7 Adegan Video Game Paling Kontroversial yang Bikin ESRB Ketar-Ketir

Demi menyajikan sesuatu yang Istimewa dan berbeda, developer game tentunya harus berusaha memberikan sesuatu yang dapat menarik banyak perhatian. Entah itu dari aspek gameplaynya ataupun sajian adegan yang ditampilkan.

Tetapi, sajian adegan yang “berbeda” tersebut terkadang memang terkesan terlalu berlebihan hingga menimbulkan kontroversi. Bagi beberapa orang terutama para gamer, mungkin hal tersebut sepertinya bukanlah suatu masalah. Tetapi, hal kontroversial tersebut juga sering kali menarik perhatian khalayak Lumrah sehingga tak sedikit adegan dalam video game yang mendapat kecaman.

Adegan kontroversial biasanya menyangkut beberapa hal yang dianggap tabu secara Lumrah. Contohnya seperti adegan kekerasan, seksual atau bahkan menyinggung aspek politik, budaya, Keyakinan dan sebagainya. Adegan-adegan tersebutlah yang menjadi Argumen terbentuknya Entertainment Software Rating Board atau Lumrah disingkat ESRB, sebuah organisasi yang bertugas mengatur rating atau batasan umur dalam video game.

Tetapi, hadirnya ESRB sepertinya Kagak menghentikan beberapa developer Kepada Lalu menampilkan adegan yang kontroversial. Sebagai Teladan, berikut 7 adegan dalam video game yang pernah terjerat dalam kontroversi.

1. Tikus – Battlefield 3

Sudah tak mengherankan apabila game bertemakan peperangan sering mendapat kritikan atau kontroversi. Tetapi, biasanya kontroversi didapat akibat adanya konten kekerasan, terlebih apabila game dimainkan oleh anak-anak. Anehnya, kontroversi yang didapat pada game Battlefield 3 Kagak Eksis hubungannya dengan peperangan, melainkan sebuah adegan dimana Kepribadian diharuskan membunuh seekor tikus.

Seperti yang sudah diketahui, organisasi pelindung hewan PETA memang sering kali mengecam video game yang mengandung kekerasan terhadap hewan dan Battlefield 3 pun tak luput dari kritikan. Di salah satu misinya, pemain diharuskan membunuh seekor tikus dengan menusuknya menggunakan pisau ketika sedang bersembunyi.

Menurut PETA, membunuh hewan secara virtual dapat mempengaruh sikap brutal pada pemainnya. Mereka kemudian menyatakan bahwa sudah banyak kasus penganiyaan hewan yang dimana pelaku terinspirasi dari Gambar hidup maupun video game.

2. Adegan Romance – Mass Effect

Salah satu fitur Penting dalam seri Mass Effect romance, dimana pemain dapat memilih sejumlah dialog yang nantinya akan menuntun ke adegan romance. Tentunya, hal tersebut sebenarnya memang merupakan bagian Penting dari ceritanya, Tetapi sejumlah orang menganggapnya hal tersebut dapat mempengaruhi anak muda terhadap konten pornografi.

Baca Juga:  10 Rekomendasi Game Terbaik dan Terpopuler di Dunia yang Rilis Tahun 2021 Menurut Jagat Game

Kontroversi ini juga sempat diperbincangkan melalui acara Informasi Fox News oleh seorang psikolog Cooper Lawrence dan jurnalis gaming ternama Geoff Keighley. Menurut Lawrence, konten seksual dalam game Mass Effect menggambarkan Perempuan sebagai sebuah “alat” dan dapat dipergunakan sesuai keinginan pemain.

Menanggapi hal tersebut, Geoff Keighley pun melontarkan argumen dengan bertanya apakah Lawrence sudah pernah bermain gamenya yang kemudian dijawab “Kagak pernah”. Pernyataan tersebut akhirnya Membangun Lawrence mendapat kecaman dari para fans Mass Effect maupun gamer secara Lumrah.

3. Kekerasan Seksual – Tomb Raider (2013)

Umumnya sebuah game yang di-reboot memang sering kali mengalami kegagalan. Tetapi, berbeda dengan Tomb Raider (2013) yang Bahkan berhasil meraih kesuksesan berkat sajian tema yang diangkat. Tetapi, disamping kesuksesan tersebut game tak terhindar dari kontroversi lantaran hadirnya salah satu adegan yang mengimplikasi kekerasan seksual dan permerkosaan.

Dalam salah satu adegannya, Kepribadian Penting Lara Croft diperlihatkan sedang bersembunyi hingga akhirnya tertangkap oleh sang musuh. Adegan tersebut diprotes karena Demi tertangkap, terlihat Kepribadian Lara Croft seperti akan dilecehkan oleh musuh.

Menanggapi hal tersebut, pihak developer membantah dengan menyatakan bahwa adegan tersebut Kagak Eksis maksud Kepada menunjukan adegan kekerasan seksual. Dirinya juga menyatakan bahwa segala kritikan yang didapat hanyalah kesalahpahaman.

4. Adegan Penyiksaan – GTA V

Sepertinya sudah tak mengherankan Kembali apabila game Grand Theft Auto sering tertimpa kasus yang kontroversial. Sejak awal perlisannya, game karya Rockstar Games tersebut memang sudah sering dikecam lantaran tema game yang mengandung unsur kekerasan. Hal tersebut pun kembali terjadi dalam seri game terakhirnya Adalah GTA V, dimana ditampilkan sebuah adegan interogasi dengan Langkah penyiksaan.

Dalam adegan tersebut salah satu Kepribadian Penting yakni Trevor Phillips diceritakan sedang menginterogasi seseorang yang diduga bekerja sama dengan Grup teroris. Dalam gameplaynya, pemain dapat memilih Berbagai Jenis Langkah penyiksaan seperti kejut listrik, pencabutan gigi secara paksa, memukul dengan kunci Inggris bahkan dengan metode waterboarding yang merupakan salah satu Langkah penyiksaan paling brutal.

Baca Juga:  8 Game Genshin Killer Bergaya Anime yang Mungkin Kalian Kenal

Menanggapi hal tersebut, banyak yang berpendapat bahwa adegan yang ditampilkan bertujuan sebagai parodi yang mengkritik metode interogasi pemerintahan Amerika Perkumpulan. Tetapi, banyak media yang menaganggapnya sudah terlewat batas. Demi ini, adegan tersebut telah disensor dalam GTA V versi region Jepang.

5. No Russian – Call of Duty: Modern Warfare 2

Ketika beribicara mengenai kontroversi dalam game Call of Duty, pastinya Kagak jauh dari salah satu misinya yang cukup Terkenal yakni “No Russian”. Dalam misi tersebut, pemain diharuskan menyamar menjadi Member teroris dan melakukan aksi penembakan masal kepada Penduduk sipil di bandara.

Tiba Demi ini, misi tersebut Tetap menjadi salah satu adegan paling kontroversial dalam sejarah video game. Bahkan sebelum gamenya dirilis, para tester game mengaku Kagak menyetujui hadirnya misi tersebut, bahkan beberapa diantaranya Eksis yang enggan memainkannya sama sekali. Hal tersebut pun Membangun developer memberikan opsi skip level Kepada meloncatinya dan lanjut ke misi selanjutnya.

Meskipun, begitu, misi No Russian tetap menjadi salah satu Argumen suksesnya game Call of Duty: Modern Warfare 2. Bahkan kepopulerannya tersebut membuahkan versi remaster yang rilis beberapa waktu Lampau. Berkat kontroversinya, misi No Russian kini sudah mengalami penyensoran hingga pemblokiran di beberapa negara seperti Rusia, Jerman dan Jepang.

6. Hot Coffee – GTA San Andreas

Selain adegan penyiksaan di GTA V, sebelumnya seri GTA juga sempat mendapat kritikan yang cukup viral dengan hadirnya misi Hot Coffee dalam GTA San Andreas. Misi tersebut memungkinkan pemain melakukan aksi seksual dengan pasangannya yang kemudian diiringi oleh minigame yang disesuaikan dengan posisi dan gerakan Kepribadian.

Hadirnya adegan Hot Coffee memang cukup viral, bahkan Tiba melibatkan berbagai politisi yang mengecam game Kepada segera diblokir. tak hanya itu, pihak ESRB selaku organisasi rating dalam video game pun berniat Kepada menaikan ratingnya dari M (Mature) menjadi AO (Adult Only).

Baca Juga:  10 Fakta Welt Honkai Star Rail yang Harus Kalian Ketahui

Semenjak itu, Rockstar selaku developer akhirnya menghapus adegan Hot Coffee dari dalam game Kepada menghindari permasalahan lebih lanjut. Meskipun begitu, masalah pun tak kunjung selesai lantaran para modder mencoba memasukan kembali adegan kedalam game. Hal tersebut juga sempat menimbulkan perseteruan hingga dibawa ke meja hijau. Dimana pada akhirnya, para modder pun kalah dalam persidangan dan adegan Hot Coffee kini sudah Formal dihilangkan.

7. Fatality – Mortal Kombat

https://youtu.be/zexZspuqTUU

Adegan Fatality dalam game Mortal Kombat dapat dikatakan sebagai salah satu kontroversi yang cukup Terkenal dalam sejarah video game. Para gamer mungkin juga sudah tak asing dengan adegan fatality dimana pemain dapat melakukan gerakan finishing yang diiringi dengan animasi yang cukup brutal seperti bagian tubuh yang terpotong, kepala yang terpenggal dan berbagai adegan sadis lainnya.

Bahkan, adegan fatality dalam game Mortal Kombat merupakan Argumen terbentuknya organisasi ESRB yang Demi itu dibentuk Kepada memberikan rating umur terhadap game yang dipublikasi yang hingga kini Tetap aktif beroperasi. Meskipun begitu, game tetap mendapat banyak kritikan terkait konten kekerasan. Bahkan Demi ini, game tersebut sudah dilarang Kepada dirilis di beberapa negara, termasuk Indonesia yang melarang perilisan game Mortal Kombat 11 di tahun 2019 Lampau.


Itulah beberapa adegan dalam video game yang pernah terjaring ke dalam kontroversi. Meskipun sudah banyak yang mengecamnya, Tetapi hingga kini nyatanya Tetap bayak game yang Lalu menampilkan konten yang dianggap tabu seperti aksi kekerasan dan aksi seksual.

Meskipun begitu, yang terpenting bagi para gamer adalah Kepada tetap bijak dalam bermain video game dengan mematuhi aturan rating umur dan bermain sewajarnya. Karena apabila tak terkontrol, dapat menimbulkan obsesi yang berlebihan dan dapat berdampak Kagak baik bagi diri sendiri maupun orang lain.


Baca juga artikel-artikel serta Informasi terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com