Dalam suatu game tidaklah lengkap Apabila Tak Eksis lore atau cerita dibalik game tersebut, dan menurut kami selain gameplay yang Berkualitas dan diterima oleh orang banyak, lore atau cerita pun Mempunyai daya tarik Spesifik Demi para gamers, karena memang Seluruh butuh penjelasan yang mengisahkan kehidupan dan perjalanan sang Watak agar sang Pemeran mendapatkan gambaran akan Watak yang dimainkan tersebut, Tak banyak pula gamers yang merasa lore itu Krusial dan wajib diketahui karena dapat menjadi perbincangan antara Pemeran satu sama lain Apabila sedang mendiskusikan hal terkait game tersebut, ini dia 5 lore Arena of Valor yang Tak kalah dengan cerita Drama Korea versi Jagat Game;
1 .Zill dan Tel’Annas
Setelah mengucap selamat tinggal pada kampung halamannya yang asri tempat dirinya tertidur selama seribu tahun, Tel’Annas, Sang Ratu Elf yang baru terjaga bersinar layaknya bintang pagi.
Sebagai salah satu kesatria pemberani menentang serangan awal Laskar kegelapan, Tel’Annas yang melegenda berkat keahlian berpanahnya yang tak tertandingi menjadi ilham serangkaian NyanyianLalu dan puisi sepanjang ratusan tahun lamanya. Dikenal atas peran besarnya dalam pertempuran final yang menentukan melawan Laskar kegelapan, Tel’Annas lah yang menembakkan satu-satunya panah yang menimbulkan luka parah di raga the Lord of Darkness, yang memastikan keberlangsungan hidup Seluruh makhluk hidup yang kehilangan perlindungan para Dewa di periode sejarah yang kelam ini.
Tetapi, Tel’Annas harus membayar mahal Demi jiwa dan raganya ternodai kekuatan kegelapan yang dilepaskan the Lord of Darkness di nafas terakhirnya. Dia dipaksa Demi mengasingkan diri dan tertidur seribu tahun lamanya demi menyucikan dirinya dari Seluruh kekuatan kegelapan. Semasa tidurnya, Maloch, penerus the Lord of Darkness, berusaha Demi menghancurkan segel pelindung Sang Ratu dan merebut kekuatan kegelapan yang Eksis dalam diri Tel’Annas, Tetapi Rupanya segelnya jauh lebih kuat dari perkiraan.
Merasakan adanya Kesempatan yang muncul di balik serangan ke-dua Laskar kegelapan, Maloch menurunkan perintah pembantaian Afata, yang memaksa Tel’Annas Demi melepas segel dan kembali ke medan peperangan. Raganya sama sekali tak menandakan bahwa dirinya telah melewati tidur seribu tahun lamanya, dan daya tempurnya di peperangan akbar menjadi bukti bahwa dirinya Pandai menaklukkan serta menggunakan kekuatan kegelapan yang mengalir dalam tubuhnya. Di hadapan Laskar iblis, hantu dan roh jahat, Tel’Annas sekali Kembali menarik busurnya demi melindungi nyawa dan Derajat Seluruh makhluk hidup.
“Kilau bintang pagi akan selalu melindungi bumi ini.”
“Gemuruh badai akan menjadi pertanda malapetaka untukmu!”
Sejarah mengisahkan pahlawan yang Pandai terbebas dari kekangan gravitasi dan terbang di udara. Tetapi, tak Eksis yang Pandai terbang dengan bebas dan tenang layaknya seekor burung. Penyebabnya adalah Zill, pisau mematikan yang tersembunyi di langit yang nampak tenang. Zill, perwujudan elemen angin, tak hanya Pandai mengerahkan badai yang berbahaya, Tetapi juga dapat mengubah angin menjadi bilah yang tajam yang Pandai mengoyak bahkan pertahanan musuh yang Unggul sekalipun.
Di peperangan besar dahulu, Zill membantai lusinan iblis, yang berkatnya Membikin dirinya terkenal dan dipuja banyak pihak. Pencapaiannya yang luar Biasa itu menganugerahi dirinya status dan posisi yang Krusial. Tetapi, tak Eksis yang memahami penolakan dirinya atas gelar Guardian of the Forest of Shadows. Dia Mengucapkan bahwa kekangan kejayaan berlawanan dengan sifat dasarnya yang Asmara kebebasan.
“Demi kau memerlukanku, Saya akan memenggal kepala musuhmu, mengoyak tubuh mereka, dan meminum darah mereka. Tetapi, angin yang bebas tak boleh dikekang.” Itulah penjelasan yang diberikannya pada Ratu Tel’Annas. Kesetiaan serta keikhlasan yang ditunjukkannya Membikin sang Ratu Menurunkan rasa hormat dan percaya padanya. Sebelum memasuki tidurnya, dia menganugerahkan kebebasan pada Zill Demi merdeka. Walaupun Tak diberi tugas tertentu, hal itu memberinya keleluasaan penuh Demi memanfaatkan sumber daya Forest of Shadows.
Selepas periode ini, keberadaan Zill mulai dilupakan khalayak ramai. Selain Krixi, sang peri, yang terkadang Pandai menyadari keberadaannya, tak Eksis orang lain yang Pandai melacak keberadaannya. Selama periode tertentu, keberadaan Hero yang menguasai langit Benar-Benar dilupakan Seluruh orang.
Tetapi, di hari kebangkitan sang Ratu, Zill lah pertama hadir di sampingnya. Selama ribuan tahun, Zill melupakan kebebasan yang begitu didambakannya demi menjaga ikrar yang diucapkan pada Tel’Annas. Ini merupakan Metode bagi dirinya Demi membalas kepercayaan tanpa syarat yang diberikan sang Ratu terhadap dirinya.
“Pedangku akan menebas segala rintangan!”
Biarpun tanpa janji lewat kata tetapi Zill membuktikan bahwa dia Pandai menjaga komitmen dan loyalitasnya terhadap sang Ratu biarpun harus menunggu selama ribuan tahun.
2. Marja
“Apa yang Tak membunuhku Bahkan membuatku semakin kuat.”
The Champion Maiden of the Veda, Sang Penyihir yang sangat Cakap, Murid terbaik Edras, Sang Penyihir Veda… Seluruh itu menggambarkan jati diri Marja dan dia pun dipuja karenanya. Bahkan Volkath pun, tawanan Edras, sudi mengesampingkan prasangka Tak baik serta kebenciannya terhadap Veda demi menjalin asmara dengan Marja.
Pemberani dan Pintar, Volkath tak menemui kesulitan berarti Demi mendekati Marja. Walaupun banyak yang sulit menerima Rekanan mereka, Tetapi tak menghalangi keduanya Demi saling Terperosok Asmara. Sayangnya, tak satupun yang memberi restu Rekanan itu dan bahkan banyak yang berharap tak berlangsung Lamban, semata karena mereka Mempunyai latar belakang dan pola pikir yang Benar-Benar berlawanan. Hal ini diperburuk oleh perselisihan antara Volkath dan Edras, yang menimbulkan dilema dalam diri Marja. Haruskan dia membela gurunya, yang senantiasa mendukung apa yang diyakini muridnya, atau kekasihnya? Rasanya mustahil bagi dirinya Demi menentukan pilihan.
Veda menekankan kepada pengikutnya Demi bersatu melawan musuh Serempak, sehingga Membikin banyak pihak menyayangkan sikap Marja yang terombang-ambing sulit menetapkan pendirian. Meskipun Edras sanggup memahami dan tak mempermasalahkan dilema yang dirasakan Marja, Tetapi lain halnya dengan orang lain yang memperlakukan dirinya sebagai pengkhianat. Terlepas dari hal itu, Marja tetaplah berkeras hati, dan tak menyerah menyikapi kontroversi yang menderanya. Alih-alih, dia menjadi semakin Tentu bahwa dirinya sudah berada dalam jalur yang Benar.
Peperangan Maju berkecamuk hingga ribuan tahun lamanya hingga Edras pun wafat sementara Volkath menyelamatkan diri akibat luka yang dideritanya. Marja kini menjadi sosok yang dibenci Seluruh pihak di Veda. Dia tak Kembali diakui sebagai sosok yang Layak menjadi penerus Edras, dan Bahkan dituding menjadi sosok yang bersekongkol dengan pihak musuh Demi membunuh sang pemimpin Akbar.
Veda Mempunyai bukti bahwa Marja telah memberi Sokongan pada Volkath, memberi kekuatan yang tak Sebaiknya menjadi miliknya. Marja sama sekali tak menyangkal sangkaan itu. “Saya memang pernah membantu Volkath, Tetapi itu sebelum peperangan dimulai,” tuturnya. “Ini bukan berarti bahwa Saya menentang Veda—yang kulakukan hanyalah mendukung pendirian yang Volkath pegang. Saya sama sekali tak pernah memberi Sokongan Demi dirinya bertarung dengan Master Edras—”
Publik yang terlanjur murka bahkan tak membiarkan dirinya menyelesaikan perkataannya. Keputusan pun langsung dibuat, dan Marja akan dihukum oleh Ilumia, the New Seer.
“Jabatanmu, kekuatanmu, semuanya akan direnggut darimu. Kau akan melewatkan sepanjang sisa hidupmu yang menyedihkan di penjara yang gelap dan dingin. Itulah harga yang harus kau tebus demi cintamu. Betapa manisnya! Saya Cemburu dibuatnya!” Ilumia terkekeh. Akhirnya, dia sanggup melampiaskan dendam yang dipendamnya selama berabad-abad. Dia pun, Rupanya memendam perasaan terhadap Volkath Tetapi harus menerima Fakta bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan.
Marja tak sudi membuang waktu hanya Demi membalas cercaan yang dilontarkan Ilumia, karena baginya hal itu tak Eksis gunanya. Menyikapi sikap Marja yang enggan menanggapi dirinya itu, Ilumia hanya Pandai tertunduk kecewa. Meski demikian, Shadow Worm yang berkumpul Phantom Pit, tampak bersemangat menyambut santapan baru. Marja, yang dirundung rasa cemas, akan menjadi hidangan yang begitu lezat! Tetapi apakah mereka berani mendekati Marja yang terlihat menyeramkan?
“Sini, santaplah Saya! Saya tak akan Pandai keluar dari penjara ini selama kalian belum kenyang,” kata Marja, meyakinkan cacing-cacing yang ketakutan itu.
Akibat hukuman yang terlalu Lekas dijatuhkan, tak Eksis yang Benar-Benar Mengerti bagaimana Marja membantu Volkath memasuki Abyssal Fissure melalui Phantom Pit dan memperoleh kekuatan kegelapan dari Lokheim. Dan Marja pun telah menerima kekuatan kegelapan dari Volkath, satu dari beberapa pemberian Volkath, sebuah bentuk perbuatan yang jarang dilakukannya. Meskipun dia bukanlah sesosok dewi yang berkekuatan besar seperti dahulu kala, Marja tetap merasa siap. Ini hanyalah masalah waktu. Tak Lamban Kembali, dia akan Bangun kembali.
“Akan tiba suatu hari dimana Saya kembali dan menjatuhkan hukumanku pada kalian Seluruh.”
Tertuduh hingga dijatuhi hukuman tanpa sempat menjelaskan alasanya menjadikan Marja seorang yang jahat dan menjadi balas dendam terhadap mantan rekan-rekanya, mungkin ini bukti Apabila orang Berkualitas pun Pandai menjadi jahat disaat keadaan memang memaksanya. memang fitnah dapat menghancurkan banyak hal dan fitnah adalah hal yang Tak sepatutnya dilakukan oleh siapapun.
3. Arum
“Leo, menurutmu Saya keras kepala?”
Merasakan kehangatan si anak singa, Arum akhirnya berhasil menenangkan diri. Walaupun Tak suka akan perjodohan yang diatur untuknya, Tetapi melarikan diri dari hal itu sepertinya hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar pada ayahnya. Lelah secara fisik dan mental, akhirnya dia pun terlelap di tengah kerimbunan hutan, tempat yang sudah dianggapnya sebagai rumah, di sisi Leo, sesosok Kolega yang dia percaya sepenuh hati.
Sepuluh tahun Lewat, Arum tiba di Tamuq Serempak sang Bapak, Varian, yang Mempunyai pekerjaan sebagai prajurit. Tak butuh waktu Lamban baginya Demi menerima kenaikan pangkat, dan akhirnya dia pun berpangkat Jenderal berdasarkan keputusan Dewan Federal. Tetapi, kedamaian Tak berlangsung Lamban. Pertikaian antara pihak Federation dan Verno Woods Maju meningkat dan Tamuq, sebuah kota kecil yang terletak Benar di perbatasan, menjadi Posisi ideal kedua faksi Demi berperang.
Arum pada dasarnya merupakan individu bijaksana dan pengertian, dan dia menyadari seberapa besar tekanan yang dirasakan ayahnya. Tetapi, bagaimana mungkin dia sanggup mengenyahkan rasa cintanya Demi Verno Woods, tempat dia Bersua dan menyelamatkan Leo serta perjanjian yang dibuatnya dengan arwah Beast Lion Clan, hanya demi membantu ayahnya? Memang, banyak pihak yang bersikap tak bersahabat pada Arum karena masa lalunya yang tak Biasa dan sikapnya yang Independen—lagipula, akhir-akhir ini Seluruh orang bersikap sangat waspada. Apabila bukan karena reputasi yang dimiliki Varian, Pandai saja Arum sudah dijebloskan ke penjara karena berkomunikasi dengan pihak musuh.
Peperangan semakin dekat, dan Varian pun memaksa Arum Demi menikahi Rahms. Arum sadar ini demi keselamatan dirinya, karena sang Bapak tak Tentu dapat kembali dari peperangan kedua ras tersebut dengan selamat dan satu-satunya Metode Demi menjaga Arum adalah dengan menikahkannya dengan Rahms, satu-satunya cendekiawan berdarah bangsawan di Tamuq. Nantinya setelah menikah dengan Rahms, Arum akan Mempunyai segala kekebalan politis dan tak Pandai Kembali menjadi sasaran olok-olok khalayak ramai. Hal ini tentunya menjamin masa depan yang lebih Kondusif dan cerah untuknya, walaupun Rahms bukanlah individu yang terbaik dan tanpa dosa.
Tetapi, karena tindakan Arum yang melarikan diri, rencana Varian yang telah disusun rapih pun menjadi berantakan dan orang-orang pun mulai kehilangan kepercayaan pada dirinya. Mereka berpikir bahwa Varian menyusun Seluruh rencana ini agar putrinya dapat melarikan diri ke Verno Woods. “Dasar pengkhianat tak Mengerti malu!” teriak para Kaum yang sudah muak, dan akhirnya memutuskan Demi menjebloskan Varian ke penjara, yang merasa sangat terbebani oleh rasa bersalah dan berupaya Demi mencari pembelaan atas apa yang telah diperbuatnya.
Begitu pun dengan Arum yang dilanda stress berat. Akhirnya dia pun Hening-Hening menyelinap, kembali ke Tamuq dan pulang ke rumahnya Tetapi tak Pandai Bersua ayahnya—di mana hanya Eksis prajurit yang menanti, dengan Ungkapan dingin. Arum hanya Pandai pasrah Demi mengetahui bahwa ayahnya telah dijebloskan ke penjara. Dia pun bersedia Demi ditangkap dengan syarat ditempatkan dalam sel yang sama dengan sang Bapak. Mereka pun menyanggupinya karena bagaimanapun dia adalah puteri Varian, sesosok figur yang dulu Mempunyai pengaruh besar.
Arum pun bereuni dengan ayahnya di penjara. Tetapi, sosok yang dulunya dikenal Kukuh dan gagah, kini nampak suram dan lemah. Tak pelak, hati Arum pun hancur berkeping-keping melihatnya.
“Anakku, mengapa kau kembali? Mereka…mereka akan memenggal kepala kita!”
“Maafkan Saya, Bapak. Kalau bukan karena kekeraskepalaanku dan keegoisanku, kau tak akan berada dalam situasi ini,” isak Arum, berlutut di hadapan sang Bapak dan menyesali perbuatannya.
“Tak, ini salahku. Andaikan Bapak Tak memaksamu Demi menikah, Engkau tak akan…”
“Bapak, jangan menangis! Percayalah, Saya akan membebaskanmu!”
Determinasi yang kuat menyelimuti Arum biasanya tampak gemulai. Inilah pertama kalinya dia membangkitkan kekuatannya, kekuatan tanpa batas yang diperolehnya dari arwah Beast. Sikapnya pun berubah drastis. Entah dari mana, muncul sosok arwah hewan buas di sisinya, yang memancarkan aura bahaya serta tatapan mengancam. Varian sadar akan ikatan puterinya dengan the Woods, Tetapi tak pernah menyangka bahwa dia Pandai mengendalikan kekuatan mistis yang begitu kuatnya.
Hanya dalam beberapa detik, Seluruh kekuatan anugerah dari arwah Beast pun menyelimuti Arum, yang menahbiskan dirinya sebagai Guardian of the Lions yang baru dan sebagai akibatnya dia bukan Kembali Orang Tetapi bagian dari the Woods. Arum sebelumnya tak pernah berupaya Demi membangkitkan kekuatannya, sehingga tak Pandai memberi penjelasan yang masuk Pikiran pada ayahnya, Tetapi situasi yang genting memaksanya Demi bertindak Lekas. Dia memerlukan kekuatan Demi membebaskan diri dari penjara, Demi mengenyahkan Seluruh yang menghalangi, dan Demi menyelamatkan sang Bapak tercinta!
“Spirits of all Beasts, telah tiba saatnya Demi pembalasan!””
Ya Pandai kita simpulkan bahwa cerita diatas Pandai kita bilang Siti Nur baya Arena of Valor Rupanya adalah Arum. bahwa perjodohan yang dipaksakan bukanlah suatu solusi karena Orang Mempunyai hak nya masing-masing Demi menentukan cintanya.
4. Valhein
“Satu-satunya Asa umat Orang semasa peperangan vampir yang berabad lamanya.”
Valhein Tak terlahir sebagai pemburu vampir yang terkenal. Sesosok pria yang saleh, dia Tak percaya akan khayalan atau cerita rakyat. Hal ini berubah Demi bepergian ke Rumania Demi mengklaim warisan yang ditinggalkan untuknya. Perjalanan itu merenggut Kesempatan Valhein Demi menjalani kehidupan normal. Tak berdaya, putus asa dan ketakutan, Valhein tak Pandai melakukan apa-apa Demi sesosok Drakula menculik dan membunuh istrinya. Dunianya hancur, Valhein bersumpah membalaskan dendam pada sang Nosferatu dan Seluruh spesiesnya!
“Dengan ini Saya berikrar atas nama Tuhan bahwa Saya akan mengalahkan Seluruh kekuatan kegelapan yang berkeliaran di bayang-bayang. Saya akan memerangi kaum vampir hingga nafas terakhir!” Layaknya seorang pria yang kerasukan, ikrar serius ini menjadi satu-satunya misi hidupnya.
Valhein mencari keberadaan vampir di manapun mereka tinggal, dan dia membunuh mereka satu per satu. Demi vampir terakhir hancur menjadi debu di kakinya, Valhein merasakan kehampaan mendadak dan Niscaya dalam dadanya. Sebuah Bunyi mistis memanggilnya “Engkau telah berani melakukan apa yang hanya segelintir Orang Pandai lakukan. Engkau telah memerangi sang makhluk malam dan keluar sebagai pemenang. Tetapi, kekuatan kegelapan Eksis dalam berbagai bentuk, vampir hanyalah salah satu dari mereka.” Seraya Bunyi itu berbicara, Valhein merasa diperbarui. Bunyi itu berlanjut, “Tolong berikan bantuanmu, Eksis teror lain yang berkeliaran, iblis yang hanya Pandai dimusnahkan olehmu.”
Valhein mengukuhkan diri Demi misi barunya, sebagai pemburu iblis.
Karena kehilangan keluarga dan orang-orang yang dicintainya menjadikan Valhein sebagai seorang pemburu Iblis demi menjauhkan Orang dari rasa Nyeri akan kehilangan seperti yang dia rasakan, sembari dia membalaskan dendam pribadinya terhadap Spesies Iblis.
5. Lu Bu dan Diao Chan
Berbeda dengan kisah-kisah diatas karena ceritanya berdasarkan dari Arena of Valor saja, cerita tentang Lu Bu dan Diao Chan terasa lebih eksklisif dan spesial menurut kami, karena terdapat unsur sejarah dari rakyat China tentang Jendral perang terkuat yang tumbang demi cintanya. Berdasarkan dari sejarah dan kisah Romance of the Three Kingdoms karya Luo Guanzhong
Lu Bu adalah seorang Jendral perang yang terkenal akan kekuatannya Berkualitas dalam memimpin Laskar maupun dalam duel satu per satu. Pada masanya Lu Bu dianggap sebagai dewa perang yang tak tertandingi. Tetapi dia juga seorang penghianat ulung. Sebelum dia diangkat anak oleh Dong Zhuo, Lu Bu adalah anak angkat seorang pejabat bernama Ding Yuan. Demi meraih kekuasaan Serempak Dong Zhuo, Lu Bu membunuh Bapak angkatnya sendiri. Sehingga Lu Bu seringkali dijadikan metafora semacam “memelihara anak Harimau”, sebagaimana nasib Ding setelah mengangkatnya menjadi putranya sendiri.
Karakternya yang Tak loyal itulah yang Lewat Membikin Wang Yun Lewat menyusun rencana Demi menjatuhkan Dong Zhuo dengan memanfaatkan Lu Bu. Wang Yun Mempunyai seorang putri angkat bernama Diaochan yang berparas amat Elok dan juga pandai menari. Dalam sebuah kesempatan Wang Yun mengundang Lu Bu ke kediamannya dan membuatnya Bersua Diaochan yang Elok. Lu Bu segera Terperosok Asmara padanya dan Wang Yun Lewat menjanjikan Lu Bu Demi menikahi Diaochan.
Kemudian tanpa diketahui Lu Bu, Wang Yun mempersembahkan Diaochan kepada Dong Zhuo sebagai selirnya, dan ia kemudian mengaku kepada Lu Bu bahwa dia terpaksa melakukannya. Demi Lu Bu Hening-Hening mengunjungi Diao Chan di kediaman Dong Zhuo, Diao Chan berpura-pura merasa sedih dengan keadaannya, bahwa Dong Zhuo telah berlaku Sadis pada dirinya dan dia berusaha bunuh diri dengan melompat ke dalam kolam. Hal itu menghancurkan hati Lu Bu dan dia bersumpah akan mengeluarkan Diao Chan dari kondisi itu.
Pertemuan itu diketahui oleh Dong Zhuo. Atas saran dari penasehatnya, Dong Zhuo berkeinginan Demi memberikan Diao Chan kepada Lu Bu Demi memenangkan loyalitas Jendral itu. Demi Dong Zhuo menyatakan rencana itu pada Diao Chan, gadis Elok itu segera menangis tersedu-sedu dan berusaha bunuh diri, bahwa dia membenci Lu Bu dan lebih Berkualitas Wafat dari pada harus menikahi Lu Bu. Hal itu Membikin Dong Zhuo tak Tiba hati dan menahan Diao Chan Demi dirinya sendiri.
Dalam keadaan itulah Wang Yun Lewat mulai mendekati Lu Bu dan mengajaknya melakukan persengkongkolan Demi menjatuhkan rezim Dong Zhuo. Pada tahun 192 M Lu Bu Lewat membunuh Dong Zhuo Bapak angkatnya itu dan dengan penuh kemenangan mendapatkan Diaochan. Sayangnya, setelah beberapa Lamban, Lu Bu akhirnya ditaklukkan oleh Chao Chao, ironisnya, dia diserahkan pada Chao Chao oleh anak buahnya sendiri.
Nasib Diaochan setelah Lu Bu dieksekusi oleh Chao Chao Tak tertulis dalam sejarah, Tetapi Eksis beberapa versi yang dipercaya secara tradisional;
- Diaochan memilih menjadi seorang bikuni (biksu Perempuan)
- Chao Chao menyerahkannya kepada kubu Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu sebagai hadiah. Saking Elok dan mempesonanya Diaochan, Liu bei dan Zhang Fei mulai berseteru memperebutkannya, sehingga Guan Yu memilih Demi mengeksekusi Perempuan itu Demi menghindari pertikaian antar Kerabat.
Chao Chao menghadiahkan Diaochan kepada Guan Yu. Menyadari bahwa Perempuan Elok itu adalah mungkin adalah senjata dari Chao Chao, Guan Yu kemudian mengeksekusi Diaochan (Eksis juga versi di mana Guan Yu membuatnya menjadi bikuni)
Sejauh apakah kalian berani bertingkah atas nama Asmara? Beberapa meninggalkan istrinya, orang tuanya atau sahabat-sahabatnya. Pria satu ini menghancurkan sebuah pemerintahan demi gadis yang dicintainya. Tragisnya dia Wafat tanpa mengetahui bahwa si gadis adalah bagian dari sebuah persengkongkolan Demi menjatuhkan dirinya.
Apakah cerita diatas sudah patut disandingkan dengan kisah sedih di Drama Korea seperti kebanyakan brott? menurut kami cerita diatas Tak kalah Panggil dan sedih karena memang banyak tragedi dan lika-liku didalamnya yang berujung menghasilkan hikmah dari setiap cerita.
Source: Garena AOV Indonesia dan Novel Romance of Three Kingdoms via Bookish Cottage
