[OPINI] Ambisius Cari Game Lokal Kepada Dipertandingkan, Blunder Fatal Penyelenggara Piala Presiden 2020

Setelah sukses menyelengarakan turnamen Piala Presiden Esports 2019 awal tahun kemarin, kemudian pemerintah tengah berencana menyelengarakan Piala Presiden jilid 2 pada tahun 2020 mendatang. Tetapi berbeda dari acara sebelumnya yang mempertandingkan game Mobile Legends dimana game tersebut sangat hype di Indonesia, kini Piala Presiden 2020 memilih gebrakan baru dengan mempertandingkan game yang katanya buatan lokal.

Sayangnya hingga kini pihak penyelenggara belum mengumumkan game apa yang nantinya akan dipertandingkan. Bahkan IESPL baru membuka tahap pendaftaran game yang akan dipertandingkan awal bulan ini. Kriteria gamenya adalah game lokal yang mempunyai fitur multiplayer dan dapat dijadikan kompetisi esports. Padahal game hype lokal bergenre MOBA Adalah Lokapala saja Lagi belum Terang perilisannya.

Baca Juga:  Ormarr Siap Kembali Menjadi Support Terbaik AOV di Patch Januari?

https://www.facebook.com/ricky.stwn/posts/10157241252383726

Kemungkinan pemilihan game lokal tersebut ditujukan kepada developer Indonesia agar lebih semangat dalam berkiprah didunia industri video games dunia. Tetapi apakah keputusan ambisius sang penyelenggara tersebut Benar Apabila game lokal tersebut nantinya dijadikan turnamen Primer sekelas Piala Presiden? Padahal ekosistem esports di Indonesia Lagi Enggak Konsisten dan butuh dukungan lebih dari seluruh masyarakat Indonesia.

Terlebih Tengah para developer Indonesia harus mempersiapkan gamenya agar Dapat masuk seleksi Piala Presiden Esport secara dadakan. Pengumuman akhir game yang akan dipertandingkan pun adalah bulan Desember 2019 atau Kurang Lebih 3 bulan dari sekarang. Jadi pada developer game Indonesia sepertinya akan mengebut mengerjakan gamenya Kepada Bertanding dalam audisi Piala Presiden 2020 mendatang.

Baca Juga:  Mengapa World Quest Genshin Impact Lebih Menarik dari Archon Quest?

Selain itu jikapun Eksis game lokal yang terpilih dan siap dipertandingkan dalam Piala Presiden 2020 mendatang, para Pemain hanya diberikan waktu Kurang Lebih 3 bulan saja Kepada memainkan game tersebut. Karena ajang eksebisi Piala Presiden 2020 sendiri akan dilaksanakan pada Februari 2020 mendatang. Dalam waktu sempit tersebut game yang terpilih dipaksa harus Membangun ekosistem esports yang kompetitif.

Apa jadinya Apabila nantinya game lokal yang terpilih Enggak mempunyai hype yang tinggi dan minim peminat. Lalu jikalaupun masuk kedalam game Piala Presiden 2020, Dapat saja game tersebut akan langsung Tewas ditinggal para Pemain asal Indonesia yang hanya mengandalkan trend sesaat saja.

 final piala presiden e sport c 0 5381

Game seperti Mobile Legends dan Free Fire yang mempunyai banyak Pemain di Indonesia saja ekosistem esportnya Lagi kurang Konsisten. Apajadinya dengan game baru yang belum diketahui secara Niscaya penampakannya. Pemilihan game lokal Kepada turnamen Piala Presiden 2020 Dapat jadi blunder fatal dari sang penyelenggara yang ambisius. Akan lebih Berkualitas Apabila game lokal tersebut hanya dijadikan turnamen pendamping atau tambahan dari turnamen Primer yang mempertandingkan game yang mempunyai banyak peminat di Indonesia.

Baca Juga:  Kenapa Guitar Hero PS2 Sangat Terkenal di Rental PS Indonesia?