Audio Codec – Kagak dapat dipungkiri kalau smartphone Era sekarang perlahan-lahan mulai meninggalkan audio jack 3,5 mm. Memang beberapa produsen smartphone Tetap memberikan adaptor di paket penjualan mereka, Tetapi Kagak sedikit juga yang merasa ribet dengan adanya adaptor ini.

Sebagai pengguna smartphone, mau Kagak mau kalian harus menyisihkan beberapa Duit kalian Buat membeli perangkat audio tambahan Adalah TWS (True Wireless Stereo). Terlepas dari TWS kualitas kw alias barang Bajakan, harga TWS paling murah Demi ini dipasaran adalah Kurang Lebih Rp 150 ribu.

TWS sendiri memang Pandai dikatakan perangkat audio yang praktis, simpel gak pake kabel. Tetapi dibalik kepraktisan, TWS ini timbul sebuah keresahan bagi para penikmat musik ataupun para gamer mobile kompetitive Adalah delay. Salah satu aspek yang mempengaruhi kecepatan delay adalah audio codec.

Adanya audio codec ini berfungsi Buat transfer file, file audio compressed dan decompressed. Kualitas transfer audio dari smartphone ke perangkat audio tergantung audio codec apa yang digunakan.

Apa Saja Audio Codec yang Tersedia Demi Ini?

Diagram Beberapa Audio Codec

Sebelum kita masuk ke audio codec, kita harus tau dulu istilah yang digunakan didalam audio secara singkat.

  • Bit rate: besaran data yang ditransfer.
  • Bit depth: rentang antara level audio tertinggi dengan level audio terendah.
  • Sample rate: menentukan seberapa lengkap frekuensi yang ditangkap pada music atau Pandai di play back.

Oke, sekarang kita masuk ke audio codec. Sejauh ini Terdapat 4 jenis audio codec yang tersedia di dunia. Sebenarnya ke-5 audio codec ini sulit dibedakan Apabila hanya sekedar mendengarkan saja. Itu karena hal ini kembali Kembali kepada si penguna apakah dia Pandai Mempunyai kemampuan pendengaran yang detail atau Kagak. Lampau apa saja sih ke-5 audio codec-nya? Langsung saja kita bahas.

SBC (Sub Band Codec)

audio codec sbc
SBC

Jenis audio codec ini adalah yang paling Biasa digunakan di Sekalian perangkat audio. Misalkan kalian membeli sebuah TWS, Tetapi di produknya Kagak dijelaskan codec apa yang digunakan, maka besar kemungkinan itu adalah SBC.

SBC sendiri dibuat oleh tim bluetooth SIG atau special interest group. Lampau Buat masalah kualitas Bunyi, SBC ini tergolong Biasa saja Tetapi keuntungannya adalah Konsisten.

AAC (Advance Audio Coding)

audio codec aac
AAC

Apabila kalian adalah pengguna produk-produknya apple, maka sudah dipastikan codec yang digunakan adalah AAC. Codec ini sudah dijadikan standar di YouTube, PlayStation, atau platform lain.

Bitrate yang dihasilkan sebenarnya dibawah SBC Tetapi jauh lebih Konsisten dibandingkan SBC itu sendiri. Sayangnya, audio codec yang satu ini akan bekerja lebih Bagus Apabila digunakan pada perangkat Apple dibandingkan dengan yang lain seperti Android.

Qualcomm APTX Audio Codec

audio codec Qualcomm APTX Audio Codec
APTX

Bagi sebagian pengguna Android, audio codec ini sangat terkenal. Codec ini dibuat oleh perusahaan Qualcomm yang biasanya dikenal sering Membangun chipset smartphone Adalah Snapdragon.

Buat APTX sendiri tipenya terbagi Kembali menjadi 4, Adalah:

  • APTX
  • APTX HD
  • APTX LL (Low Latency)
  • APTX Adaptive

Buat APTX dan APTX HD sebenarnya Apabila didengarkan secara spontan sebenarnya sudah bagus. Yang jadi pembedanya adalah APTX Biasa mempunyai maximum bit rate 384 kbps dan bit depth 16 bit. Sedangkan APTX HD mempunyai maximum bit rate 576 kbps dan bit depth 24 bit. Tetapi keduanya sama-sama mengorbankan latency agar mencapai bit rate dan bit depth diatas.

Selanjutnya saya akan menjelaskan tipe APTX LL. Tipe ini muncul karena permasalahan latency kedua diatas. Audio codec ini diklaim Pandai mencapai kecepatan Kurang Lebih 30-40 ms, dimana kecepatan itu sudah sangat Lekas.

Terakhir adalah tipe APTX Adaptive, tipe terbaru dari codec-nya Punya Qualcomm yang Pandai mempertahankan kualitas Bunyi tanpa harus mengorbankan latency yang banyak. Latency yang dihasilkan oleh APTX Adaptive ini Kurang Lebih 80 ms. Satu hal Kembali, codec ini baru Pandai kita temukan di smartphone dengan tipe android 10 keatas.

Sony LDAC Audio Codec

audio codec ldac
LDAC

Lampau Terdapat codec kebangganya Sony Adalah LDAC. LDAC Mempunyai tiga mode Adalah:

  • CPM (Connection Priority Mode)
  • Normal mode.
  • QPM (Quality Priority Mode)

Dari ketiga mode diatas sudah sangat Jernih itu Pandai di terapkan ke mode apa saja. CPM akan lebih memprioritaskan kecepatan latency dibandingkan dengan kualitas Bunyi. Lampau QPM adalah kebalikan dari CPM dan normal mode adalah titik tengah di antara CPM dengan QPM.

Memang codec LDAC ini sudah Terdapat di smartphone Sony dan beberapa Android lain, Tetapi codec ini jarang sekali dijumpai TWS manapun. Bahkan TWS Biasa Punya Sony sekalipun Kagak menggunakan codec ini. LDAC baru Pandai kita jumpai di headphone Sony kelas 4 juta keatas.

LC3 (Low Complexity Communication Codec)

audio codec lc3
LC3

Codec yang Tetap sangat fresh infonya karena LC3 baru dirilis tahun 2022 ini. Pandai dikatakan LC3 adalah versi upgrade dari SBC dan codec ini akan menjadi standar Buat Bluetooth 5.2.

Metode kerja LC3 ini adalah sistem pengiriman sinyalnya ke masing-masing earpiece dan bukan melalui earpiece sebelah kiri atau kanan Lampau dikirim ke sebelahnya. Memang Metode ini sudah pernah Qualcomm terapkan, Tetapi LC3 ini Ingin mencoba Membangun menjadi standar agar kinerja Bluetooth menjadi efisien.

Lampau, Audio Codec Mana yang Terbaik?

Audio Codec
Yang mana yang terbaik?

Buat menjawab pertanyaan ini, jawaban nya adalah kembali kepada diri kalian masing-masing. Belum tentu codec yang lebih Bagus akan menghasilkan Bunyi yang kalian inginkan. Pandai jadi tuning di dalam perangkat audio juga mempengaruhi jenis Bunyi yang dihasilkan.

Survei dengan telinga sendiri adalah Metode paling Cermat bagaimana kalian harus menentukan codec yang sesuai. Entah itu pinjam dengan Mitra atau ke toko audio yang menyediakan produk demo yang Pandai kalian tes.

Jadi itulah pembahasan 5 audio codec yang Pandai penulis sajikan kepada kalian. Apakah Terdapat codec lain yang belum Terdapat di list ini? Atau kalian punya pendapat lain tentang kelima codec ini?


Baca juga informasi menarik Jagat Game lainnya terkait Tech atau artikel keren lainnya dari Ifan Frans. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.

Trending