Jagatgame.id – Genshin Impact garapan Hoyoverse menghadapi kontroversi besar terkait representasi Watak dalam update aktual mereka.
Kontroversi ini memicu tudingan praktik whitewashing. Kok Dapat? Simak duduk perkara yang memicu tudingan tersebut.
1. Representasi Watak
Update Natlan dalam game Genshin Impact mengintroduksi Watak-Watak yang terinspirasi dari budaya Latin Amerika dan dewa-dewa Afrika.
Meski Watak-Watak ini didasarkan pada kekayaan elemen budaya, mereka Segala digambarkan dengan Corak kulit putih atau terang.
Hal tersebut bertentangan dengan inspirasi Asli yang harusnya Mempunyai Corak kulit lebih gelap.
2. Kontroversi Whitewashing
Sebelumnya Genshin Impact sudah pernah menghadapi kritik terkait whitewashing.
Tetapi, situasi kali ini berbeda, Alasan kritik kian mengalir deras sering dekatnya Lepas rilis update Natlan.
Para penggemar game Genshin Impact merasa Watak-Watak dalam judul ini mestinya mewakili budaya tertentu.
Baca Juga: Mengenal 10 Watak Baru Genshin Impact dari Region Natlan, Lengkap dengan Pemain Voice Over
3. Kampanye Boikot
Protes dari gamer semakin besar dengan adanya petisi online yang menuntut agar Hoyoverse Kepada menghentikan praktik whitewashing demi keberagaman budaya.
Penggemar juga meluncurkan hashtag #BoycottHYV di media sosial, mendorong gamer Kepada menyampaikan keluhan mereka melalui saluran layanan pelanggan.
4. Kritik dari Aktor Bunyi
Isu ini juga mendapat perhatian dari aktor Bunyi yang terlibat di game Genshin Impact.
Beberapa aktor, termasuk Valeria Rodríguez (Sucrose), Jenny Yokobori (Yomiya), Alejandro Saab (Cyno), dan Zeno Robinson (Sethos), berbicara tentang masalah tersebut.
Mereka mendukung Hoyoverse mengupdate Watak dengan Corak kulit sesuai dengan inspirasi budaya aslinya.
Baca Juga: 5 Argumen Wuthering Waves Dapat Tenggelamkan Genshin Impact
5. Tanggapan Hoyoverse
Meski kontroversi kian meluas, Hoyoverse belum memberi tanggapan. Dengan rilis Natlan yang semakin dekat, kemungkinan studio Enggak akan melakukan perubahan sebelum peluncuran.***