CapCut Mencuri Data 200 Juta Penggunanya, Engkau Termasuk?

Aksi pengumpulan data yang dilakukan para pengembang aplikasi tampaknya akan menjadi sorotan para penyedia layanan ke depannya. Hal ini dikarekan CapCut mencuri data 200 Juta penggunanya belum lama ini, dan berujung perusahaan induknya, ByteDance dituntut. Waduh, Terdapat masalah apa sih?

CapCut Mencuri Data 200 Juta Penggunanya, Auto Dilaporkan!

Indukan dari aplikasi edit video

Mungkin inilah yang harus menjadi bahan perhatian Begitu kita diharuskan Buat memberi izin pada sebuah aplikasi. Karena Bisa saja izin yang dibutuhkan merupakan ‘jalan’ Buat para pengembang aplikasi mengumpulkan data personal para pengguna dengan dalih izin yang dibutuhkan oleh aplikasi yang dimaksud.

Melansir informasi dari GizmoChina, CapCut mencuri data dari setidaknya 200 Juta penggunanya yang tersebar di seluruh dunia. Naas, aksi pengumpulan data terstruktur atau pencurian tersebut kini akhirnya berujung pada meja hukum.

Capcut X Tiktok
Indukan dari TikTok dan CapCut

ByteDance selaku induk dari CapCut dan TikTok dituntut karena telah melanggar Biometric Information Privacy Act (BIPA). Di mana perusahaan tersebut mengumpulkan bermacam data, termasuk di antaranya pindaian Roman, dan Bunyi dari para penggunanya tanpa sepengetahuan mereka.

Baca Juga:  Dukungan Paint 3D Berakhir, Ini Dalih dari Microsoft!

Lagi Banyak Data Lain yang Dicuri!

Capcut Mengumpulkan Data Tanpa Seizin Penggunanya
Banyak sekali data yang dicuri oleh aplikasi edit video ini

Enggak hanya data pindaian Roman dan Bunyi, Rupanya CapCut mencuri data lainnya yang bersifat personal dan berpotensi membahayakan. Di antaranya Letak, Copot lahir, jenis kelamin, dan akses ke foto dan video yang dimiliki oleh pengguna terkait, bahkan Tiba dibuat daftarnya yang dapat kalian lihat selengkapnya di sini.

Belum cukup Tiba di situ, dikatakan pula bahwa CapCut juga mengamankan data MAC Address dan nomor kartu SIM yang tentunya bersifat personal. Menariknya, ByteDance berdalih kalau Sekalian data tersebut dibutuhkan demi memudahkan pengiklan Buat menemukan Sasaran pasar yang sesuai.

Yang menariknya Kembali, kebijakan privasi dari aplikasi satu ini tampak dirancang sedemikian Macam-macam Buat mempersulit para pengguna dalam memahami apa yang dimaksud pada poin-poin yang dijabarkan.

Baca Juga:  Project S TikTok Sudah Dipastikan Kagak akan Masuk ke Indonesia

Alhasil, tidaklah heran bila kasus CapCut yang kedapatan mencuri data 200 Juta penggunanya ini Tiba dibawa ke meja hukum, berujung Tiba penuntutan.


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com