Video Game Plagiat, Bagaimana Dapat Lepas dari Hukum?

Disclaimer: Pendapat ini sangat obyektif berdasarkan fakta yang Eksis.

Membangun sebuah karya yang Asli tentunya takkan pernah lepas dari penelitian, pemikiran yang sangat mendalam, dan kebutuhan Insan itu sendiri. Sebuah karya Dapat dikatakan Asli apabila ide atau pemikiran yang mendasarinya belum pernah dibuat atau dimiliki oleh orang lain. Terkadang sebuah karya yang orisinal Dapat menjadi sebuah karya revolusioner yang merubah pandangan Standar akan sesuatu yang baru. Tak jarang karya tersebut diikuti oleh beberapa perusahaan, orang, atau artist lain Kepada mengadopsi sebuah karya dengan ide pokok yang sama, Tetapi Mempunyai konsep yang berbeda.

Hal ini juga berlaku pada video game. Sebut saja yang paling gampang Command and Conquer Punya Westwood Studios yang diikuti Dekat banyak perusahaan video game. Contohnya seperti Blizzard dengan WarCraft-nya, Microsoft dan Ensemble Studios dengan Age of Empires miliknya, Liquid Entertainment dengan Battle Realms, atau Defense of the Ancients (DotA) karya IceFrog, Eul, dan Steve Feak yang kemudian dilisensi oleh VALVE menjadi DotA 2 yang kita kenal selama ini.



WarCraft terinspirasi oleh kesuksesan Command and Conquer

Tetapi seiring berkembangnya jaman, karya orisinal seperti yang telah disebutkan perlahan mulai menghilang keberadaannya. Hal ini disebabkan oleh permintaan pasar yang tinggi akan sesuatu yang kurang lebih sama. Terbukti banyak sekali game AAA (atau dengan grafik mirip game AAA) dengan tema yang mirip yang lebih laku dan Terkenal dibanding beberapa ide game baru lainnya. Kondisi ini memicu munculnya game-game yang Mempunyai mekanisme yang sama, Tetapi Kagak berbeda jauh dari game orisinal yang menjadi ide pokoknya. Tak jarang, kondisi ini memunculkan beberapa perusahaan “Badung” yang Malah hanya melakukan copy-paste Sekalian elemen dari game orisinalnya dan melakukan re-skin di seluruh aset yang Eksis pada gamenya demi keuntungan semata.

Baca Juga:  [INTERVIEW] Marvel’s Avengers Serempak Crystal Dynamics

Lagi ingatkah Anda ketika kami memberitakan beberapa game plagiat Overwatch dari China yang muncul di pasaran? Atau kasus yang sempat pecah antara Riot Games dan Moonton? Apakah mereka Cermat-Cermat melakukan plagiarisme dan layak dituntut secara hukum?


Hero Mission, salah satu clone atau plagiat Overwatch

Mari kita tilik kasus “plagiarisme” yang terjadi di bisnis video game. Video game dibuat dengan kode yang berbeda, dan programmer lain di luar programmer aslinya Kagak akan Dapat mengakses kodenya dan melakukan copy paste kode tersebut. Tetapi mereka Dapat Membangun hal yang Mempunyai mekanisme yang sama. Meskipun begitu, karya mereka Kagak akan sama dengan kode orisinalnya. Teladan yang paling gampang dilihat adalah game-game plagiat atau clone dari kesuksesan Flappy Bird atau Mortal Kombat. Mereka memang Dapat Membangun mekanisme tap yang sama dengan Flappy Bird, Tetapi Kagak akan pernah sama dengan Flappy Bird. Begitu pula dengan Mortal Kombat yang ditiru oleh beberapa perusahaan dengan Membangun game yang sama persis tanpa perubahan sama sekali. Mereka Kagak akan Dapat Membangun hal yang terasa sama dengan aslinya. Misalnya video di Dasar yang menunjukkan betapa mudahnya developer lain Dapat Membangun hal yang mirip dengan kemampuan dash atau double-jump Punya Genji di Overwatch menggunakan Unreal Engine 4. Apakah akan mirip dengan aslinya? Secara visual ya, Tetapi Kagak akan sama dengan aslinya.

Baca Juga:  Earphone vs TWS, Mana yang Lebih Bagus Buat Dibeli?


Apakah dari Teladan di atas para pembuat game tersebut Dapat dituntut? Ya dan Kagak. Sebuah video game dikatakan “memenuhi syarat” Kepada dituntut apabila mereka mengcopy semuanya dan mengatakan bahwa game tersebut adalah buatannya. Jadi misalnya nih, Eksis developer indie yang bikin versi remaster dari Battlefield 2 dengan judul lain Battlefield: Assault misalnya Lewat mereka jual sebagai karya mereka, maka mereka layak dituntut. Atau, Anda mengambil Kepribadian Darth Vader dari Star Wars Lewat memasukkannya ke dalam game buatanmu tanpa persetujuan lisensi sama sekali pada Lucas Sinema selaku pemilik Star Wars, maka Anda juga Layak dituntut. Tetapi Kalau mereka membuatnya dari Kosong dengan elemen yang sama dan judul yang berbeda, maka karya mereka Lagi Dapat dikatakan orisinal. Meskipun game tersebut Lagi Dapat dikatakan clone atau plagiat, Tetapi mereka “literally” Dapat terbebas dari jeratan hukum karena Membangun Sekalian kontennya sendiri meskipun Kagak sepenuhnya orisinal. Tetapi Kepada keputusan tuntut menuntut kembali Tengah kami serahkan pada kebijakan developer aslinya, apakah mereka mau menuntutnya atau Kagak. You know, tanpa Eksis tindakan dari si pembuat aslinya maka game plagiat atau clone tersebut akan tetap Eksis di pasaran.

Salah satu plagiat atau clone Flappy Bird, Flappy Nyan

Lewat, bagaimana Kalau Anda Membangun game yang sama Tetapi dengan berbagai perubahan atau penambahan fitur baru/berbeda yang Eksis di dalamnya? Atau Membangun game yang sama Tetapi dengan tampilan yang berbeda? Apakah hal tersebut juga termasuk plagiat dan merupakan hal ilegal? Jawabannya Kagak. Kembali seperti Teladan kami di awal artikel, apakah WarCraft, Age of Empires, dan Battle Realms merupakan plagiat dari Command and Conquer? Kagak bukan? Karena mereka Malah melahirkan Aliran baru dengan ide pokok yang sama dengan Command and Conquer.

Kalau Anda membatasi pemikiran bahwa plagiarisme merupakan sesuatu yang ilegal hanya karena mereka Mempunyai “ide pokok yang mirip”, maka Anda Kagak akan menemukan judul atau Aliran lain selain Command and Conquer atau DotA. Hal ini sekaligus mematikan Aliran baru di sebuah video game. Beberapa game tersebut Eksis karena setiap orang Mempunyai taste yang berbeda. Misalnya saja seseorang yang hanya Ingin bermain game FPS yang Kagak hanya menekankan teamwork, Tetapi juga skill dan sedikit elemen casual di dalamnya akan memilih Counter-Strike dibanding Call of Duty yang lebih Lekas dan casual misalnya. Dengan terbentuknya hal tersebut, maka persaingan bisnis video game akan lebih terkesan fair di masing-masing Aliran. Player juga akan lebih menilai “Wah, game ini lebih bagus dari orisinalnya/yang menjadi inspirasinya” dibanding “Dasar game plagiat, gak mutu”.

Baca Juga:  Kenapa Game Genshin Impact Menjadi Patokan Spesifikasi HP Gaming Ketika Ini?

Bagaimana menurutmu? Adakah game-game plagiat atau Mempunyai ide pokok yang mirip yang menurutmu lebih bagus dari orisinalnya? Atau, Anda Kagak akan pernah memainkan game plagiat dan beranggapan bahwa developer game plagiat tersebut Layak Kepada dihukum?