By administrator 
Memainkan game Android setiap hari terkadang Membikin banyak orang ragu bahwa gamenya akan Pandai mengikis performa ponsel pintar. Enggak awet dan Segera lelet menjadi konsekuensi yang menakutkan bagi setiap pemiliknya.
Berbeda dengan memainkan game mobile di Android, emulator yang dijalankan di PC atau laptop tentu lebih kuat dan “tahan lama”. Oleh karenanya, tak jarang orang lebih memilih memainkan gamenya via emulator dibanding harus menyalakan smartphonenya seharian penuh.
Emulator juga terkadang jauh lebih Bagus dari HP kentang yang dimiliki kebanyakan orang. Dengan spesifikasi PC atau laptop standar Begitu ini yang miliki minimal 8-16 GB RAM dan CPU maupun GPU yang Ahli, tentu saja akan sangat mudah Demi dapatkan framerate 60 fps di setiap game Android yang diemulasikan.
Lantas, apa saja emulator Android terbaik 2021? Berikut daftar lengkapnya.
Catatan
- Ringan atau berat Seluruh tergantung PC atau laptopmu.
- Lengkap dengan spesifikasi paling minimum (Kalau telah diberikan Formal oleh developer).
- Urutan Enggak memberikan indikasi terbaik ke terburuk atau sebaliknya.
11. Nox Player
https://www.youtube.com/watch?v=6PTBI37I7UA
- OS: Windows XP SP3, Vista, 7, 8, 10 dengan DirectX 9.0
- CPU: Dual Core
- GPU: Dukung OpenGL 2.0 atau lebih Bagus
- RAM: 5 GB
- Storage: 1-1.5GB
Nox Player merupakan salah satu emulator Android terbaik yang sangat direkomendasikan oleh para gamer. Dukungan custom key, controller, hingga multi-emulation mungkinkan player dengan sangat mudah menggunakannya.
Kalau Engkau Begitu ini tengah memainkan game Terkenal, maka Nox Player akan Mekanis memberikan tombol default tanpa harus mengaturnya secara manual.
10. Bluestacks 5
- OS: Windows 7 atau lebih tinggi
- CPU: Multi-core processor dengan skor benchmark single-thread lebih dari 1000
- GPU: AMD atau NVIDIA dengan skor benchmark di atas 750
- RAM: 5-8 GB
- Storage: 5GB
Enggak Terdapat yang Enggak mengenal Bluestacks, emulator Android yang satu ini merupakan salah satu pemain lama yang dikenal miliki ragam kustomisasi Begitu perilisannya. Seiring berjalannya waktu, Bluestacks selalu sukses emulasikan Android versi terbaru Demi Pandai memainkan game teranyar yang dirilis di PlayStore.
Performa Bluestacks juga Enggak Pandai diganggu gugat, ia menjadi salah satu yang terbaik di antara beberapa emulator Android yang Terdapat di pasaran. Sayangnya Bluestacks Enggak ramah PC kentang karena tergolong cukup berat. Engkau sebenarnya Pandai menginstall seri lawas, Tetapi karena Enggak Terdapat dukungan game dan Android baru, maka tak Seluruh game Pandai dimainkan.
9. MeMu Play
- OS: Windows XP SP3, 7, 8, 10
- CPU: Multi-core processor dengan skor benchmark single-thread lebih dari 1500
- GPU: AMD atau NVIDIA dengan skor benchmark di atas 750
- RAM: 2-8 GB
- Storage: 5-10GB
MeMu Pandai dikatakan merupakan salah satu emulator Android paling Segera Demi urusan update emulasi OS Android. Sama seperti emulator lain ia miliki Variasi fitur yang sangat mirip satu-sama lain. Tetapi salah satu yang patut diapresiasi dari MeMu tentu saja update versi terbaru Android yang Pandai membuatnya memainkan game baru yang baru saja dirilis atau Tetap dalam uji closed beta.
8. MuMu
- OS: Windows 7 atau lebih tinggi.
- CPU: Quad Core sekelas Intel i3-2100
- GPU: AMD atau NVIDIA minimum GTX280 atau Radeon HD 6790
- RAM: 4 GB
- Storage: 2 GB
Dikembangkan oleh NetEase, MuMu merupakan salah satu emulator Android yang kedepankan ke“ringan”-an. Dengan spesifikasi rendah, emulator ini Pandai menjalankan game terbaru Android dengan sangat Bagus. Sayang, sejauh pengalaman saya, MuMu sering crash bahkan Begitu ia dijalankan Normal tanpa sempat menjalankan gamenya.
7. Genymotion
- OS: Windows 8 atau lebih tinggi.
- CPU: Dual Tiba Quad Core
- GPU: Intel HD Graphics 3000, NVIDIA GeForce 500 series, AMD HD 6000 series
- RAM: 4-8 GB
- Storage: 2 GB
Sebenarnya Genymotion merupakan emulator Android yang ditujukan Demi para developer Demi menguji coba game maupun aplikasinya. Tentu saja Engkau Pandai memainkan gamenya di sini, Tetapi karena Enggak ditujukan Demi gamer, emulator ini paling cocok digunakan oleh para developer saja.
6. PhoenixOS
- CPU: CPU seri x86
- Storage: 2 GB
PhoenixOS lebih Pandai dikatakan sebagai sebuah sistem operasi layaknya Windows Tetapi berbasik Android, yaa mirip dengan sistem operasi yang Terdapat di Chromebook lah. Karena ia termasuk dalam OS, maka PhoenixOS Pandai menggantikan Windows dan menjalankan beberapa game layaknya Android. Sayang, karena tak didukung Google Play, PhoenixOS hanya Pandai jalankan aplikasi via apk.
5. Koplayer
- OS: Windows
- CPU: Dual Core
- GPU: GPU yang dukung OpenGL ES 2.0
- RAM: 1 GB
- Storage: 2 GB
Emulator Koplayer ini miliki ragam pilihan antara Speed dan Compatibility. Speed akan maksimalkan performa, sementara Compatibility sebagai mode defaultnya. Tak hanya kecepatan, ia juga miliki multi-instance yang mungkinkan player menjalankan lebih dari satu emulator. Ia juga sudah mendukung Google Play Store Demi mendownload game-game yang Engkau inginkan.
4. LDPlayer
- OS: Windows 7, 8, 8.1, 10 (32 maupun 64-bit)
- CPU: Dual Core
- GPU: GPU yang dukung OpenGL ES 2.0
- RAM: 2 GB
- Storage: 2 GB
LDPlayer menjadi salah satu emulator Android ternyaman yang pernah saya coba. Ia cukup Kukuh dengan berbagai mode tertentu yang tentu saja nyaris sama dengan emulator lain. LDPlayer juga dukung dan langsung deteksi controller ketika disambungkan, saya sempat mencoba memainkan game menggunakan DS4 dan berhasil.
Meskipun demikian, ia miliki satu error yang selama ini Tetap saya alami yakni blackscreen Begitu membuka game. Tetapi bukannya crash dan langsung menutup aplikasinya secara paksa, tab game di emulator Android ini Tetap Pandai diakses Demi ditutup secara manual dan dijalankan kembali gamenya.
3. Droid4X
- OS: Windows 7, 8, 8.1, 10 (32 maupun 64-bit)
- CPU: Dual Core
- GPU: GPU yang dukung OpenGL ES 2.0
- RAM: 512MB
- Storage: 1–4 GB
Droid4X menjadi salah satu emulator Android paling ringan yang pernah Terdapat di pasaran. Ia miliki add-ons yang mungkinkanmu Demi mengontrol game di emulator tersebut dengan smartphone. Dengan kata lain Kalau Engkau tak Mempunyai controller terpisah seperti DS4, DS5, atau Xbox controller, Engkau Pandai menggunakan ponsel pintarmu Demi mengendalikan game via Droid4X.
2. GameLoop
Awalnya bernama Tencent Gaming Buddy dan dikembangkan Spesifik Demi memainkan PlayerUnknown Battlegrounds Mobile atau PUBGM, GameLoop menjadi salah satu emulator universal yang kini Pandai memainkan Seluruh game Android. Kenyamanannya tentu tak diragukan Kembali meskipun akhir-akhir ini ia tak Kembali disorot sebagai salah satu emulator Android terbaik. Meskipun demikian, ia menjadi salah satu yang terbaik di jajarannya.
1. MSI App Player
- OS: Windows 7 atau lebih tinggi
- CPU: Multi-core processor dengan skor benchmark single-thread lebih dari 1000
- GPU: AMD atau NVIDIA dengan skor benchmark di atas 750
- RAM: 5-8 GB
- Storage: 5GB
MSI App Player sebenarnya cukup Aneh karena ia adalah hasil kolaborasi antara MSI dengan Bluestacks. Oleh karenanya saya Enggak Pandai melihatnya sebagai satu emulator terpisah, Tetapi kurang lebih sama dengan Bluestacks. Ia miliki dukungan hingga 240Hz, controller, hingga tentu saja RGB Demi beberapa keyboard laptop tertentu.
MSI App Player juga didesain Demi multi-instance yang berarti Engkau Pandai jalankan banyak emulator sekali jalan. Saya memasukkan spesifikasi yang sama dengan Bluestacks karena bentuk dan fungsinya sama persis dengan emulator Android tersebut. MSI Enggak menyebutkan sama sekali spesifikasi minimumnya.
Daftar di atas mungkin tak merepresentasikan Seluruh emulator Android, Tetapi tak Pandai dipungkiri ia menjadi jajaran yang terbaik hingga Begitu ini. Engkau tentu saja Pandai memasukkan emulator Android terbaik lain yang pernah Engkau cicipi selain daftar di atas melalui kolom komentar di Rendah.
Mau membaca artikel seperti ini Kembali? Engkau Pandai mengunjungi laman G|List kami Demi Mengerti apa saja yang Terdapat di industri ini yang mungkin belum pernah diceritakan sama sekali melalui Informasi atau yang lain.