Bawakan Aransemen Klasik NyanyianLalu Indonesia, Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers Raih Standing Ovation di Eropa

Di bulan Oktober 2024, Jakarta Concert Orchestra (JCO) dan Batavia Madrigal Singers (BMS) Membikin gebrakan di Eropa dengan tur konser perdana mereka yang bertajuk “Symphonie der Freundschaft.” Di Rendah bimbingan Maestro Avip Priatna, mereka tampil memukau di Wina dan Salzburg pada tanggal 22 dan 23 Oktober, Lewat melanjutkan petualangan ke Como dan Roma pada 26 dan 28 Oktober.

Tur ini dimulai di Großer Saal Musikverein, Wina, yang terkenal dengan akustiknya yang luar Biasa. Penampilan mereka di sini mendapat standing ovation dari penonton yang terpesona. Lewat, mereka melanjutkan ke Stiftung Mozarteum di Salzburg, di mana semangat penonton tetap membara.

Dengan diiringi oleh 49 musisi berbakat, termasuk solois handal seperti Giovani Biga (biola) dan Nino Ario Wijaya (klarinet), serta 45 penyanyi BMS, konser ini menampilkan aransemen klasik NyanyianLalu-NyanyianLalu Indonesia. Salah satu momen spesial adalah Begitu mereka membawakan “Strauss di Maluku,” yang memadukan NyanyianLalu-NyanyianLalu tradisional Indonesia dengan karya Johann Strauss I.

Baca Juga:  5 Fakta yang Perlu Engkau Paham tentang Game FragPunk dari Microsoft

Setelah sukses di Austria, JCO dan BMS melanjutkan tur mereka ke Italia. Di Teatro Sociale di Como dan Auditorium Conciliazione di Roma, mereka kembali memukau penonton dengan aransemen NyanyianLalu-NyanyianLalu seperti “Overture Fatahillah” dan “Indonesia Jiwaku.” Daya dan dinamika penampilan mereka Akurat-Akurat menonjol.

Standing ovation dari penonton

Di setiap pertunjukan, penonton memberikan sambutan luar Biasa. Di Wina, Anita Taschler dari University of Music and Performing Arts Vienna mengatakan, “Penampilan ini sangat menginspirasi dan meninggalkan kesan mendalam.” Sementara di Salzburg, konduktor Stephan Höllwerth terkesan dengan harmonisasi Bunyi yang ditampilkan JCO dan BMS, menyebutnya sebagai sesuatu yang luar Biasa.

Tak kalah menarik, Cesc Fàbregas, pesepak bola asal Spanyol yang juga Instruktur COMO 1907, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap konser di Como. Ia merasa terinspirasi Menonton keindahan budaya Indonesia dipertunjukkan dengan begitu apik.

Baca Juga:  Blizzard Batalkan BlizzCon 2024, Eksis Apa?

Sebagai highlight dari tur ini, pada 28 Oktober 2024, sebelum konser terakhir di Roma, JCO dan BMS diundang Demi audiensi Spesifik di Istana Kenegaraan Vatikan. Di sana, BMS menyanyikan NyanyianLalu tradisional Maluku, “Hela Rotan,” dan “The Lord Bless You and Keep You” di hadapan Paus Fransiskus.

Maestro Avip Priatna sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang mereka terima di Austria dan Italia. Ia menekankan bahwa musik Pandai menjembatani budaya dan menyebarkan pesan persahabatan. “Kami berharap konser ini Pandai menginspirasi dan memperkuat Interaksi budaya antar negara,” tuturnya.

Tur konser ini bukan hanya sekadar penampilan, tetapi juga perjalanan yang memperlihatkan bahwa musik Indonesia Mempunyai tempat di hati penonton Global. Dengan semangat persahabatan yang mereka bawa, JCO dan BMS menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal yang dapat menyatukan kita Seluruh, merayakan perbedaan, dan membangun jembatan persahabatan di antara bangsa-bangsa.

Baca Juga:  Tretan Muslim Lebih Pilih Simpan Data Pribadi ke Riot atau Rockstar Games Dibanding ke Kominfo