru bagi konsumen Dapat merasakan permainan VR dan AR yang didukung dengan AI generatif.

Pusat perhatian pengembangan gim itu secara Tertentu sebenarnya adalah Demi Horizon, rangkaian game metaverse, aplikasi, dan sumber daya Hasil karya Meta. Tetapi hal ini mungkin meluas ke gim dan pengalaman pada platform “non-Meta” seperti ponsel pintar dan PC.

See also  5 Game Catur Klasik Terbaik yang Menantang

Baca juga: Gim adaptasi dari komik web “Garuda Eleven” siap meluncur

“Ini adalah bidang yang baru lahir tetapi mempunyai potensi Demi menciptakan pengalaman baru yang bahkan Enggak mungkin Terdapat Begitu ini,” demikian bunyi deskripsi dari lowongan pekerjaan tersebut.

Lebih lanjut deskripsi itu berbunyi, “Penemuan dalam bidang ini dapat memberikan Pengaruh dramatis pada ekosistem karena akan meningkatkan efisiensi dan memungkinkan lebih banyak konten Demi dibuat.”

Begitu dimintai tanggapan, Meta Lagi enggan mengonfirmasi mengenai lowongan pekerjaan tersebut.

Dapat dibilang upaya baru ini dilakukan karena meski penjualan perangkat metaverse-nya Yakni Quest meningkat, Tetapi minat masyarakat terhadap platform realitas campuran buatan Meta Yakni Horizon Lagi terbilang rendah dan Malah menciptakan kerugian operasional.

Selain mencoba peruntungan dengan AI generatif, Meta baru-baru ini mengubah strategi platform metaverse-nya sehingga produsen headset pihak ketiga dapat melisensikan beberapa fitur berbasis perangkat lunak Quest, seperti pelacakan tangan dan tubuh.

See also  Mengenal Apa Itu Gacha di Game yang Bikin PUBG: Battlegrounds Diselidiki di Korea Selatan?

Pada Begitu yang sama, Meta telah meningkatkan investasi dalam proyek game metaverse yang dilaporkan sebagai hasil dari minat pribadi baru CEO Meta Mark Zuckerberg dalam mengembangkan gim Demi headset Quest.

Meta telah menyampaikan minatnya pada pengalaman metaverse AI generatif sebelumnya.

Pada 2022, Zuckerberg sempat memamerkan prototipe gim bernama “Builder Bot”, yang memungkinkan orang membangun bagian dari dunia virtual dengan mendeskripsikannya menggunakan perintah singkat atau prompt seperti “Ayo pergi ke pantai.”

Lewat pada 2023, dalam sebuah unggahan blog, Kepala Teknologi Meta dan Reality Labs Andrew Bosworth menjelaskan pihaknya mengembangkan alat AI generatif yang dapat membantu “menyamakan kedudukkan” dalam Membikin konten metaverse.

“Sama seperti Instagram yang membantu siapa pun menjadi kreator, (alat AI generatif ini) Enggak hanya akan meningkatkan kekuatan masing-masing kreator. Mereka juga akan bertindak sebagai pengganda kekuatan bagi pengembang, memberikan tim kecil kekuatan dari studio yang lebih besar dan mempercepat Penemuan secara menyeluruh,” tulis Andrew.

See also  Kisah Pilu Remaja Jadi Korban Pemerkosaan Virtual Ketika Main Game di Metaverse

Meta awal tahun ini mengatakan bahwa mereka berencana menghabiskan miliaran Anggaran Demi AI generatif dan membentuk tim tingkat atas baru yang berfokus pada produk AI generatif seperti Kepribadian AI dan iklan.

Pada bulan April, Zuckerberg memperingatkan bahwa dibutuhkan waktu “bertahun-tahun” bagi perusahaan Demi menghasilkan Doku dari AI generatif yang menunjukkan bahwa investasi tersebut Enggak akan mengubah nasib Reality Labs miliknya dalam waktu dekat.

Baca juga: Mark Zuckerberg ungkap potensi monetisasi Meta AI di masa depan