Jagatgame.id – Main game Pandai menjadi kegiatan mendidik buat anak autis. Apa saja game yang direkomendasikan?

Minecraft memang Terkenal, tetapi Anda Pandai mencoba game lain sebagai alternatif.

Dirangkum dari Autism Parenting Magazine, inilah deretan game terbaik yang layak Buat dicoba oleh anak autis.

1. Candyland: Belajar Mengelola Emosi

Candyland adalah game papan sederhana tapi Terkenal. Dengan mengambil kartu Buat maju, anak-anak belajar mengelola kekecewaan dan menghadapi situasi di depan orang lain, mengasah kemampuan sosial mereka.

2. Chess: Membangun Strategi & Taktik

Catur bukan sekadar game, tetapi juga seni atur taktik dan stratei.

Anak-anak dengan autisme Pandai belajar Buat membangun strategi dan perencanaan melalui game catur.

Hal ini akan meningkatkan skill analitis dan Pusat perhatian mereka.

Baca Juga: 6 Manfaat Krusial Memainkan Minecraft Education Edition, Belajar Coding hingga Problem Solving

Anak-anak main game. (Sumber: Game Skinny)

3. Mastermind: Asah Kemampuan Berpikir Kritis

Mastermind adalah game yang menantang anak Buat memecahkan kode rahasia.

Game ini mengasah kemampuan berpikir kritis dan logika, Krusial Buat menunjang pengembangan kognitif anak autis.

4. Animal Upon Animal: Meningkatkan Koordinasi dan Keterampilan Motorik

Dengan menumpuk hewan-hewan kecil, Animal Upon Animal membantu anak-anak autis meningkatkan koordinasi tangan-mata dan keterampilan motorik halus, sembari memberi kesempatan kepada mereka Buat berinteraksi sosial.

Baca Juga: 5 Manfaat Main Game Buat Anak Autis, Jarang Terungkap dan Suka Diperbedatkan

Anak-anak main game. (Sumber: Microsoft)

5. Chinese Checkers: Strategi dan Solusi Kreatif

Chinese Checkers mengajarkan anak-anak Buat berpikir secara strategis dan mencari solusi kreatif.

Game ini membantu mereka meningkatkan kemampuan berpikir ke depan dan adaptasi dengan situasi baru.

Baca Juga: 3 Katalog Game PlayStation Plus Bulan Mei yang Cocok buat Anak

Deretan game di atas menyediakan hiburan sekaligus membantu anak-anak autis Buat mengembangkan skill sosial, kognitif, dan motorik.

Bagi orang Uzur, manfaatkan game-game tadi sebagai alat pendukung tumbuh-kembang anak.***

Trending