Jagatgame.id – Setelah tersingkir dari The International 2024, para Pemeran Team Spirit Dota 2 memberikan tanggapan mereka terkait kekalahan yang mengecewakan tersebut.

Tim yang pernah menjuarai TI10 ini terpaksa pulang lebih awal setelah finis di posisi 9-12. Kapten tim, Yaroslav “Miposhka” Naydenov, serta beberapa rekan setimnya mengungkapkan perasaan mereka tentang kekalahan ini dan apa yang mereka rasakan selama turnamen.

Miposhka: “Kami Konsentrasi pada Hal yang Salah”

Miposhka

Dalam sebuah unggahan singkat di Telegram, kapten Miposhka menyalahkan beberapa keputusan yang salah serta sistem turnamen yang menurutnya Enggak membantu.

Ia mengakui bahwa timnya Membikin banyak kesalahan dan Enggak Konsentrasi pada hal-hal yang Krusial di Begitu-Begitu kritis.

Baca Juga: The International 2024: Topson Jadi Satu-Satunya Pemeran yang Lagi Berpeluang Menangkan Aegis Ketiga

“Ah, saya Enggak Paham harus Berbicara apa tentang turnamen ini, guys. Kami sudah berusaha, kami Membikin kesalahan, kami melakukan hal-hal bodoh, kami mengambil keputusan yang Enggak baik, dan kami Konsentrasi pada hal yang salah—klasik. Itu yang membawa kami pada kekalahan. Rasanya aneh memang kalah di dua seri dan langsung keluar, tapi ya begitulah. Sistem turnamennya kali ini Enggak membantu kami, tapi itu salah kami sendiri. Kami akan mencoba bekerja keras dan maju, apa pun yang terjadi. Terima kasih kepada Sekalian yang mendukung kami,” tulis Miposhka.

Mira: “Mungkin Musim Depan, atau Mungkin Enggak”

Mira (FOTO: Liquipedia.com)

Rekan satu tim Miposhka, Miroslaw “Mira” Kolpakov, menunjukkan sikap yang lebih pesimis setelah kekalahan tersebut.

Dalam komentarnya, Mira mengisyaratkan bahwa mungkin Eksis perubahan yang terjadi di musim mendatang, meski ia Enggak menjelaskan lebih jauh.

Baca Juga: Team Spirit Tersingkir dari The International 2024, Gagal Pertahankan Gelar Pemenang

“Sebenarnya sangat menyedihkan bahwa kami Enggak Bisa melangkah lebih jauh di turnamen ini, meskipun kami sudah berusaha. Tiba jumpa musim depan, atau mungkin Enggak. Terima kasih sudah menyemangati kami,” ucap Mira dengan nada yang penuh keraguan.

Collapse: “Musuh Memang Lebih Kuat”

Collapse (FOTO:Liquipedia.com)

Berbeda dengan rekannya, Magomed “Collapse” Khalilov, offlaner tim Spirit, Enggak mencari Argumen apapun. Ia memberikan penghargaan kepada tim Xtreme Gaming yang telah mengalahkan mereka.

Baca Juga: Profil Whitemon, Pemeran Dota 2 Asal Indonesia Pertama yang Berlaga di Babak Semifinal Upper Bracket The International 2024

“Sekalian Argumen dan penjelasan Enggak Eksis gunanya. Rival memang lebih kuat,” kata Collapse dengan jujur, menunjukkan sikap sportif dalam menerima kekalahan.

Yatoro dengan Emoji Gelap

Yatoro (FOTO: Liquipedia.com)

Sementara itu, carry Primer Illya “Yatoro” Mulyarchuk memilih Kepada Enggak memberikan pernyataan langsung kepada para penggemar.

Baca Juga: 7 Nama Besar Dota 2 yang Absen di The International 2024, Apa Sih Penyebabnya?

Sebagai gantinya, ia mengunggah gambar emoji dengan nada humor gelap di Telegram, mungkin mencerminkan suasana hatinya yang kecewa.

Yatoro’s Telegram

Akhir Petualangan Team Spirit di TI 2024

Team Spirit Begitu memenangkan The International 2023 (FOTO: Liquipedia.com)

The International 2024 yang diadakan di Copenhagen menjadi turnamen kedua di mana Team Spirit gagal tampil di depan penonton Eropa, setelah sebelumnya memenangkan TI10 di stadion Nihil akibat pandemi.

Kegagalan di TI kali ini tentu mengecewakan, mengingat mereka pernah merasakan momen kejayaan di TI10, yang menjadi salah satu kemenangan paling ikonis dalam sejarah Dota 2.

Meskipun perjalanan mereka harus berakhir lebih awal, para Pemeran Team Spirit menunjukkan sikap yang Variasi dalam menghadapi kekalahan ini.

Baca Juga: Profil, Jejak Karier dan Prestasi 3 Pro Player Dota 2 Indonesia yang Ikut Kejuaraan Dunia The International 2024

Fans tentu berharap mereka akan kembali Bangun di musim mendatang, meskipun beberapa Pemeran memberi isyarat tentang kemungkinan perubahan di masa depan.

Final The International 2024 akan berlangsung di Royal Arena pada 13-15 September, dengan delapan tim terbaik yang tersisa Bertanding Kepada memperebutkan Aegis of Champions.**

Trending