By administrator 
Bermain AOV itu sangat menyenangkan, sejak Iklan 7M Eksis di Televisi Berbarengan Batman saya langsung menginstal dan memainkanya Berbarengan Kawan-Kawan, berujung 4 kali mencapai Conqueror dan top-up Skin Buat hero-hero yang saya sukai, Tamat akhirnya Ketika ini saya berhenti bermain kurang lebih sudah Dekat 6 Bulan, kesenangan yang dulu saya rasa sudah memudar.
Sudah bukan rahasia bahwa Hening yang melanda Arena Of Valor tetap menjadi salah satu Trademark yang melekat pada game Moba Mobile Punya Tencent tersebut, khususnya di Indonesia. Sempat menjadi pesaing Mobile Legends yang diuntungkan dengan langkah lebih Lekas rilis di Indonesia, Hype akan ML di Indonesia sempat dipepet oleh AOV yang tiba-tiba muncul di Indonesia dengan embel-embel 7M yang muncul sebagai iklan di Ragam-Ragam media, sangat terlihat gairah Garena Ketika itu Buat memperkenalkan game satu ini, hingga berujung terbentuk dua kubu yang Enggak Paham apa alasanya menjadi seolah bermusuhan, antara player ML dan AOV.
Sempat Menjadi Hype Kalangan Gamer Mobile
Dengan Hype yang Bisa mengimbangi Mobile Legends menurut saya adalah salah satu bukti bahwa AOV sempat menjadi poros dan patokan para Mobile Gamers dalam memilih game apa yang dimainkan di Smartphonenya, dan sekali Kembali, hal tersebut adalah pencapaian luar Biasa, karena Bisa mengimbangi ML yang kita Paham Mempunyai peminat yang sangat banyak di Indonesia, Garena saya rasa sempat berbahagia dengan pencapaian yang terbilang ‘Wah’ tersebut karena mengimbangi Hype tertinggi di Gamers Mobile pada Ketika itu yang dipegang ML.
Dibalik nama baru AOV yang tiba-tiba menjadi pesaing Mobile Legends di Indonesia tersebut, mulai muncul nama-nama yang terbilang ‘Catchy’ seperti EJ Gaming, Wiraww, Hans dan SusuGajah pada Video di Youtube yang tentunya membantu para Gamer yang Mau mengenal lebih jauh game tersebut menjadi lebih Berkualitas, karena dibandingkan dengan AOV, Mobile Legends pada Ketika itu memang sudah Mempunyai nama Youtuber dan Influencer dengan nama megah, sehingga Hype akan game tersebut pastinya tetap terjaga, sudah hukum alam banyak orang mulai mencari celah dibalik pasar AOV yang Ketika itu dinilai menjanjikan, lahan bagi Pro Player hingga Konten Kreator Buat mencari keuntungan Duniawi terbuka sangat luas tentunya pada Ketika itu.
Mempunyai Panutan Sebagai Acuan
EJ Gaming, Wiraww dan SusuGajah adalah sosok yang menurut saya pribadi Mempunyai Dampak besar pada perkembangan Hype AOV kearah yang lebih Berkualitas Ketika itu, EJ dengan Kontenya di Youtube, Wiraww dengan konsistensinya sebagi Jungler (Pro Player) Terbaik hingga Ketika ini, dan SusuGajah yang juga Pro Player adalah salah satu Jungler yang Mempunyai kemampuan bermain setara dengan Wiraww, mereka seolah Membikin Naskah panduan dalam bermain AOV, Membikin Pemain baru Enggak terjebak kedalam era Dark Age terlalu Panjang berkat hal yang mereka lakukan, simplenya ya menginspirasi lah buat banyak Player.
Berkembangnya AOV Membikin banyak perubahan, Iklim AOV menjadi semakin ramai dan kompetitif, serta yang Enggak Bisa dilupakan adalah Enggak Hening seperti sekarang. Kemenangan EVOS pada ASL season 1 juga menjadi titik balik AOV semakin dikenal di Indonesia, EVOS berhasil melaju Global Buat memperebutkan 7M hadiah total di Korea Selatan, Bertanding dengan tim-tim Global lainya.
Puncak Kejayaan Era Season 2
Era terbaik Arena Of Valor menurut saya pribadi ya Season 2 ASL, selain Mempunyai iklim kompetitif yang rapat dan ketat, Garena Tetap Mempunyai Event yang terbilang berkualitas terutama bagi Free Player, Event mendapatkan hero Joker contohnya, menjadikan Event yang tak terlupakan bagi saya pribadi, karena kesan perjuangan pada Ketika itu sangat melekat, dan disaat saya mendapatkan Hero hasil dari Event menjadikan itu adalah kado ternikmat, sangat sulit disaat Engkau harus menang di Ranked Match Buat mendapatkan Item Buat ditukar dengan hadiah Event, itupun Enggak selalu dapat, kemenangan Enggak menjamin Engkau mendapatkan item Buat ditukar menjadi hadiah Event, jadi ya harus Giat main.
Ketatnya tim-tim seperti EVOS, BTR, GGWP, SES, RRQ dan DG menjadi daya tarik tak terlupakan dalam setiap pagelaran ASL yang ditayangkan secara Live di Channel Youtube pada Ketika itu. Munculah nama Player seperti Binx, Teemola, Age, Carraway dan Ahmad yang makin Membikin dunia AOV semakin ramai Buat diikuti.
Merosot, Surut, Hingga Tenggelam
Setelah melewati Puncak kejayaan, munculah banyak drama, hal yang wajar karena AOV sedang ramai-ramainya, akhirnya tiba di masa redup yang tanpa disadari Maju menerus hingga Ketika kini AOV semakin dikenal sebagai game yang Hening Pemain. Persoalan dari Toxicnya para player, Iklim Influencer yang Enggak didukung dengan Berkualitas, hingga masa depan pasar dan minat yang semakin menurun menjadi persoalan Esensial mengapa game satu ini ditinggalkan banyak Playernya.
Dari segi Gameplay dan Grafik sebenarnya AOV adalah salah satu game Mobile Terbaik, Tetapi kendala-kendala seperti Bug, Mikrotransaksi (Gacha Skin dan Hero semakin mahal dan berbayar) yang semakin dikedepankan seoalah menjadi permasalahan yang selalu dijadikan kambing hitam oleh beberapa oknum/player.
Ditambah dengan hengkangnya nama-nama yang dikenal dengan embel-embel AOV, seperti EJ Gaming dan Binx, game satu ini semakin terkesan terpuruk, banyak yang merasa kehilangan sosok panutan, padahal menurut saya itu hak mereka sebagai Individu Buat meninggalkan AOV, toh Enggak berpengaruh apa-apa dan merugikan, mengapa harus dihalangi dan di cap Enggak baik?.
Pro Player Itu-itu saja
Katanya Pro Player kok itu-itu aja, ya mau bagaimana? yang main saja Hening, terutama yang Bisa menembus level para Pro Playernya, sangat sedikit. Padahal sudah Eksis kelas ANC Buat merangkak ke level pro Kalau memang Mau menggantikan Pro Player AOV sebelum menembus ASL, tapi buktinya netizen maha Cocok hanya Bisa nyinyir dibalik sosmed dengan foto Anime dan nama palsunya saja, ‘Kontoru Chan’ contohnya.
Tapi dibalik lingkungan yang semakin Enggak Nikmat dan Toxic tetap Eksis nama yang Sepatutnya kita jadikan acuan, berkat konsistensi dan dedikasinya mereka Bisa membuktikan taringnya di mata dunia, EVOS contohnya, dari beberapa musim mewakili Indonesia di kancah Global, siapa yang paling banyak berperan? EVOS menjadi jawaban Konkret, biarpun SES sempat menggantikan EVOS sebagai perwakilan Indonesia di ajang Global sebanyak satu kali, sisanya EVOS menyapu rata perwakilan Indonesia di ajang Global.
Dedikasi Berbuah Prestasi Dibalik Ladang Hening
Ibarat kita mengutip kata-kata Vince Lombardi seorang Pro Rugby asal Amerika Perkumpulan yang mengatakan:
“Winners never quit, and quitters never win.”
Quotes diatas seakan memberikan jawaban bahwa dibalik Dedikasi tiada henti terdapat Prestasi yang dapat diraih berkat konsistensi, kita langsung sebut saja Hans dan Wiraww dari EVOS contohnya, dari awal AOV merangkak hingga berlari sebelah kaki Ketika ini, mereka selalu Eksis tanpa Absen sama sekali, terutama menjadi perwakilan Indonesia dimata Global, bahkan sejak era Mobile Arena (Nama AOV sebelum diganti).
Dari foto yang Eksis diatas, tinggal dua nama tersisa yang menjadi perwakilan Indonesia dan Bisa membuktikan kemampuanya Dekat di Segala kompetisi tertinggi AOV.
Berujung menjadi Runner-Up di Ajang Sea Games 2019 tentu bukan perjalanan yang enteng menurut saya, Segala yang sudah dilalui dan dikorbankan tentu saja Mempunyai peranan sangat Krusial dalam perjalan karir berprestasi mereka.
AOV Tetap Hening?
Sebelum AOV Hening saya pernah menulis sebuah Opini yng berjudul 4 Metode Agar AOV Enggak Menjadi Dead Di Indonesia, yang biarpun Enggak selalu hal yang ramai menjadi tolak ukur sebuah penilaian. AOV tetap Hening menurut saya pribadi malah lebih menguntungkan, terutama bagi Player yang Mau menikmati sensasi bermain yang tetap menyenangkan tanpa harus terganggu dengan kegiatan Toxic yang sempat menghampiri AOV Ketika ramai-ramainya
Dengan menjaga komunitas dan Pemain Loyal yang Eksis menurut saya adalah langkah paling realistis demi menjaga AOV dari ambang Kematian, Enggak sulit mendengarkan ide dan curhatan para Pemain Loyal, toh dengan mengayomi komunitas yang Loyal setidaknya Pengembang dan Publisher Bisa secara langsung mendapatkan jawaban Metode menyenangkan hati loyalisnya.
Konsistensi saja dengan kualitas, menjaga komunitas dan tetap membumi, saya Serius Kalau ketiga hal tersebut tetap dijaga dan dilakukan, peminat yang sehat akan datang dengan sendirinya.
Ini Segala hanya unek-unek saya Buat AOV Indonesia, Enggak Eksis unsur paksaan dan Surat keterangan, karena Segala dari pengalaman saya.
Tamat jumpa di Ocehan-ocehan saya yang lain, Terimakasih dan jangan lupa baca juga Artikel & Informasi menarik lainya seputar AOV, Game dan Tech dari Mohammad Abdul Fatah