Salah satu Info kurang mengenakkan datang dari dataran Amerika Utara ketika salah satu tim yang CEO-nya merupakan orang Indonesia Adalah Garry Ongko Adalah BOOM Esports gagal mendapatkan tiket menuju turnamen Dota 2 terbesar di tahun ini Adalah The International 2024.
Hal ini tentu mengecewakan Asal Mula pastinya banyak fans dan juga penonton Taat yang sudah menunggu-nunggu sang tim Indonesia itu Buat maju di Podium besar. Meskipun Ketika ini para pemainnya merupakan Pemain dari Amerika Selatan, tapi manajemen tim diketahui Lagi merupakan orang Indonesia.
Hal inilah yang Membangun banyak orang bertanya-tanya, apa yang Membangun tim satu ini jadi seperti ini? Apakah pembahuruan Pemain Lagi belum dapat Memajukan kualitas permainan BOOM Esports?
Tiba detik ini Lagi belum Eksis jawabannya. Kualitas permainan BOOM Esports Dapat dibilang jauh dari kata Berkualitas. Hal inilah yang jadi salah satu Argumen kuat kenapa BOOM Esports serasa berjalan kebelakang bukan kedepan.
Padahal Amerika Utara adalah salah satu regional dimana para tim yang bertanding banyak yang Lagi merupakan tim semi profesional, akan tetapi tim sekelas BOOM Esports Lagi belum dapat memenangkan apapun disana.
Puncak dari kegagalan ini dirasakan oleh para Pemain BOOM Esports di final lower bracket melawan tim yang didalamnya terdapat salah satu Pemain Indonesia Adalah Kenny “Xepher” Deo Adalah LeviatanGG. Di dalam match tersebut BOOM Esports sempat memberikan perlawanan, tetapi gagal.
Di dalam final lower bracket tersebut akhirnya BOOM Esports menyatakan kalah dan secara sukarela memberikan tiket grand final mereka kepada Leviatan. Memperhatikan hal ini, tentu ini merupakan suatu kejadian yang Enggak diinginkan Seluruh orang.
Dengan ini dinyatakan Enggak bakal Eksis organisasi Esports asal Indonesia yang akan bertarung di The International 2024 mendatang.