Pengembangan yang Selamatkan Game – Berbeda dengan era Panjang gaming, Era digital sekarang Membangun developer dapat memperbaiki game mereka setelah rilis. Dulu, ketika Engkau merilis game dengan banyak masalah teknis, game akan selamanya dipandang Jelek, Membangun developer harus Betul-Betul berkerja ekstra sebelum hari rilis.

Tetapi kini developer dapat secara bertahap menjadikan game dengan resepsi Jelek menjadi lebih Berkualitas dan bahkan diapresiasi oleh gamer-nya. Tentu ini Membangun banyak game dirilis dengan kondisi tak Konsisten karena mental “Pandai diperbaiki nanti”, Tetapi banyak juga kisah comeback menarik karena penambahan konten baru.

7 Pengembangan yang Selamatkan Game dengan Reputasi Jelek

7 Pengembangan yang Selamatkan Game dengan Reputasi Jelek

Pada list kali ini, kami akan membicarakan beberapa game yang awalnya dipandang Jelek oleh gamer, tetapi kini sukses kembali usai penambahan satu konten Pengembangan yang spesial.

1. The Taken King – Destiny

The Taken King - Destiny
The Taken King – Destiny

Destiny menjadi game dengan hype yang begitu heboh sebelum rilis walaupun menjadi IP game baru. Reputasi studio di baliknya ditambah, janji skala Nyaris setara MMO yang jarang ditemukan di Aliran FPS, dan modal marketing yang begitu besar menjadikan game looter shooter itu sempat menjadi salah satu game termahal yang pernah diproduksi.

Sayangnya ketika awal rilis, game mendapatkan resepsi yang cukup negatif. Di balik fondasi gameplay menembak yang begitu asik, Destiny dikritik akan jalan cerita yang tak kohesif, struktur level yang Tak sebagus game terdahulu mereka, minimnya konten endgame, dan sederet masalah lainnya.

Pengembangan The Taken King mengubah persepsi banyak gamer terhadap game tersebut. Memang banyak yang Tetap mengkritik struktur level yang repetitif, tetapi Pengembangan ini perbaiki sejumlah hal mulai dari jalan cerita, Kepribadian, dan juga penambahan konten raid yang banyak dipuji pemainnya karena lebih memberikan level kualitas tinggi yang diharapkan fans dari Bungie.

2. Morrowind – The Elder Scrolls: Online

Morrowind - The Elder Scrolls:  Online
Morrowind – The Elder Scrolls: Online

Tak Panjang setelah The Elder Scrolls V: Skyrim rilis dan Tetap menjadi RPG favorit banyak gamer, The Elder Scrolls Online meluncur dengan banyak masalah. Fans berekspektasi dapatkan pengalaman setara Skyrim tetapi dengan skala MMO, tetapi yang mereka dapatkan tak lebih dari clone World of Warcraft dengan sistem combat berbeda.

Zenimax Online untungnya mendengar kritik fans dan memperbaiki game mereka berdasarkan feedback Pemeran. Dan puncak game ini ialah ketika mereka merilis Pengembangan Morrowind pada tahun 2017 silam.

Aktivitas baru yang lebih menyenangkan, dunia yang lebih terasa seperti game The Elder Scrolls, ditambah dengan sejumlah mekanik baru yang asik menjadikan Pengembangan ini menjadi Dalih banyak fans kembali ke MMO tersebut.

3. Reaper of the Souls – Diablo 3

Reaper of the Souls - Diablo 3
Reaper of the Souls – Diablo 3

Diablo 3 menjadi salah satu sekuel paling mengecewakan Buat sebagian gamer yang amat menyukai dua game pertamanya. Direksi visual yang melenceng jauh dari seri sebelumnya, sistem RPG yang dibuat sangat casual, kurangnya konten endgame Buat dilakukan usai tamatkan game, ditambah dengan keharusan online Buat bermain menjadikan game ketiga itu kontroversial ketika rilis.

Pengembangan Reaper of Souls mungkin Tak perbaiki banyak masalah di game tersebut tetapi ia merombak total sistem looting di game, memperbaiki sistem sosial di game, dan menambah replaybility secara signifikan dengan deretan mode tambahan yang Pengembangan ini tambahkan.

4. Citadel – Mass Effect 3

Citadel -  Mass Effect 3
Citadel – Mass Effect 3

Mass Effect 3 diprotes akan konklusi cerita yang mengecewakan. Pemeran merasa perjalanan mereka selama 3 game terbuang sia-sia saja dengan akhir cerita yang tak memuaskan dan cabang cerita yang diberikan Tak berbeda secara signifikan.

DLC Citadel kemudian dirilis beberapa bulan setelah perilisan game dan meskipun ia tak memperbarui ending cerita, DLC ini setidaknya memberikan perpisahan yang manis terhadap masing-masing Kepribadian yang pernah menjadi rekan Shepard sepanjang trilogi.

5. A Realm Reborn – Final Fantasy XIV

A Realm Reborn - Final Fantasy XIV
A Realm Reborn – Final Fantasy XIV

Square Enix mencoba bereksperimen dengan Aliran MMO pada franchise RPG andalan mereka yakni Final Fantasy di tahun 2010 silam dan percobaan mereka dikritik negatif oleh media dan juga fans.

Final Fantasy XIV dapat dibilang gagal total mau secara resepsi ataupun juga komersil. Merespon kegagalan tersebut, tim baru yang diketuai oleh Naoki Yoshida pun dibentuk Buat mencoba perbaiki game tersebut.

Yoshida Serempak timnya bergerak Lekas kembangkan versi baru selagi Maju mendukung versi Panjang yang semakin hari semakin ditinggali Pemeran. 3 tahun kemudian, A Realm Reborn dirilis sebagai game baru dan juga Pengembangan dari percobaan pertama yang gagal. Versi ini perkenalkan engine baru, server yang lebih Berkualitas, gameplay yang dirombak total, jalan cerita baru, dan Tetap banyak Kembali.

Final Fantasy XIV hingga Ketika ini Tetap aktif dan mendapat sederet Pengembangan lainnya yang konsisten berikan Pemeran konten berkualitas Buat ditelusuri.

6. Sekalian Update Konten No Man’s Sky

No Man's Sky
No Man’s Sky

Sulit Buat melupakan kenangan Jelek versi pertama No Man’s Sky. Banyaknya janji yang tak hadir, sedikitnya konten, segi teknis yang tak Konsisten, dan Tetap banyak Kembali masalah lainnya Membangun game tersebut dicap sebagai scam terbesar di industri game.

Developer Hello Games sempat Hening dan menghilang total usai perilisan game, Membangun internet berpikir kalau mereka “kabur” dan bawa lari Dana yang dihasilkan dari hype game tersebut.

Lewat mereka rilis update konten pertama, Foundation yang tambahkan base building, mode survival, sistem atmosfir baru, dan perbaikan sejumlah mekanik di game. Update konten perdana ini menjadi awal dari sederet update konten lain yang dilakukan Hello Games selama 7 tahun setelah perilisan game.

No Man’s Sky memang jauh dari sempurna, tapi jumlah konten di game dapat dibilang Melewati apa yang Sean Murray janjikan dulu. Tak pernah mereka meminta biaya tambahan, Sekalian konten dibuat gratis dengan harga game yang sama, dan tak Eksis pertanda mereka Mau setop perbarui sandbox luar angkasa mereka itu.

7. The Lost Crown Trilogy – Dark Souls 2

The Lost Crown Trilogy - Dark Souls 2
The Lost Crown Trilogy – Dark Souls 2

Dark Souls pertama tanpa disangka sukses secara komersil meski dikenal sebagai game yang menantang dan sulit Buat ditamatkan. Hal ini karena aspek bertarung game yang rapi, desain level yang ikonik, dan boss battle yang Panggil.

Dengan resepsi luar Lumrah yang didapatkan game pertama, sekuel tentunya menjadi langkah yang masuk Pikiran. Sayangnya sang “otak” di balik game pertama itu, Hidetaka Miyazaki tak terlibat dalam proyek game kedua itu karena sibuk mengembangkan Bloodborne. Maka direksi game diambil Spesialis oleh “Tim B”.

Dark Souls 2 jauh dari game Jelek, Tetapi fans menyadari penuruan kualitas di beberapa aspek game khususnya desain level dan bos. Game kedua ini dianggap terlalu linear dan kebanyakan bos humanoid yang Tak miliki arena ataupun desain bertarung seunik game pertama.

Trilogi DLC yang didapatkan game ini merubah total persepsi fans. Memang game aslinya Tak disentuh, tetapi 3 area baru yang diberikan pada DLC ini dicap kembali ke filosofi desain game pertama. Tak hanya itu, Sekalian bos yang ditawarkan juga lebih Berkualitas dan beberapa dapat dianggap sebagai klasik Buat franchise tersebut.


Baca pula informasi Jagat Game lainnya tentang G-list beserta dengan Berita-Berita menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com

Trending