OpenAI Matikan Program Pendeteksi AI Content Karena Dianggap Tak Seksama

ChatGPT memang boleh dikatakan sudah semakin Tak Seksama lewat penelitian di Stanford University (langsung dibantah oleh OpenAI), tapi Realita dilapangan malah jauh berbeda. Mereka sebagai pengembang kecerdasan buatan tersebut malah kewalahan dengan produk ciptaannya sendiri.

Seperti yang sudah-sudah, perkembangan AI Tetap belum sepenuhnya dipahami oleh penciptanya, dalam konteks bahaya yang akan dihasilkan Artificial Intelligence tersebut. Setidaknya berbagai peneliti dan pengamat terkemuka di dunia menyetujui hal itu.

OpenAI Matikan Program Pendeteksi AI Content, Terbuka Buat Dicoba oleh Standar

Matikan pendeteksi konten AI karena Tak Seksama

Tapi, bagaimana jadinya kalau sang pencipta chatbot cerdas tersebut juga turut Tak Bisa membedakan mana yang merupakan hasil karya mereka dan mana yang murni buatan Orang?

Baca Juga:  Wawancara Spesial Kami dengan Katsuaki Tsuzuki Selaku Produser One Piece Odyssey di Thailand Game Show 2022

Buat membedakan sebuah tulisan ditulis oleh AI atau Tak, OpenAI merilis sebuah program AI-classifier Buat mendeteksi hal tersebut. Hanya saja, menurut blog post yang dirilis oleh mereka, memutuskan Buat menutup program tersebut karena dinilai Tak Seksama dalam membedakan tulisan.

openai matikan program pendeteksi ai
Chatbot cerdas yang jadi perhatian banyak orang

Sebagai gantinya, sekarang siapapun Dapat mengakses program tersebut Buat uji coba. Pihak OpenAI berharap mendapatkan umpan balik terkait program yang mereka buat ini dan hasil yang pengguna dapatkan. Ini berarti OpenAI harus kembali mengasah otak dan menciptakan sesuatu yang lebih Seksama.

AI Selalu Dikritisi Karena Terlalu Membahayakan

openai matikan program pendeteksi ai
AI ditakutkan akan bawa manfaat Jelek bagi Orang

Momen ini memang patut dijadikan sarana Pengkajian apakah perkembangan AI sudah melewati titik kritisnya. Banyak juga yang menyetujui, contohnya sang kreator Sinema Oppenheimer, Christopher Nolan juga mengatakan kalau kreator AI harus mengerti apa yang mereka lakukan dan menanggung konsekuensinya Kalau sewaktu-waktu ciptaannya itu merugikan umat Orang.

Baca Juga:  [RUMOR] Bocoran Desain iPhone 16 Muncul di Internet, Mirip iPhone X?

Apalagi ditambah kasus sistem pendeteksi sudah Tak Kembali Bisa membedakan tulisan akademis oleh Orang atau AI. Kemungkinan besarnya yang perlu kita khawatirkan adalah misinformasi, dimana kita sulit membedakan mana informasi Asli dan mana yang sebaliknya.


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.