Dengan hadirnya Trailer Red Dead Redemption sepertinya memang Betul-Betul menghajar hype para Gamer, terutama penggemar berat Rockstar kelevel yang lebih tinggi. Tetapi dibalik Segala hingar bingar yang dihadirkan dan juga penantian-penantian yang ditunggu oleh banyak orang pada game ini, akan dijawab dengan sebuah hasil yang memuaskan ?. Tahun belakangan ini merupakan sebuah tahun yang cukup “MEMUAKKAN” bagi kita para gamers, bagaimana Tak game yang pada awalnya Tak diduga siapapun, akhirnya berkamumflase dan menamai diri mereka dengan istilah “Battle Royale” mulai dari judul yang cukup terkenal seperti Battlefield hingga yang paling baru Merupakan Battlerite. Belum Tengah banyaknya game “sampah” lain yang membanjiri pasar dengan tema Battle Royale mereka, dengan Maju menggerogoti Aliran ini Tiba titik yang Pandai dinilai mustahil. Tetapi kita akan membahas fenomena tersebut dilain waktu, hal yang menurut kami perlu perhatian Tertentu ialah bagaiamana produk nasib Red Dead Redemption 2 ditangan Rockstar sekarang.
Seberapa Serius Mereka Menggarap Aliran Ini Menjadi Maha Karya Single Player ?
Sulit Kepada menggambarkan bagaimana game single player Pandai bertahan ditengah terpaan pasar dimana Aliran Battle Royale menjadi anak emas, Tetapi kesuksesan game Single Player ditengah era ini bukanlah hal yang mustahil. Kita Pandai lihat bagaimana game God of War Pandai menjual 3.1 copy game hanya dalam waktu 3 hari! sekaligus Membikin dirinya menjadi sebuah standar game single player terbaru.
Sudah 5 tahun sejak Rockstar terakhir merilis Single Player game miliknya, hal ini diakibatkan oleh banyak Elemen seperti bagaimana Rockstar mencoba Maju menggali potensi GTA V, karena memang game tersebut menjadi game paling menguntungkan yang pernah dibuat dan juga Elemen lain. Terutama bagaimana skema Online pada GTA V memang Betul-Betul menggiring arah pandang Take Two kearah yang jauh berbeda. Dikutip dari Gamasutra pada conference call, “setidaknya Take-Two, Gaming Industry sekarang berkutat pada belanja berulang” kata Take-Two chief Strauss Zelnick, atau Pandai kita sebut Microtransaction. Apakah kita Pandai Percaya bahwa mereka akan memprioritaskan single player game ini secara seimbang ?.
Duit Yang Membutakan
Pengakuan Take-Two mengenai skema bisnis ini memang bukanlah hal yang mengejutkan, skema seperti ini memang menjadi sebuah gambaran dari bisnis game era modern Merupakan “Live Gaming” (Kita bahas dilain kesempatan). Pendayagunaan mereka terhadap GTA V dan juga waktu yang panjang sebelum mereka merilis RDR 2 Pandai jadi, merupakan sebuah proses konversi dari sistem perusahaan mereka. Menurut laporan dari Gamasutra, microtransaction sekarang memegang Nyaris Separuh dari pendapatan Take-Two !, dimana GTA V dan NBA2K17 menjadi penyumbang kontribusi Microtransaction terbesar. Sehingga Tak aneh Kalau mereka akan sangat berfokus terhadap aspek Multiplayer Game daripada Single Playernya.
Microtransaction Parah Dapat Berujung Ke Gambling Dan Mengincar Generasi Muda
MICROTRANSACTION GAMBLING ITU MERUSAK. Dengan kegilaan Microtransaction yang sangat membabi buta ini, kita Pandai Menonton bagaimana sebelumnya Star Wars: Battlefront II mendapat backlash yang sangat besar dari dunia, karena berpotensi meracuni pikiran anak-anak dengan kebiasaan Gambling. Bentuk skema Pay2Win yang Star Wars: Bttlefront II hadirkan menjadi Teladan paling Jelek yang dapat kita bayangkan, bagaimana mereka berusaha mengeskploitasi multiplayer mereka Tetapi menghadirkan Single Player mereka Separuh hati merupakan hal yang cukup terlihat aneh, secara mereka membawa title Star Wars.
Generasi muda kita akan Betul-Betul hancur apabila seluruh elemen pada game kita nantinya akan dihujani dengan Microtransaction gambling, dimana mereka Sebaiknya menggagap game sebagai media hiburan layaknya sebuah Sinema dan mereka menjadi tokoh utamanya, menjadi sebuah “Mesin Judi Slot Besar”. Banyak sekali game multiplayer sekarang yang sepertinya mencoba mengadaptasi Microtransaction gaya Gambling semacam ini, seperti PUBG dengan Crates berbayarnya dan juga CS:GO dimana Sebaiknya kotak tersebut dapat dikonsumsi secara gratis, Tetapi sekarang Nyaris Segala aspek berusaha di monetisasi dan mengharuskan siapapun bahkan anak dibawah umur Kepada mengadu nasib di game tersebut.
Multiplayer “Sehat” Tanpa Pay2Win?
Mungkin bagi kalian yang memang sudah sangat veteran dengan GTA V Online akan merasa bahwa Rockstar Tak akan Anjlok kedalam Dugaan Jelek penulis. Karena memang sistem Microtransaction yang ditawarkan oleh Rockstar belum Anjlok terlalu parah. Mungkin awalnya kita Menonton bagaimana pada awalnya Microtransaction yang dihadirkan hanya berputar pada kosmetik dll, dan juga berfikir bahwa Segala hal tersebut juga Pandai didapatkan dengan “Grinding“, Tetapi kenaikan harga pada item dari tahun ketahun Membikin usaha “Grinding” menjadi hal yang cukup mustahil (kecuali kalian mendedikasikan waktu kalian SELURUHNYA).
Tentu hal ini akan sangat merusak gameplay karena Segala progress grinding tersebut Pandai dikejar dengan Duit. Juga microtransaction yang Tak hanya berkutat pada kosmetik cukup menghawatirkan kami, Rockstar sempat secara sepihak menghadirkan semacam senjata “Nuklir” dengan harga yang sangat mahal pada tiap tembakannya Merupakan kurang lebih 8-11$ (Duit Sungguhan), pada event Doomsday Heist.
Senjata yang diberi nama Orbital Cannon tersebut pada dasarnya akan langsung menghabisi orang lain dimanapun kalian berada tanpa peringatan dengan sekejap mata, dan dengan kata dimanapun ya…. DIMANAPUN, bahkan Tiba dalam ruang ganti!.
Penutup
Sebenarnya yang kami takutkan hanyalah bagaimana mereka akan membagi Konsentrasi mereka terhadap Single Player game mereka dan juga Multiplayer gamenya, karena memang Multiplayer pada game ini akan sangat menarik. Isu bahwa mereka juga akan mengimplementasikan Battle Royale Pandai jadi bukanlah sebuah isapan jempol belaka. Dengan ditendangnya Leslie Benzies yang menjadi tangan dingin Rockstar kami sangat mengkhawatirkan bagaimana kedepannya game ini akan berkembang nanti. Tetapi Segala pertanyaan itu juga hanya Pandai dijawab dengan hasil akhir gamenya nanti.