Review Huawei Band 4: Menarik Meski Kurang Dilirik

Berbicara mengenai sebuah perangkat gelang pintar atau smartband, produsen smartphone yang satu ini telah merilis versi pertamanya sejak tahun 2017 Lewat. Yup, tak seperti realme yang baru banget merambah ke dunia wearables, Huawei sudah terjun jauh lebih awal lewat beberapa perangkat smartband maupun smartwatch sejak beberapa tahun Lewat. Kini Huawei hadirkan Huawei Band 4, smartband yang menurut saya kurang menarik perhatian.

Kenapa begitu? Saya sendiri kurang Mengerti juga, sih. Perangkat ini lebih dikenal sebagai aksesori bonus dari hasil penjualan smartphone Huawei. Pihak Huawei sendiri seakan tak berikan promosi secara gencar, dibandingkan dengan Xiaomi dengan seri Mi Band mereka atau realme dengan realme Band. Padahal, fitur yang dimiliki Huawei Band 4 juga tak kalah lengkap dibanding kompetitornya.

Di Indonesia sendiri, Huawei Band 4 telah Formal diperkenalkan sejak Oktober 2019 Lewat. Dan Malah karena sudah rilis versi ke-sekian, secara Bukan sadar saya lebih Percaya Apabila smartband ini bakal berikan pengalaman penggunaan yang lebih superior ketimbang lainnya yang baru generasi pertama atau kedua. Lewat apakah Betul demikian? Langsung saja, inilah pengalaman saya menggunakan Huawei Band 4 selama lebih dari satu minggu pemakaian.

Desain Huawei Band 4

Dari segi desain, Huawei Band 4 terlihat lebih sporty dibandingkan dengan realme Band yang sebelumnya saya ulas. Dan juga lebih konvensional, berbeda dengan realme Band yang layarnya dibuat seolah sedikit melengkung, dan seamless antara bagian bodi dengan strap-nya. Materialnya terasa sama, dan di pergelangan tangan, sama-sama nyaman sih.

Huawei Band 4 dirilis dalam tiga pilihan Corak strap, dan kebetulan yang saya gunakan adalah Corak Graphite Black. Strap-nya tentu berwarna hitam, sementara bingkai layarnya dibuat sedikit lebih cerah mendekati Corak Arang-Arang. Dua Corak strap lainnya terlihat lebih ngejreng, Adalah Sakura Pink dan Amber Sunrise.

Bobotnya sendiri 24 gram, alias 4 gram lebih berat dari realme Band. Tapi ya, nggak kerasa, Sekadar 4 gram aja bedanya. Keduanya sama-sama nyaman dan ringan. Ketika pertama kali saya hendak menyalakan perangkat ini, tentu saya mencari Langkah Buat melepas strap dan isi daya Huawei Band 4. Di sini saya dikejutkan dengan mekanisme lepas strap-nya.

Strap Huawei Band 4

Tak seperti realme Band yang harus ditarik manual (dengan rasa was-was Buat pemakaian jangka panjang), bagian Rendah strap Huawei Band 4 seperti dilengkapi sebuah bagian tombol, yang Apabila ditekan, maka strap akan terlepas dari bodi.

Baca Juga:  Review: Alcatel One Touch Watch, Jam Pintar Murah Desain Mewah

Gampang banget, nggak perlu “uglak-aglik” yang meningkatkan risiko strap melar. Ketika strap terbuka, saya kembali dibuat kaget dengan metode pengecasannya. Tetapi Buat yang itu saya bahas di bagian lain ya. Kita cek layarnya terlebih dahulu.

Layar

Layar Huawei Band 4

Huawei Band 4 Mempunyai layar 0,96 inci dengan resolusi 160 x 80 piksel. Dimensi layar serta kerapatan pikselnya Bisa dibilang standar. Tetapi yang menarik, meski terdapat sebuah tombol kapasitif di bawahnya, layar Huawei Band 4 sepenuhnya mendukung input sentuh, alias touchscreen. Mengoperasikan menu pada smartband terjangkau ini jadi sangat mudah. Sementara kualitas layarnya sendiri bagus, terlihat terang meski di Rendah sinar Mentari terik.

Kalau dilihat dari dekat, memang terlihat sedikit pixelated, tetapi kerapatan resolusinya Lagi Membikin saya Bisa membaca notifikasi pesan pada layar smartband Huawei ini tanpa perlu mengernyitkan dahi. Usap ke atas atau Rendah Buat berpindah tampilan dari watchface ke pintasan olahraga dan lainnya. Usap dari kiri Buat pintasan akses notifikasi, dan gunakan tombol kapasitif di Rendah layar Buat kembali ke tampilan watchface.

Dan karena layar sentuh, Engkau Bisa dengan mudah akses fitur seperti timer, stopwatch, mengatur kecerahan layar dan lainnya. Tersedia juga fitur putar pergelangan tangan Buat bergulir dari satu menu ke lainnya. Belum mendukung always-on display, pengguna dapat mengatur layar Huawei Band 4 agar tetap menyala Tiba 5 menit. Tentunya konsumsi daya akan lebih boros ya.

Proses Pairing ke Android

Sebelum membahas fitur-fitur yang diberikan dari Huawei Band 4, saya mau cerita dikit soal bagaimana repotnya ketika pertama kali menyambungkan smartband ini ke smartphone yang saya gunakan. Kalau realme Band kemarin, tinggal unduh realme Link, jalankan proses pairing, selesai. Nah, hal tersebut Bukan berlaku dengan Huawei Band 4.

Sebagai catatan, saya memasangkan perangkat ini ke Google Pixel 3 (Bisa disambungkan ke iPhone juga, asal menggunakan iOS 9 ke atas). Aplikasi yang saya unduh pertama adalah Huawei Health. Setelah terpasang, saya buka, Rupanya aplikasi tersebut membutuhkan Huawei Mobile Services agar dapat berjalan. Oke, kembali ke Play Store, cari, unduh, kembali buka Huawei Health. Rupanya Lagi belum Bisa juga. Alasannya? HMS belum yang terbaru.

Baca Juga:  8 Rekomendasi iPhone Kamera 3, Mana Favorit Anda?

Lewat HMS versi terbaru Eksis di mana? Yup, Huawei AppGallery. Jadi ata total tiga aplikasi yang perlu di-install agar perangkat ini Bisa aktif. Saya nggak ngerti kenapa HMS di Google Play Store belum diperbarui ke versi terbaru, dugaan saya sih karena adanya batasan antara pihak Google dan Huawei yang sedang berlangsung Begitu ini.

Fitur

Tampilan antarmuka Huawei Health

Setelah terpasang dengan Betul, proses pairing cukup mudah. Sayangnya Buat pembaruan perangkat lunak, harus naik versi satu-satu alias memerlukan Sekeliling 4-5 kali update. Sementara informasi yang ditampilkan dari Huawei Health cukup terstruktur dan mendetil, mudah digunakan. Bahkan Dekat Seluruh jenis informasi seperti jumlah langkah, kualitas tidur dan lainnya diberikan opsi Buat menyimpan dalam format gambar, Buat dibagikan ke Instagram Stories atau semacamnya.

Pilihan watchface-nya juga cukup banyak, dengan informasi yang cukup komprehensif seperti waktu dan tanggal, jumlah langkah, kilometer yang telah dicapai serta kalori yang terbakar. Selain deteksi detak jantung secara kontinyu, Huawei Band 4 juga Bisa ingatkan penggunanya Buat tak terlalu lama berdiam diri.

Ketika sedang digunakan Buat berolahraga, Huawei Band 4 akan menampilkan informasi real-time yang juga mudah dipahami. Pengguna Bukan Bisa cek notifikasi masuk, tapi Lagi Bisa mengontrol musik secara langsung. Tahan tombol kapasitif Rendah layar Buat selesaikan sesi olahraga.

Huawei TruSleep Bisa hasilkan informasi yang mendetil sesaat setelah pengguna terbangun dari tidur, menyajikan informasi seperti light sleep, dleep sleep, REM dan lainnya. Data yang tercatat akan diolah Buat berikan saran komprehensif kepada penggunanya. Data tersebut juga Bisa di-ekspor Mekanis ke Google Fit maupun MyFitnessPal.

Oh ya, yang sedikit saya sayangkan, ketika memulai sesi olahraga dari smartband langsung, data yang tercatat tak termasuk Posisi selama olahraga. Iya, memang perangkat ini tak dilengkapi built-in GPS. Tapi Sebaiknya Bisa saja ambil data GPS dari smartphone, sama seperti ketika memulai sesi olahraga dari aplikasi Huawei Health.

Selain opsi Buat mendeteksi denyut jantung secara Mekanis, Huawei Band juga dilengkapi fitur Buat memonitor SpO2 atau kadar oksigen dalam darah. Fitur ini hanya Bisa diaktifkan secara manual dengan memilih menu pada smartband. Perlu waktu lebih lama ketimbang sekadar cek denyut jantung, dan strap perlu dibuat lebih rapat supaya proses berhasil.

Baca Juga:  PlayStation digugat atas tuduhan diskriminasi gender

Baca juga: Huawei Watch GT2e: Punya Fitur Pemantauan SpO2, Harga Lebih Murah

Baterai

USB Direct Charge Huawei Band 4

Huawei Band 4 punya baterai kecil berkapasitas 91 mAh. Proses pengecasannya memakan waktu Sekeliling 1 jam lebih, dan perangkat ini Bisa menyala Sekeliling 7 hari dengan pemakaian a-la saya. Seluruh fitur saya aktifkan seperti Huawei TruSleep dan heart rate monitor, plus fitur Buat menyalakan layar Mekanis ketika saya mengangkat pergelangan tangan. Saya juga lebih aktif berinteraksi menggunakan layar sentuhnya ketimbang smartband sebelumnya, jadi menurut saya daya tahan baterainya patut diacungi jempol.

Pada bagian desain, saya sempat bilang kalau dibuat kaget dengan metode pengecasannya. Yup, Huawei Band 4 mendukung USB Direct Charge, alias nggak perlu kabel charger tambahan. Tinggal copot strapnya, Lewat cari port USB seperti pada wall charger, laptop atau powerbank, udah deh. Awalnya saya kira fitur ini Tertentu hanya di realme Band, Rupanya Huawei sudah mengadopsi metode yang sama lebih dulu.

Konklusi

Kelengkapan Huawei Band 4

Menurut saya, Huawei Band 4 adalah smartband yang underrated. Smartband ini tak banyak dikenal, apalagi Apabila dibandingkan dengan Mi Band atau saudaranya sendiri, Honor Band. Padahal, fiitur yang ditawarkan sangat lengkap dan komprehensif. Tampilan aplikasinya bagus (walaupun setup awal agak ribet), baterainya tahan lama, layar sentuhnya memudahkan baca notifikasi, plus sudah gunakan USB Direct Charge.

Ketika awal hadir di Indonesia, Huawei Band 4 dijual Formal dengan harga Rp449 ribu. Tetapi sekarang Engkau Bisa menemukannya di e-commerce seharga Rp100 ribu lebih murah, entah memang sudah turun atau kebanyakan adalah unit hadiah dari pembelian smartphone Huawei. Kalau memang budget tak Tiba Rp400 ribu, Huawei Band 4 tentunya cocok menjadi pilihan Istimewa.

Spesifikasi Huawei Band 4

Layar0.96″ 160 x 80 TFT
Touchscreen
CorakGraphite Black, Amber Sunrise, Sakura Pink
Ukuran12.5 (H) x 18.5 (W) x 56 (L) mm, lebar strap 17mm
Berat24g
Ketahanan5ATM water resistance rating (50m)
KonektivitasBluetooth 4.2
Sensor3-axis accelerometer, optical heart rate sensor, infrared wear sensor
Baterai91mAh, up to 7-9 days
HargaRp449.000

Beli gadget Huawei di:

SHOPEE BLIBLI LAZADA ERASPACE  JD.ID 


Versi Bahasa Inggris review Huawei Band 4 Bisa dibaca di Jagatgame.id.com


Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id

Berlangganan Buat dapatkan pos terbaru lewat email.

Mungkin Anda Menyukai