Perlindungan Data Jadi Prioritas Primer

Jagatgame.id – Keamanan data pribadi semakin menjadi perhatian Primer di era digital, terutama dengan meningkatnya aktivitas yang membutuhkan data pribadi seperti foto diri, KTP, NIK, dan alamat rumah sebagai persyaratan dalam proses pendaftaran akun, aplikasi digital, juga pinjaman daring (Pindar).

Semakin banyak layanan yang mensyaratkan data-data tersebut, semakin besar pula risiko kebocoran atau penyalahgunaan informasi pribadi oleh pihak yang Kagak bertanggung jawab.

Menurut Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), sepanjang periode 2022-2023 terjadi 113 kasus kebocoran data pribadi di Indonesia, yang mengakibatkan 143 juta akun terdampak pada 2023.

Kondisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kebocoran data terbanyak ke-13 di dunia.

Sebagai salah satu sektor yang mengutamakan keamanan dan kerahasiaan data pengguna, industri fintech lending Mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga kepercayaan publik.

Di tengah pesatnya pertumbuhan pengguna pinjaman daring (pindar) yang mencapai 8,8 juta orang pada tahun 2024, kasus pencurian identitas Demi pengajuan pinjaman ilegal Tetap marak terjadi. Hal ini krusial Demi diatasi agar upaya inklusi keuangan yang didorong oleh industri fintech lending dalam menjangkau 132 juta masyarakat underserved dan underbanked—yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional—tetap dapat dipercaya oleh publik dan konsumen.

Baca Juga:  Review Realme 3: Performa Apik, Kamera Ciamik

Sebagai landasan dalam memastikan layanan keuangan yang Kondusif dan terpercaya, pelaku industri fintech lending wajib mematuhi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).

Regulasi ini mengharuskan seluruh badan publik, termasuk platform fintech lending, Demi mengelola data pengguna secara Absah, spesifik, dan transparan, serta memastikan bahwa data Kagak digunakan tanpa persetujuan eksplisit dari pemiliknya.

Sebagai platform fintech lending yang berkomitmen pada kepatuhan regulasi dan perlindungan konsumen, AdaKami telah mengadopsi berbagai langkah strategis guna memastikan keamanan data pengguna.

“Kami percaya bahwa perlindungan data pribadi bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga kunci dalam membangun kepercayaan konsumen,” ujar Karissa Sjawaldy, Chief of Public Affairs AdaKami, platform pembiayaan digital.

Baca Juga:  Hands On Samsung Galaxy Note 7 : Mencicipi Kecanggihan "Monster" Terbaru dari Samsung

Demi memastikan keamanan data pengguna yang kini terakumulasi mencapai 7,44 juta orang sejak 2018, AdaKami menerapkan sejumlah teknologi dan protokol keamanan yang sesuai dengan standar industri fintech lending, antara lain:

1. Enkripsi Secure Socket Layer (SSL) Demi memastikan data yang dikirimkan melalui platform tetap Kondusif dan terlindungi dari akses Kagak Absah dan kebocoran atau penyalahgunaan informasi pribadi.

2. Electronic-Know Your Customer (e-KYC) Demi meningkatkan keamanan dan kelancaran proses Validasi pengguna dengan deteksi penipuan berbasis Artificial Intelligence.

3. Kolaborasi dengan Dukcapil
Dalam Validasi identitas calon pengguna dan pihak swasta seperti Privy dalam tanda tangan digital Demi menjamin proses yang lebih Presisi dan Kondusif

AdaKami Kagak hanya menerapkan teknologi keamanan tetapi juga menjunjung tinggi transparansi dalam pengelolaan data pengguna, antara lain dengan memastikan bahwa seluruh data hanya digunakan sesuai dengan izin yang diberikan konsumen dan regulasi yang berlaku, menjadikannya dasar dalam pengelolaan dan penyimpanan data yang bertanggung jawab.

Baca Juga:  Ikutan Turnamen Esports FIFA Mobile TOTY Indonesia Ultimate Community

Pengelolaan data ini dilakukan sesuai dengan pengaturan dalam UU PDP dan hanya digunakan Demi tujuan yang telah diizinkan serta disetujui sepenuhnya oleh pengguna.

Persetujuan ini diberikan Begitu pengguna menandatangani perjanjian layanan, yang menjadi dasar hukum bagi AdaKami dalam memproses data pribadi secara transparan dan bertanggung jawab.

Baca Juga:Tips Bijak Melunasi Pinjaman Online (Pinjol)

“Keamanan data bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga bagaimana kami membangun budaya kepatuhan dan transparansi dalam setiap layanan. Dengan langkah-langkah yang kami terapkan, kami Ingin memberikan rasa Kondusif bagi setiap pengguna dalam mengakses layanan fintech lending,” pungkas Karissa.

Mungkin Anda Menyukai