Jagatgame.id – Pelaku game lokal atau Asal Indonesia disebut Lagi bergantung pada publisher luar negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan Center for Digital Society FISIPOL UGM melalui akun Twitter mereka.
“Pegiat game dan e-sports di Indonesia Lagi sangat bergantung dengan publisher dari luar negeri,” terang akun @cfds_ugm, Sabtu (27/1/2024).
“Demi Indonesia yang Lagi merintis, menurut kalangan gamer keputusan ini dinilai Lagi kurang bijak.”
Kicauan dari CFDS UGM tersebut merespons wacana pemerintah melalui Kominfo yang hendak mewajibkan publisher game Demi berbadan hukum.
Apabila Tak, ancamannya game bakal diblokir.
Baca Juga: Ketua Asosiasi Game Indonesia Sebut Isu Publisher Wajib Berbadan Hukum Keliru
Baca Juga: Mengenal Istilah e-Doping di Dunia Esport
“Projek ini memang bertujuan Demi perkembangan ekonomi digital Indonesia. Tetapi, kurangnya payung hukum, kebijakan hak cipta, dan promosi Membikin pengembang game lokal sulit berkembang,” tegas CFDS UGM.
Sayangnya, mereka tak mencantumkan data terkait pernyataan tersebut.
Adapun Indogamers menukil data publisher game paling banyak mendapat download di Indonesia sepanjang 2022.
Berikut data yang diambil dari Statista.