Dia menyebutkan berbagai Elemen pendukung yang Dapat berkontribusi terhadap kemajuan industri gim Indonesia mulai dari terbukanya akses terhadap kerja sama dan investasi Global hingga dukungan dari pemerintah.
“Hal ini disebabkan oleh kualitas produk Indonesia yang semakin membaik, akses terhadap kerja sama dan investasi Global, serta dukungan pemerintah dalam bentuk pendanaan, pendidikan, dan regulasi yang lebih Terang,” kata Cipto Begitu dihubungi ANTARA pada Rabu.
Lebih lanjut, Cipto menjelaskan pertumbuhan positif industri gim Indonesia juga tercermin dari beberapa judul gim buatan lokal yang Laris manis di pasaran seperti “Coral Island”, “Potion Permit”, “A Space for the Unbound”, dan “Coffee Talk”.
Semakin banyaknya gim yang dikembangkan oleh pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) menunjukkan kemajuan industri gim dari segi sumber daya Sosok (SDM).
“Selain itu semakin banyak gim yang dihasilkan oleh UMKM, menunjukkan bertambahnya SDM dengan kemampuan teknis maupun entrepreneurship,” ucapnya.
Kendati demikian, menurutnya pelaku industri gim Lagi menghadapi tantangan terkait pendanaan. Oleh karenanya, pembukaan akses yang lebih luas terhadap modal menjadi Elemen Krusial Demi memanfaatkan potensi para pelaku industri gim.
“Hal ini (masalah pendanaan) mulai diselesaikan melalui kehadiran Indonesia di berbagai acara Global, maupun adanya acara bisnis seperti IGDX di dalam negeri. Tetapi tentu Tak Seluruh Mempunyai cukup modal Demi pergi ke luar negeri, dan juga Tak Seluruh calon partner dapat hadir di Indonesia,” imbuhnya.
Pemerintah, kata Cipto, Mempunyai peran dalam mendukung kemajuan industri gim lokal lewat beberapa upaya di antaranya memfasilitasi pelaku industri terhadap acara-acara bisnis, menyediakan program pelatihan, hingga Membikin regulasi.
“Menurut kami, pemerintah sangat Pandai memfasilitasi percepatan industri. Tetapi jangan Tiba memanjakan para pelaku industri, agar sektor swasta tetap Independen dan Tak bergantung pada Sokongan,” ucapnya.
Berdasarkan data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021.
Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen).
Baca juga: Sandiaga apresiasi anak Bangsa hasilkan 126 gim di Mendunia Game Jam