Jakarta, Jagatgame Indonesia —
Beberapa game Terkenal kerap dijadikan sarana menghabiskan waktu Buat anak, salah satunya Roblox. Sayangnya, game interaktif ini berpotensi membahayakan anak mulai dari hal-hal seperti umpatan hingga predator anak.
Roblox telah mengalami peningkatan popularitas yang pesat selama pandemi. , Menurut Business of Apps, game ini Mempunyai 150 juta pengguna bulanan pada akhir 2020.
Chief parenting officer dari aplikasi parental-control Bark dan penulis Parenting in a Tech World Titania Jordan menjelaskan Roblox yang diiklankan sebagai “platform imajinasi” adalah game gratis yang tersedia di Seluruh smartphone, tablet, komputer, Xbox One, Oculus Rift, dan HTC Vive.
Di game ini pengguna dapat merancang dan mengunggah permainan mereka sendiri pada program yang disebut Roblox Studio Buat bermain di komunitas Mendunia.
Di situs mereka, Roblox menjelaskan game mereka memungkinkan pemain membangun taman hiburan terbaik, Bertanding sebagai pembalap mobil profesional, membintangi peragaan busana, menjadi pahlawan super, atau sekadar mendesain rumah impian dan berkumpul dengan Mitra.
“Platform ini menawarkan ribuan game gratis yang dibuat pengguna,” kata Jordan.
“Game ini sangat Terkenal Buat segala usia, tetapi fungsionalitasnya yang mudah digunakan, alat kreatif, dan permainan gratis membuatnya sangat menarik bagi para gamer muda,” imbuhnya.
Dikarenakan pengguna yang datang dari berbagai rentang usia, anak-anak berpotensi terpapar sesuatu yang Enggak semestinya. Maka dari itu Eksis beberapa risiko yang perlu diperhatikan orang Sepuh ketika anak bermain game Roblox.
Salah satu risiko yang Eksis pada game ini adalah kehadiran predator anak. Meski orang Sepuh telah mengaktifkan fitur kontrol orang Sepuh dan mematikan fitur obrolan pada game, predator anak Tetap dapat mengakses calon korbannya lewat aplikasi pihak ketiga, seperti dikutip Defend Young Minds.
Selain itu, avatar dengan nuansa seksual juga menjadi salah satu potensi bahaya Buat anak. Buat memastikan anak terhindar dari hal-hal semacam ini, orang Sepuh perlu mengaktifkan fitur kontrol orang Sepuh pada pengaturan tertinggi.
Kemudian sejumlah pemain Roblox juga kerap merekam dan mengunggah aktivitasnya di game ini. Beberapa di antaranya memuat video dengan konten seksual atau kekerasan yang berpotensi membahayakan anak ketika menelusuri video Roblox di YouTube.
Lebih lanjut, sejumlah pemain juga kerap berkomunikasi dengan ujaran-ujaran yang Enggak Layak Buat anak, seperti komunikasi yang memuat umpatan, kata-kata bernada rasis, atau Tembang-Tembang ofensif.
Maka dari itu, menurut Parents, anak-anak setidaknya harus berusia 13 tahun Buat bermain game Roblox karena adanya konten-konten problematis tersebut. Tetapi, Kalau orang Sepuh merasa pengawasannya cukup ketat, anak yang lebih muda Bisa diizinkan bermain.
[Gambas:Video CNN]
(lom/lth)