Banyak Seniman Menuntut Royalti Jogetan Ke Fortnite, Dapat Dimata Hukum?

Epic Games Tengah dan Tengah menjadi sorotan bagi banyak player di dunia barat. Keuntungan yang menggunung akibat games Fortnite miliknya, menjadikan banyak pihak-pihak yang terlibat secara Bukan langsung juga turut memberikan sorotan mereka sendiri. Sorotan ini bermula atas indikasi Fortnite yang mencomot tarian viral dari para Seniman-Seniman tanpa menyatut nama mereka maupun memberikan mereka kompensasi yang layak. Dengan memasukan tarian tersebut kedalam game mereka, Fortnite Bisa meraup keuntungan yang tak sedikit bagi diri mereka sendiri. Hal ini menimbulkan banyak polemik dikalangan para Seniman dan juga creator yang merasa di exploitasi oleh perusahaan besar ini. Siapa saja Seniman itu mari kita lihat.

1. Rapper 2 Milly

Rapper African-American asal Brooklyn, New York, Amerika Perkumpulan merupakan salah satu Rapper yang cukup dikenal diantara komunitas Rapper di US. Rapper 2 Milly Dapat dibilang menjadi orang pertama yang secara terbuka membawa Epic Games ke meja hijau atas tuduhan penyalahgunaan asset miliknya. Gerakan tariannya yang terkenal dengan nama “milly rock”, digunakan oleh Fortnite sebagai dance emote didalam gamenya tarian ini juga di rename dengan nama “Swipe It”.  Melalui interviewnya dengan TMZ (Website tabloid Berita) Milly Rock menyampaikan bahwa dirinya Bukan berusaha menuntut seluruh aspek keseluruhan dari gamenya, melainkan hanya emote “Swipe it” yang mereka jual pada season 5 tanpa seijin 2 Milly. “They took my craft, and they Sold that“.


2. Alfonso Ribiero a.k.a The Carlton Dance

maxresdefault 17

Terkenal melalui sitcom atau Situation Commedy berjudul The Fresh Prince of the Bel-Air, nama alfonso sangat dikenal di tahun 90-an. Hal tersebut karena tarian Istimewa  bernama “The Carlton Dance” yang ia peragakan pada Sitcom tersebut menjadikan dirinya sebagai pop culture pada kala itu. Seperti kebanyakan kasus lain, tarian Punya Alfonso Ribiero dijual oleh Fortnite sebagai dance emote tanpa seijin Alfonso dengan mengganti nama tarian tersebut dengan nama “Fresh“.

Baca Juga:  7 Game Robot Selain Gundam yang Dapat Dimainkan di PC

3. Backpack Kids/ Russel Horning

floss dance banned uk primary school 02

The Floss mungkin menjadi satu atau dua tarian yang sudah kalian sering lihat di Internet. Russel Horning atau yang lebih dikenal sebagi Backpack Kids, memang menjadi seorang pop culture kala itu karena tarian “The Floss” miliknya. Berbeda dari kasus lain, Russel Horning nampaknya Bukan begitu Acuh dengan urusan keuangan ataupun tuntut-menutut yang ia hadapi, Russel mengaku hanya bahwa dirinya hanya Konsentrasi kepada menciptakan konten yang Dapat dinikmati banyak orang. Masalah royalti muncul akibat managemen dan juga sang ibu yang merasa Fortnite memanfaatkan sang anak. Karena itu sang ibu dan juga management memutuskan Kepada melayangkan tuntutan kepada pihak Epic Games selaku Fortnite.


4. Dan beberapa Orang yang Belum Terlibat

dayumson

Meski Segala orang nampaknya Ingin membawa Fortnite ke jalur hukum, Tetapi tak sedikit pula dari mereka yang hanya terlibat secara tak langsung.

Screen Shot 2018 12 18 at 12.01.57 PM

Mulai dari Gabby David yang menginspirasi jogetan Fortnite berjudul Electro Shuffle, kini dirinya dan Fortnite berakhir damai karena merasa Fortnite sudah mengkompensasi ia secara adil. Eksis Donald Faison yang terkenal dengan jogetan default Watak Fortnite juga nampaknya mulai berfikir Kepada menghubungi pengacara miliknya, meskipun tarian Punya Donald Faison Bukan dijual alias gratis Kepada siapapun.

Dan terakhir adalah Chance the Rapper, salah satu rapper  African-American yang terkenal dengan album Coloring Booknya ini, terbilang cukup melibatkan dirinya kedalam kasus ini meskipun karyanya sendiri belum Eksis yang dimanfaatkan oleh Fortnite. Kekesalan ia pada kasus ini tak hanya ditunjukan kepada Fortnite/ Epic Games saja, melainkan kepada seluruh perusahaan yang sengaja memonetisasi budaya African-American. Ia merasa sodara-sodaranya belum mendapat pengakuan dan juga kompensasi yang penuh, meski banyak dari karyanya dipakai Kepada berbagai tujuan.

Baca Juga:  Mencoba Beta Rainbow Six Extraction – Jumpscare dengan Aspek Baru

Problems…

Secara fakta Epic Games selaku pembuat dari Fortnite, memang nampaknya Bukan meminta ijin tertulis ataupun secara lisan kepada tiap creators. Mereka secara sebelah pihak mengambil elemen dari karya beberapa orang dan secara semena-mena mengganti nama karya tersebut, tanpa mengutip, ataupun memberikan pengakuan terhadap pencipta aslinya. Dengan membandrol 5 dollar tiap gerakan dan juga menjual secara paketan Segala emote dance dan juga skins tersebut, memberikan keuntungan ratusan juta dollar kepada Epic Games tanpa perlu berfikir Kepada mengkompensasi tiap creator Asli tersebut. Menurut staista saja Epic Games Bisa meraup keuntungan sebesar 300 juta dollar pada bulan Mei hanya dari Fortnite saja.

Secara Hukum

Meski kita berbicara seluruh konten dunia maya, konten video games, emote, karya, dll. Segala masalah ini hanya Dapat diselesaikan oleh jalur hukum di dunia Konkret. Lampau apakah Fortnite salah dimata hukum karena melakukan hal ini ?. Permasalahan kekayaan intelektual pada tarian Fortnite sebenarnya cukuplah tricky, hal ini tak semudah Menyaksikan karya Asli siapa, atau Fortnite Bukan adil dsb. Secara hukum sangat sulit Kepada memperkarakan kekayaan intelektual hanya berdasarkan satu atau dua gerakan tari saja. Menurut Forbes.com yang menanggapi hukum di United State.

“Dalam hukum kekayaan intelektual, memang Dapat mencopyright sebuah tarian, Tetapi bukan gerakan tarian individu. Tarian tersebut harus Mempunyai rangkaian yang original dan urutan yang Istimewa pula Kepada dapat dilindungi oleh Hak Punya. Hal ini dikarenakan satu gerakan dianggap sebagai satu buah balok dari seluruh susunan bangunan tarian koreografi. Sebagai Misalnya, penyanyi Bukan Dapat meng-Hak Punya satu atau dua notasi saja Tetapi penyanyi Dapat meng-Hak Punya sebuah Tembang, dimana Tembang tersebut Mempunyai urutan note yang Istimewa.”

Dengan kata lain sangat sulit bagi para kreator Kepada menuntut ganti rugi kepada Fortnite atau Epic Games atas satu atau dua gerakan yang digunakan oleh Fortnite Kepada emote dance mereka. Fortnite secara hukum dapat diancam Apabila ia secara sengaja memakai keseluruhan koreografi tanpa meminta ijin. Tetapi faktanya mereka hanya memakai satu bagian saja.

Baca Juga:  Pesan Demi Gamer Bajakan dan Mental "Ngapain Bayar Kalau Terdapat yang Gratis?"

Sehingga kekuatan hukum masing-masing pemohon cukup Dapat dibilang RUMIT. Apakah hal ini berarti Fortnite Dapat bebas menerapkan praktek bisnis seperti ini Maju menerus ? tentu Bukan, Apabila mereka tetap acuh Niscaya akan terjadi penolakan atau setidaknya penurunan fans mereka Apabila mereka mengabaikan masalah-masalah ini. Secara etis memang hal ini dibilang mencuri karya orang lain, karena Fortntie mengganti namanya, menjualnya, tak meminta ijin, dan Bukan merefer kembali pencipta aslinya. Apabila memang Fortnite Ingin berbisnis secara etis dan juga Formal dimata hukum, mereka Dapat saja membentuk koreografer Tertentu Kepada menciptakan sebuah susunan tarian yang utuh bukan hanya mencomot satu atau dua tarian dari para keringat-keringat Seniman ini.

 

Saya adalah penulis yang berfokus pada video game dan juga isu-isu industri game terkini, kalian Dapat membaca opini atau tulisanku yang lain pada link ini.