7 Penyakit Mematikan yang Wajib Diwaspadai Para Atlet Esport

Penyakit yang dialami beberapa atlet olahraga di dunia Demi ini dapat berdampak bagi performa para atlet esport serta karirnya di masa yang akan datang. Beberapa diantaranya bahkan Bukan menunjukkan gejala dan seringkali terabaikan, yang artinya dapat Membikin Pemain melakukan pensiun Awal di tengah karir profesionalnya.

Penulis mencoba merangkum beberapa penyakit yang jarang diketahui banyak orang Tetapi dapat berdampak secara signifikan di perkembangan karirnya maupun performa seorang atlit esport. Pembaca juga dapat membaca artikel sebelumnya terkait dengan penyakit yang dapat diderita player Demi ini.

1. Kesehatan Mental

Kim “Olleh” Joo-sung, Support dari Tim Liquid yang mengalami Stress pasca Mid-Season Invitational 2018

Kesehatan mental merupakan salah satu penyebab karir seorang player akan terhenti bila Bukan mendapatkan pengawasan lebih lanjut dikarenakan gejalanya yang Bukan begitu terlihat. Bila ini terjadi, player Bisa saja pensiun Awal dari organisasi yang menaunginya. Selain organisasi dapat kehilangan Pemain kesayangannya, Eksis kemungkinan besar Pemain akan sulit Kepada pulih kembali dari kondisi mentalnya.

Beberapa kondisi yang Biasa terjadi Eksis stress dan depresi. Dampak lanjutannya juga Bisa mengakibatkan hilangnya rasa motivasi, adanya kesepian hingga ketidakmampuan melakukan coping terhadap kondisi mentalnya sendiri. Adanya psikolog Kepada organisasi esport terbaik sekalipun juga diperlukan guna mempertahankan kondisi mentalnya Demi ini.

2. Back & Neck Pain

t6yee07b2hmgs38n 1586343823 e1614183694166

Beberapa player Niscaya sudah mengenal penyakit satu ini yang menjadi salah satu penyakit yang Bukan Bisa dianggap remeh. Back pain Bisa dibilang penyakit paling Biasa diderita Pemain esport atau bahkan orang kantoran, hal ini karena bagian tubuh belakang yang lebih sering Hening dan menopang badan dibandingkan pada bagian leher.

Meskipun Kepada proses pemulihannya tergolong agak Panjang, penulis merekomendasikan Kepada Mempunyai kursi yang cocok dengan bentuk punggung (ergonomis) Kepada pencegahan dimasa yang akan datang. Selain itu, usahakan Kepada selalu bergerak atau berdiri setiap dua hingga tiga jam sekali agar punggung dapat ‘bernafas’ atau pembaca juga Bisa melakukan stretching sesekali bila perlu.

Baca Juga:  7 Kelebihan Menggunakan Controller Begitu Bermain Game

3. Digital Eye Strain

cq5dam.web .1280.1280

Bagi penulis, mata merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat Krusial Kepada dilindungi setelah gigi. Digital Eye Strain atau terlalu sering menatap suatu objek elektronik (televisi, komputer, smartphone) dapat Membikin mata Segera mengalami kelelahan. Umumnya, Computer Vision Syndrome merupakan yang sering terjadi, yang mengakibatkan penderitanya Mempunyai waktu lebih Panjang Kepada berkedip dibandingkan dengan kondisi pada umumnya.

Selain Computer Vision Syndrome, terdapat istilah lain yang disebabkan Eye Strain, seperti Dry Eye Syndrome dan Astigmatisma. Dry Eye Syndrome Mempunyai gejala berupa mata kering yang berlebihan dikarenakan Dampak dari mata yang bekerja secara Lanjut menerus. Sedangkan, Astigmatisma (mata silinder) merupakan kelelahan berlebih yang Membikin penglihatan menjadi kabur dikarenakan kinerja abnormal pada lensa mata kita. Memang terdengar seperti penyakit yang Biasa, Tetapi pembaca perlu merawat mata secara teratur didukung dengan nutrisi yang cukup.

4. Addictive Behaviours

arturo rey 0FSNRJPD3Mw unsplash scaled

Meskipun bukan salah satu dari penyakit, Tetapi kebiasaan yang sering dilakukan pada umumnya Bisa berujung pada sifat kecanduan, dimana dapat berakibat Bukan baik pada kondisi gamer maupun player esport sekalipun. Bila ini terjadi, kemungkinan besar dapat berakibat pada penurunan manajemen waktu, menurunnya kesehatan fisik serta menurunnya performa ketika akan bertanding di sebuah kompetisi.

Sebagai salah satu bentuk adiktif pada Orang, pencegahan yang terjadi perlu dilakukan dengan beberapa Langkah. Contohnya, adanya pengawasan dari orang Sepuh disesuaikan dengan umur serta melakukan pekerjaan lain atau menyibukkan diri dengan hal lain. Kepada player esports sepertinya tergantung manajemen setiap organisasi dan Bisa diawasi dengan melakukan laporan secara berkala pada coach atau penanggung jawabnya.

Baca Juga:  [OPINI] Kenapa Memilih Motherboard yang Akurat dan Sesuai Kebutuhan Sangat Krusial?

5. Spontaneous Pneumothorax

nino liverani CKxD Qh6ULY unsplash scaled e1614185996153

Collapsed Lung atau Spontaneous Pneumothorax merupakan penyakit yang diabaikan oleh para esports player dan sudah menjangkiti cukup banyak player bahkan yang professional sekalipun. Gejala yang dapat diketahui adalah player dapat mengalami rasa Sakit yang sangat tajam secara tiba-tiba dan kesulitan bernafas Kepada sesaat. Ini Bisa jauh lebih parah bila kebocorannya berakhir pembengkakan pada dada dalam beberapa kasus.

Dampak berkelanjutan dari penyakit ini akan berakibat fatal dari fungsi paru-paru. Ini disebabkan Eksis udara yang bocor keluar dari paru-paru dan berakhir diantara dinding dada dengan paru-paru, memberikan tekanan yang cukup menyakitkan secara mendadak. Umumnya, player dapat pulih secara Segera, tergantung seberapa besar kebocorannya. Penulis pun lebih menyebutnya sebagai cedera dibandingkan penyakit.

6. Repetitive Strain Injury

diana polekhina SwWjCbIIoFE unsplash scaled e1614186522782

Tendonitis & Tenosynovitis umumnya dikarenakan aktivitas yang berlebihan dan berujung pada inflamasi pada otot atau otot mengalami peradangan. Secara Biasa juga dapat disebut sebagai Repetitive Strain Injury (RSI). Tendonitis Mempunyai gejala peradangan di bagian otot karena terlalu sering berkontraksi atau digunakan, sedangkan Tenosynovitis lebih pada membrane antar jari yang dapat berakibat fatal bila dipaksakan Kepada beraktivitas.

Carpal Tunnel Syndrome juga merupakan salah satu jenis RSI dan sering dianggap sama dengan Tendonitis. Perbedaan kedua istilah ini dengan Tendonitis adalah Carpal Tunnel Syndrome Mempunyai gejala seperti pergelangan tangan kesemutan dan rasa Sakit yang dirasakan serasa menjalar atau perlahan-lahan akan terasa. Kalau mengalami Tendonitis, maka player Bukan akan merasakan kesemutan maupun rasa Sakit yang menjalar seperti penulis sebutkan diatas. Lebih amannya, player Bisa berkonsultasi ke dokter Kepada pemeriksaan lebih lanjut agar Bukan terjadi kesalahan diagnosa.

Baca Juga:  Bahaya Gambar AI Kalau Digunakan Secara Sembarangan

7. Deep Vein Thrombosis

the truth about sex differences in deep vein thrombosis 722x406 1

Sepertinya Bukan banyak yang membahas jenis penyakit satu ini, karena jarang terjadi bagi para player Demi ini. Penyakit ini juga menjadi perhatian penulis dikarenakan gejalanya yang Bukan begitu terlihat Tetapi dapat berakibat fatal Apabila Bukan ditangani dengan segera. Player yang biasanya bermain selama lebih dari 8 jam secara berkelanjutan Mempunyai resiko terkena penyakit ini.

Deep Vein Thrombosis atau Penggumpalan Darah (Blood Clot) dapat terjadi tanpa Menyantap umur. Bila terlalu sering duduk, penggumpalan darah akan terjadi pada bagian kaki. Penulis merasa penyakit ini pun dapat meningkat bila player Bukan sering bergerak dalam waktu yang cukup Panjang, terutama dengan kondisi pandemi Demi ini yang mengaharuskan player sering duduk dan bermain video game.

Baiklah, penulis menulis beberapa jenis penyakit ini karena agak geram dengan perilaku calon-calon player esport yang Bukan memperhatikan kondisi mereka sendiri. Pesan penulis adalah meskipun bentuk olahraganya adalah elektronik, Apabila sudah bersangkutan dengan olahraga maka pembaca perlu bersikap selayaknya atlet-atlet olahraga. Bermain hingga larut malam dengan sebatang rokok? Penulis rasa lebih Bagus pembaca menjadi Pemain casual saja daripada player esport.


Baca juga artikel-artikel lainnya terkait dengan analisis video game serta insight menarik lainnya dari Gideonair.

For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com