(Nintendo)
Pastinya Terdapat pro dan kontra. Dan Kalau berbicara lebih jauh Tengah hingga filosofi, apapun yang berlebihan atau kekurangan akan menimbulkan Pengaruh negatif, termasuk video game secara keseluruhan.
Mari kita bahas terlebih dahulu kelebihan-kelebihan dari Animal Crossing bagi kesehatan mental kita. 
Pengaruh Positif Animal Crossing bagi kesehatan mental
Pelarian terbaik dari dunia Konkret
Animal Crossing memungkinkanmu tinggal di Nusa kecil yang sangat ideal Kepada gaya hidup damai dan tentram. Mengejar kupu-kupu, menanam buah, memberi hadiah kepada penduduk lokal, menatap bintang, hingga berbelanja. Game ini menawarkan ritme kehidupan rileks bagi para pemainnya di mana Pemain bebas menentukan akan melakukan apa setiap harinya.
Edukasional
Museum di New Horizons terbilang luar Biasa. Begitu Engkau telah mengumpulkan sejumlah fosil, ikan, dan serangga atau Intervensi-Intervensi lain Lewat mendonasikannya ke Blathers, ia akan mengatakan detail-detail menarik dari berbagai Intervensi tersebut, di mana Engkau mungkin akan mempelajari pengetahuan baru.
Engkau juga Dapat menjadi the next Karin Bohn dengan mengembangkan keahlian desain interiormu dan menguasai seni feng shui.
(Nintendo)
Membikin kita sadar akan alam
Setelah Animal Crossing, New Horizons, Engkau akan merasa lebih dekat dan Acuh dengan alam. Semakin Panjang Engkau menghabiskan waktu di dalamnya, besar kemungkinan Engkau akan makin menyadari bahwa alam di dunia Konkret lebih indah dari biasanya. Sehingga memicumu Kepada mengeksplorasinya begitu pandemi selesai nantinya.
Terdapat rasa pencapaian
Pada awalnya, New Horizons terlihat seperti game yang memaksamu bekerja keras di dunia virtual di mana Engkau akan Maju-menerus melakukan tugas bagi pemilik tanah Tom Nook. Tapi kerja keras tersebut Tak akan sia-sia. Seiring dengan makin banyaknya pendatang baru, landscape yang awalnya Senyap akan berkembang menjadi pemukiman indah Kepada dilihat.
Inesuchan – Nintendo Switch Share
Menjadi bagian dari komunitas
Dengan begitu banyaknya orang yang bermain Animal Crossing akhir-akhir ini, game tersebut telah sukses membangun jiwa komunitas yang kuat hingga merambat ke sosial media dan figur publik.
Beberapa cerita menarik muncul berkat Animal Crossing, seperti aktor Elijah Wood yang tiba-tiba saja muncul di Nusa seorang Pemain Kepada meminta buah. Selain itu banyak Pemain yang dengan bangga memposting desain kreatif Nusa mereka ke sosial media Kepada dibandingkan dengan Sahabat-Sahabat.
Setelah membahas kelebihan-kelebihan Animal Crossing, saatnya kita menengok kekurangan serta Pengaruh negatif yang mungkin muncul akibat memainkannya.
Pengaruh Negatif Animal Crossing bagi kesehatan mental
Pelarian yang terlalu Bagus hingga mendistorsi realita
Di dalam Animal Crossing Engkau Dapat melakukan banyak hal seperti membeli rumah starter kecil hanya dengan mengoleksi serta menjual buah. Tak Terdapat deadline, Tak Terdapat kewajiban, Tak Terdapat istilah seperti kesulitan atau tekanan. Sekalian Watak di Nusa sangat bersahabat. Pada intinya, Nyaris Tak Terdapat masalah berarti pada kehidupanmu di Animal Crossing. Kehidupan yang sempurna.
(Nintendo)
Hal itu sangat kontras dengan kehidupan di dunia Konkret. Banyak orang yang kesulitan membeli rumah mereka sendiri, gaji yang Tak pernah naik hingga PHK karena pandemi, dan Tak banyak orang ramah dan dipercaya Kepada berbagi kisah.
Singkat kata, terlalu kecanduan bermain Animal Crossing kemungkinan Dapat menyebabkan fondasi mental yang telah Engkau bangun dengan susah payah demi menghadapi kekejaman realita, runtuh sedikit demi sedikit karena distorsi antara apa yang Engkau inginkan Dapat terpenuhi di dalam game dengan realita di dunia Konkret.
Menimbulkan ketakutan berlebihan karena melewatkan sesuatu (FOMO/Fear of Missing Out)
Begitu Animal Crossing menjadi sebuah ketergantungan bagimu, maka akan sangat sulit Kepada lepas darinya. Game ini memang memberi hadiah harian, yang diberika dalam jangka waktu tertentu sehinga membuatmu Ingin Maju kembali di dalamnya.
Bila Engkau Tak mengunjungi toko, Dapat saja Engkau melewatkan kesempatan membeli lobak dengan harga terbaik. Jangan lupa login setiap hari Minggu sebelum waktu tertentu Kepada membeli sayur-sayuran segar. Ingin membeli karya seni di museum? Engkau harus datang ke sana setiap hari karena Engkau Tak Mengerti persisnya Bilaman Redd akan datang dan menjual koleksinya.
Engkau Dapat lebih Acuh terhadap binatang-binatang virtual daripada Insan sungguhan
Seiring dengan bertambahnya waktu bermainmu di dalam Animal Crossing, Engkau akan merasakan sensasi di mana Engkau lebih Acuh terhadap pandangan Penduduk-Penduduk di Nusa terhadap dirimu ketimbang Insan-Insan di dunia Konkret. Engkau Dapat jadi selalu berbicara dengan Sekalian penduduk Nusa, mengucapkan selamat ultah dan memberi hadiah, atau mengunjungi rumah mereka Kepada bertegur Tegur. Dan di Demi yang sama, Engkau Tak melakukannya di dunia Konkret.
Engkau Tak akan pernah puas dengan pulaumu
Tak Acuh seberapa banyak waktu, Dana, dan usaha yang Engkau habiskan Kepada pulaumu, Engkau Tak akan merasa puas ketika mengetahui Terdapat Nusa yang terlihat lebih Bagus dari milikmu. Hanya dengan Memperhatikan beberapa desain pulai di sosial media Dapat membuatmu Cemburu dan merasa Terdapat yang kurang dengan pulaumu. Istilah “rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau” sangat Pas digunakan di sini.
Membuatmu merasa hampa
Memang Betul banyak hal yang Dapat Engkau lakukan di dalam Animal Crossing, Tetapi kurangnya interaksi berarti membuatmu merasa hampa. Engkau Dapat mengoleksi berbagai benda, Tetapi hanya Dapat melihatnya saja. Tak Lebih.
Bahkan, Engkau juga Dapat membeli skuter dan sepeda roda tiga Tetapi Tak Dapat Engkau naiki. Ya, hanya Kepada dilihat saja!
kurangnya interaksi tersebut Membikin game ini terkesan seperti dunia plastik, Palsu. Memang pada awalnya Engkau merasa terpacu Kepada melakukan banyak hal. Akan tetapi seiring dengan rutinitas monoton tanpa interaksi signifikan, maka Engkau akan merasa hampa.
Bagaimana dengan analisa di atas, apakah Engkau merasakan Pengaruh positif dari Animal Crossing, Pengaruh negatif, atau malah dua-duanya? Yang Jernih, ketahui batas dan jangan memaksakan diri. Semuanya kembali pada keseimbangan antara dunia virtual dan dunia Konkret, serta Tak hanya berlaku bagi game saja.
(Stefanus/IDGS)