3 Jenis Riset Agar Kinerja Bisnis Perusahaan Kian Meningkat

Jakarta, Jagatgame.id – Dalam menjalankan bisnis, termasuk di industri teknologi maupun media massa, riset Mempunyai peranan Krusial. Apa yang terjadi Apabila suatu produk Kagak dilakukan riset terlebih dulu?

Menurut Product and UX Research Lead Tokopedia, Satkar Ulama, yang terjadi adalah produk tersebut akan menemui jurang atau kesenjangan antara ekspektasi user dengan apa yang kita tawarkan. “Dapat jadi fitur yang kita buat atau apapun yang kita rilis, Kagak sesuai dengan ekspektasi user ataupun perilaku mereka,” ujar Satkar Begitu workshop UX Resarch secara daring (16/11).

Baca juga: Mengenal GoPay Coins, Sistem Loyalitas dari Sambung Akun Tokopedia dan Gojek

Ia menambahkan, sangat Krusial Buat mengetahui bagaimana riset yang Betul demi menghadirkan produk dan pengalaman pengguna (user experience atau UX) terbaik. Satkar menambahkan, di Tokopedia sendiri, peranan riset produk dan UX sangat signifikan. Karena hasilnya yang berkualitas dapat diaplikasikan menjadi strategi baru dalam pengembangan konsep fitur atau program yang dapat mendukung peningkatan transaksi serta tren belanja.

“Riset produk dan UX juga akan mempengaruhi tingkat kesuksesan dan kenyamanan menggunakan sebuah situs, termasuk situs pemberitaan media. Tampilan dan UX yang ramah atau sesuai kebutuhan pengguna menjadi sangat Krusial bagi setiap penyedia platform,” ujarnya.

Tipe riset perusahaan berbasis teknologi

riset tokopedia metodologiDi Tokopedia setidaknya Eksis tiga jenis riset internal yang dilakukan. Pertama riset produk, kedua riset pengalaman pengguna (UX), dan ketiga riset pasar. Masing-masing punya tujuan dan cakupan yang berbeda.

Dengan tipe tiset yang berbeda-beda, begitu pun dengan metodologi yang dilakukan juga bakal berbeda-beda sesuai kebutuhan. Misalnya survei, wawancara, maupun FGD (Focus Group Discussion). Nah, sebisa mungkin perusahaan merangkum tipe riset yang berbeda-beda ini Buat memenuhi kebutuhan yang bervariasi.

1. Product research

Riset ini adalah bentuk paling sederhana. Karena langsung bermain di level produk atau fitur. Misalnya saja membbandingkan dengan punya kompetitor, atau dengan platform di luar sana yang dikagumi. Juga termasuk Hasil karya-Hasil karya, tapi Tetap di level produknya.

Contohnya di aplikasi Eksis fitur investasi reksadana di ecommerce satu dengan kompetitor Eksis apa saja. Kemudian Menyaksikan pada dashboard seller fitur statistiknya seperti apa, kekurangannya apa, kelengkapan seperti apa, dan sebagainya.

Karena tujuan utamanya Buat Menyaksikan suatu fitur atau platform, maka metodologi paling sederhana yang Dapat dilakukan Buat riset produk setidakny Eksis tiga:

  • competitive analysis (mencoba satu fitur, Menyaksikan bedanya dengan yang lain)
  • usability test (test yang dilakukan sendiri Buat Menyaksikan apa kekurangan atau yang perlu diperbaiki)
  • card sorting (riset Buat Menyaksikan ketika pertama kali Menyaksikan suatu web atau aplikasi, apa yang disukai)

2. Riset pengalaman pengguna (UX Research)

Pada riset pengalaman pengguna (user experience research), sudah berbicara mengenai pengalaman seseorang ketika menggunakan fitur produk tersebut. Misalnya membuka aplikasi e-commerce Tiba berbelanja. Atau ketika pertama kali membaca Informasi di media online Tiba membagikannya di media sosial.

Jadi Buat Menyaksikan apakah desainnya itu sudah sesuai dengan ekspektasi atau perilaku pengguna atau belum. Kemudian UX Research karena berhubungan dengan orang atau pengguna, maka metodologi yang sering dilakukan adalah survei, in-depth interview dan FGD serta usability test.

3. Market research

Riset pasar ini skalanya lebih besar Tengah, Dapat mencakup UX Research dan Product Research sekaligus. Contohnya Buat Menyaksikan lanskap pasar dan demografi pengguna ecommerce di Indonesia. Juga termasuk segmentasi atau pengelompokan fitur–fitur pada sebuah produk.

Misalnya perubahan proses pencarian informasi pada generasi milenial, atau bagaimana seseorang mengakses media sosial. Karena ini cakupannya luas sekali, seringkali dilakukan survei secara nasional kalau mau masuk ke market research.

Begitu pun dengan market resarch karena berhubungan dengan banyak orang yang cakupannya lebih luas dan lebih mendalam, maka metodologi yang dilakukan adalah survei, in-deth interview dan FGD serta usability test. Ditambah Tengah contextual research, mengobservasi langsung perilaku user dengan lebih mendalam.

Tips Riset Produk dan UX yang Efektif

Tokopedia Rabu NabungBagi perusahaan teknologi, riset produk dan UX telah mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi maupun layanan secara keseluruhan. Proses ini juga berkontribusi dalam membantu masyarakat menciptakan Kesempatan lewat pemanfaatan teknologi di mana perkembangannya sangat Luwes dan Maju berevolusi. Berikut beberapa tips dari Satkar agar riset produk dan UX Dapat dilakukan secara efektif.

  1. Mempunyai Empati
    Empati adalah kunci Buat dapat menciptakan solusi yang berorientasi pada pengguna. Krusial Buat mengesampingkan Dugaan dan keinginan sendiri. Hal ini ditujukan agar seorang UX researcher Dapat Maju Pusat perhatian secara Rasional dalam menyampaikan aspirasi pengguna demi menciptakan lebih banyak Dampak bagi mereka,.
  2. Kolaborasi Lintas Divisi
    Kolaborasi lintas tim sangat Krusial dalam proses riset. Misalnya dengan bertukar pikiran Buat menemukan berbagai Metode menjawab tantangan yang dialami pengguna dari sisi produk, marketing hingga bisnis.
  3. Luwes dan Kreatif 
    Riset Kagak Dapat memakai satu Metode atau metodologi saja. Seorang periset juga harus Luwes dan Maju berinovasi dalam menerapkan Metode yang paling sesuai dengan pengguna atau pasar yang kita riset.
    Misal Begitu pandemi, ketika tatap muka harus dikurangi. Seorang periset UX harus menyesuaikan berbagai metode – seperti survei, in-depth interview dan FGD, hingga tes produk – secara virtual, Tetapi tetap berorientasi pada hasil dengan kualitas sebaik ketika Bersua langsung dengan narasumber.
  4. Ikuti Tren
    Dengan mengikuti tren yang Eksis, periset Dapat menjadi lebih relevan dengan pengguna. Beberapa inisiatif unggulan Tokopedia pun telah melewati proses riset agar relevan dengan kebutuhan pengguna, termasuk kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB). Konsep Istimewa WIB, integrasi dengan pengalaman pengguna di dalam aplikasi serta model kampanye dan brand partnership juga berangkat dari hasil sebuah riset.
  5. Menentukan Tujuan
    Dalam proses pengembangan produk dan UX, sangat Krusial bagi seorang periset Buat mengetahui tujuan yang harus dicapai, misal metrik bisnis atau produk apa yang Mau diubah serta ditingkatkan. “Riset dengan tujuan yang Jernih dapat menghasilkan insights berkualitas sehingga dapat digunakan oleh para pengambil keputusan.


Eksplorasi konten lain dari Jagatgame.id.id

Berlangganan Buat dapatkan pos terbaru lewat email.

Mungkin Anda Menyukai