Ketika bicara soal Gambar hidup adaptasi video game, selalu Terdapat 2 kriteria orang; yang pertama adalah fans dari game tersebut yang berharap filmnya akan sebagus gamenya. Kedua, fans yang sudah pesimis terlebih dahulu, berpikir Gambar hidup tersebut akan menjadi Jelek dan sekedar menjadi easy-cash dengan memanfaatkan popularitas game tersebut. Kriteria orang kedua ini bukan karena Tak Terdapat Argumen, Gambar hidup adaptasi video game memang belum Terdapat satu pun yang dianggap bagus. Banyak yang selalu berakhir Jelek dan melenceng dari sumber yang diadaptasi.

Dari 33 Gambar hidup yang diadaptasi dari video game sejauh ini, tak Terdapat satu pun yang mencapai 50% di Rotten Tomatoes. Mungkin Anda Tak terlalu setuju dengan penilaian Gambar hidup melalui Rotten Tomatoes atau bahkan Tak setuju dengan pendapat para kritikus. Tetapi Anda harus akui bahwa kualitas keseluruhan adaptasi video game hingga Begitu ini lebih rendah dibanding dengan jenis adaptasi lain seperti Naskah ataupun komik.

Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Dapat begitu? Berikut adalah beberapa opini saya mengapa Gambar hidup adaptasi game selalu gagal.

Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Dapat begitu? Berikut adalah beberapa opini saya mengapa Gambar hidup adaptasi game selalu gagal.

1. Pemilihan penulis naskah yang salah

writer5 once

Ok, Anda punya franchise yang dikenal mempunyai jalan cerita yang menarik dan potensial membawa cerita tersebut menjadi sebuah mahakarya di sinema. Anda dapatkan aktor dan aktris Hollywood yang berbakat Demi memainkan peran Watak Esensial dari game tersebut. Ditambah Kembali, franchise yang akan Anda adaptasi punya fans yang banyak. Apa yang Anda perlukan sekarang? Seorang penulis naskah yang Mengerti tentang game tersebut, atau setidaknya Acuh Demi melakukan riset akan apa yang dia tulis.

Sayangnya, Hollywood lebih mencari penulis yang tak Mengerti apa-apa soal game yang akan diadaptasi. Dikarenakan akan lebih murah dan Segera, juga sisa modal lainnya Dapat dipakai Demi produksi Gambar hidup.

2. Pengarah adegan yang ditunjuk Tak berkualitas

far cry 55ce5d482cb1a

Pernahkah Anda perhatikan Kalau Gambar hidup adaptasi dari Naskah novel ataupun komik yang Anda cintai itu disutradarai oleh Pengarah adegan yang memang Mempunyai pengalaman serta kreativitas yang tinggi? Seperti halnya Christopher Nolan pada The Dark Knight trilogy ataupun Peter Jackson pada Lord of The Rings. Kedua Pengarah adegan tersebut habiskan waktu Panjang melakukan riset tentang apa yang akan mereka buat. Mereka memang dikenal sebagai Pengarah adegan yang professional dan berbakat.

Bandingkan dengan Pengarah adegan Gambar hidup adaptasi video game sejauh ini yang tak punya pengalaman sama sekali. Mereka dikenal selalu Membangun Gambar hidup yang jelek, atau mereka bahkan tak Mengerti apa itu video game. Sama halnya seperti penulis nashkah yang sebelumnya dijelaskan. Bayangkan perbedaan seperti apa yang terjadi Kalau Anda berikan franchise dengan cerita menganggumkan seperti Max Payne ataupun Hitman kepada Pengarah adegan berbakat. Bukan Uwe boll ataupun Paul W. S. Anderson.

3. Merangkum video game menjadi Gambar hidup berdurasi 2 jam bukan tugas yang mudah

warcraft%20movie%201

Video game biasanya dapat diselesaikan dalam waktu 10-14 jam, bahkan lebih Panjang Kembali kalau game tersebut RPG. Hal tersebut bukanlah hal yang mudah Demi dibuat menjadi Gambar hidup yang mayoritas berdurasi 2 jam.

Anda Acuh dengan Watak yang Anda mainkan beserta Watak lain yang Terdapat di game. Juga mengerti apa yang sebenarnya terjadi dalam game tersebut. Dikarenakan Anda telah habiskan waktu berjam-jam Demi ikut serta dalam pengembangan Watak dan jalan cerita game tersebut.

Sebagai Misalnya, dapatkah Anda ceritakan ke Sahabat Anda seluruh kejadian di Mass Effect atau Metal Gear Solid dalam waktu 2 jam? Kalau iya, dapatkah Anda Membangun Gambar hidup yang dapat merangkum Seluruh kejadian dari kedua game tersebut dengan sinematografi yang Berkualitas, hingga dapat diterima gamer, non-gamer, berserta kritik?

Video game itu sendiri Tak selalu Mempunyai jalan cerita yang linier seperti di Gambar hidup. Kebanyakan game, khususnya di Era modern ini Mempunyai cerita yang bercabang. Bahkan Dapat berubah tergantung pada Metode bermain atau keputusan Anda. Sebagai Misalnya, kita ambil saja Heavy Rain. Dalam game tersebut, Watak yang Anda mainkan ditentukan nasibnya dari keputusan serta ketepatan Anda dalam quick time event. Terdapat puluhan kemungkinan game tersebut dapat berakhir, Membangun  hal tersebut Tak dapat diciptakan lewat Gambar hidup. Dikarenakan Gambar hidup sifatnya hanya menceritakan suatu cerita secara

4. Hollywood tak Acuh dan tak hargai video game

Doom Gallery 12

Tak Seluruh orang di balik pembuatan Gambar hidup menganggap video game sebagai suatu “media storytelling”. Kebanyakan dari mereka berpikir video game hanya sekedar permainan anak-anak yang mungkin dapat menghasilkan profit Kalau dibawa ke sinema. Sebagai Misalnya, kita ambil mereka yang Tak Mengerti apa-apa soal gaming. Kalau ditanya soal Grand Theft Auto V, kemungkinan besar mereka Menyaksikan game tersebut sebagai “game penuh kekerasan yang memperbolehkan Anda membunuh orang dan datang ke strip club melihati hooker”. Bukan kisah dari 3 pria yang mencari kehidupan mewah dengan Metode kriminal.

Anda mungkin berpikir proses Greenlight project suatu Gambar hidup di sebuah studio berkerja seperti ini, “Hey, saya suka game ini dan saya Mengerti Seluruh lore yang Terdapat di dalamnya. Saya punya ide Demi Membangun Gambar hidup yang dapat Membangun gamer dan pecinta Gambar hidup suka.”

Sayangnya, Hollywood Tak berkerja seperti itu. Mereka mencari franchise yang dapat menghasilkan keuntungan paling besar dan mempunyai fans yang banyak. Mereka juga akan mencari Pengarah adegan dan penulis yang mengerjakan projek tersebut. Apakah kedua orang tersebut Mengerti sesuatu tentang game yang diadaptasi? Tak, bukan masalah. Tetapi, apakah Gambar hidup yang mereka hasilkan sebelumnya mendapatkan banyak Duit? Ya, itu yang Krusial.

Video-Game-Movies-2016-1021x555

Gambar hidup adaptasi video game bukan Kembali hal yang baru. Dan Jika sudah puluhan kali gagal membawakan adaptasi yang sesuai Cita-cita fans game, hal ini akan Lanjut terjadi. Menyaksikan betapa populernya video game sekarang ini sebagai media hiburan dan Gambar hidup-Gambar hidup sebelumnya Lagi menghasilkan keuntungan meskipun dibenci habis-habisan oleh penonton.

Adakah Cita-cita Demi Gambar hidup adaptasi video game persis dengan yang diceritakan di dalam game, Tetapi juga Mempunyai kualitas yang dapat memuaskan fans dan penonton Normal? Ya, Menyaksikan game sekarang mempunyai jalan cerita yang bukan Kembali sekedar “selamatkan tuan putri di istana yang Betul”. Bahkan hal itu sudah menjadi Elemen Krusial dari sebuah game, yang Membangun para penulis lebih mudah dalam Membangun naskah filmnya. Yang dibutuhkan sekarang hanya mencari Pengarah adegan beserta tim yang berbakat, kreatif dan Acuh akan apa yang mereka adaptasi.

Trending