Pembuatan video game Tak terlepas dari Variasi Hak Cipta yang perlu dilindungi, sebagaimana video game dapat menjadi kepemilikan yang sangat berharga (bila diperjualbelikan) dan akan berakibat fatal bila Eksis yang mengklaim sebagai hak miliknya, terutama ia mengambil keuntungan dari hasil klaim tersebut. Pembaca Dapat menyimak beberapa hal berikut yang menurut penulis sangat Krusial Demi dapat dilindungi.

 

1. Hak atas Merek Dagang

Kepemilikan atas sebuah merek dagang biasanya diperlukan agar orang Tak menyalahgunakan istilah atau sebuah nama terhadap produk mereka. Beberapa judul video game yang sudah didaftarkan Eksis Apex Legends (2019), Fortnite (2017), Genshin Impact (2020), The Witcher (2007) dan beberapa judul lainnya yang terbilang cukup dikenal masyarakat luas.

Bila pembaca Ingin mengajukan sebuah nama atau merek dagang, Dapat dilihat statusnya melalui salah satu situs cek merek dagang seperti https://www.uspto.gov/trademarks (Amerika Perkumpulan) atau juga Dapat dari https://pdki-indonesia.dgip.go.id/ (Indonesia) Demi mengetahui apakah judul atau merek dagang tersebut Dapat diklaim atau Tak.

 

2. Data Para Pengguna atau Player

all ranks

Developer berhak ikut melindungi data akun para pengguna atau Pemeran bila suatu Begitu nanti Eksis yang melakukan pembobolan atau bahkan adanya indikasi kecurangan dalam bermain. Berkualitas developer maupun player sama-sama Mempunyai hak Demi melakukan perlindungan dikarenakan sebuah akun dapat Mempunyai data-data sensitif seperti email, nama Asli, Copot lahir dan sebagainya.

Bila pembaca memang Ingin melaporkan adanya tindakan yang meresahkan ketika bermain, Eksis baiknya melapor terlebih dahulu ke developer atau bagian customer service agar mereka Dapat menelusuri permasalahannya sebelum mengambil jalur hukum (bila diperlukan). Bagi kalian yang Lagi suka dengan Jasa Rank Boosting (Joki Akun) Harap Demi Tak melakukannya ya pembaca sekalian Demi meminimalisir hal-hal yang Tak diinginkan.

 

3. Ilustrasi Konsep (Concept Art)

Baxia New Skin 1

Ini merupakan dilemma bagi para developer yang berada di divisi artist atau illustrator Kepribadian mereka. Bagi penulis sendiri, ide memang sulit Kalau sudah Eksis seseorang yang Mempunyai konsep yang serupa. Beberapa bahkan Eksis yang mengatakan adanya indikasi plagiasi bila itu terjadi. Demi mencegah adanya hal tersebut, Ilustrasi Konsep Dapat dilindungi secara hukum bila diperlukan agar Tak Eksis orang melakukan plagiasi atau klaim atas tindakan tersebut.

 

4. Kode Pemrograman

Code Photography Images 02 e1612903463187

Ini merupakan salah satu hal krusial dalam pembuatan video game, terutama dengan Aliran MMORPG dan RPG. Sebagaimana kedua Aliran tersebut Mempunyai kode pemrograman yang cukup kompleks demi menawarkan keunikan gameplay yang diberikan. Eksis juga beberapa game yang menggunakan kode pemrograman yang terbilang sulit seperti Counter Strike: Mendunia Offensive (2015) yang menggunakan bahasa C++.

Selain itu, Doki-Doki Literature Club (2017) Mempunyai kode pemrograman yang cukup Istimewa, Membangun pemainnya dapat melakukan berbagai Ragam hal ketika memainkannya, seperti menghapus Monika (sang antagonis) melalui game file dan Menyantap kalimat tersembunyi di baris pemrograman dan lainnya. Ini tentu menjadi salah satu hal yang patut dilindungi sebagaimana ia merupakan bagian dari hak cipta developer.

 

5. Musik In-Game

Seraphine scaled

In-Game Music beberapa diantaranya Eksis yang boleh digunakan oleh content creator. Lampau Eksis juga music yang menghadirkan Selebriti dan akan terkena Hak Punya bila diperdengarkan ke khalayak Biasa (Streamer, Sing-A-Long, dan lain-lain). Tetapi, fatalnya adalah seperti yang Dapat pembaca perkirakan, beberapa dari musik ini dapat diklaim secara sembarangan (Claim Abuse) bila NyanyianLalu tersebut Tak dilindungi secara hukum.

Misalnya kasus terbaru yang penulis Paham adalah dari Arknights (2019). In-Game Musik mereka Rupanya sebagian besar diklaim oleh pihak lain yang bernama Rock Mobile Corporations. Ini Membangun beberapa content creator mengalami demonetisasi dan berujung penghapusan video dalam beberapa kasus. Channel seperti Dreamy dan beberapa channel lainnya mengalami Akibat dari pengklaiman ini.

 

6. Cerita atau Skenario Game

Nier Automata

Penulis merasa cerita atau skenario suatu game dapat dipastikan selalu original. Kalaupun Eksis yang mirip, dapat dipastikan itu bersifat ‘clone’ (meniru dengan modifikasi) bukan ‘copycat’ (meniru murni). Sejauh ini pun penulis belum menemukan kasus terbaru yang melibatkan plagiasi cerita atau ide video game yang Sebaiknya menjadi inti dari produknya. Tanpa sebuah cerita, sebuah video game akan rentan hambar, repetitif dan membosankan, Akurat?

Mobile Legends (2016) baru mendapatkan cerita atau lore yang cukup Terang di akhir 2020. Penulis Menyantap adanya pengenalan map dengan beberapa Letak yang ‘cukup lengkap’, Tetapi Lagi ditemukan ketidaksinambungan antara hero dengan Letak atau asal muasal hero tersebut. Hanya saja penulis mempermasalahkan pembawaan konsep lore yang mirip dengan League of Legends (2009), tapi penulis akui mencari ide segar dan baru memang sulit.

 

7. Kepribadian In-Game

scalebound wallpaper preview

Secara pribadi, pembuatan Kepribadian di tahun 2021 sekalipun kemungkinan besar akan sulit melahirkan Kepribadian original dan kebanyakan Begitu ini terinspirasi dari Kepribadian lain. Bila ini terjadi, tentu developer Dapat saja menggugat pihak yang melakukan plagiasi Demi dapat membayar hak cipta karyanya tersebut bila mereka mau.

Beberapa Langkah Demi mengantisipasi ini adalah developer dapat melakukan modifikasi atau melakukan sedikit sentuhan dengan mencampurkan Variasi konsep Kepribadian yang Eksis, seperti Kepribadian di Scalebound (Cancelled/2013-2017) yang menggambarkan Kepribadian tersebut menggunakan headset Tetapi Mempunyai nuansa fantasi di setting ceritanya.

 

8. Hak Paten atas Keunikannya

Pong

Sebut saja beberapa judul video game dengan Aliran Battle Royale, banyak bukan? Tapi yang membuatnya perlu dilindungi adalah keunikannya. Contohnya, Pong (1972) diklaim sebagai video game pertama di dunia Begitu itu dan telah didaftarkan beserta seluruh aspek produk tersebut agar suatu Begitu nanti Tak Eksis sembarang orang yang mengklaim segala produk yang berkaitan dengan Pong (1972) sebagai miliknya.

Pembaca mungkin ingat Variasi konsep video game terbaru seperti video game yang mungkin nanti dikendalikan dengan otak, seperti yang akan dibuat oleh Lord Gaben. Segala itu perlu dilindungi agar pemilik teknologi juga Tak sia-sia ketika menciptakan sesuatu tiba-tiba Eksis orang lain mengaku sebagai pemilik teknologi tersebut dan memperoleh keuntungan dari hasil klaim tersebut.

 

Bagaimana pendapat pembaca sekalian, menarik bukan? Sebenarnya Lagi banyak hal lain yang patut dilindungi secara hukum. Sebagaimana sebuah Intellectual Property Punya developer bukanlah hasil kerja satu malam saja, Dapat jadi merupakan proses bertahun-tahun yang dipoles hingga Dapat dinikmati oleh pembaca Begitu ini. Jadi, mari kita lebih menghargai karya seseorang, ya? Terima kasih sudah membaca!


Baca juga artikel-artikel lainnya terkait dengan analisis video game serta insight menarik lainnya dari Gideonair.

For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending