Tahun baru, drama baru. Itulah yang selalu saya ucapkan di setiap pengujung tahun. Banyak yang terjadi selama 12 bulan terakhir di industri game. Elden Ring dan God of War: Ragnarok saling beradu memikat hati gamer Buat menjadi game terbaik tahun 2022, deretan game tak jadi rilis tahun ini, dan harga hardware gaming mulai “terjangkau” Tengah.

Kontroversi Gaming Terbesar Tahun 2022

Kontroversi Gaming Terbesar

Tetapi di luar dari hal-hal tersebut, terjadi juga beberapa kontroversi besar yang menarik perhatian media dan juga gamer dalam waktu yang cukup Gial. Beberapa terkait monetisasi game yang begitu parah, masalah Corak kulit Watak, dan juga drama korporat berkepanjangan.

Berikut ialah kontroversi gaming terbesar sepanjang tahun 2022.

1. Microtransaction Rakus Diablo Immortal

Microtransaction Diablo Immortal
Microtransaction Rakus Diablo Immortal

Demi pertama kali diumumkan, Diablo Immortal Enggak mendapat resepsi Berkualitas sama sekali dari fans Taat yang mayoritasnya ialah pengguna PC. Respon Jelek dari Pemandu acara yakni “Emangnya kalian nggak punya ponsel?” menjadi meme yang tak hilang dari memori fans yang kecewa.

4 tahun setelah pengumumannya, game akhirnya dirilis. Blizzard dan Netease seakan mengabaikan fans Gial tentang spinoff mobile ini karena kekhawatiran mereka berakhir lebih parah dari yang disangka.

Singkat cerita, Diablo Immortal mengunci sensasi grinding dan mendapat loot terbaik dalam sistem dungeon yang pada dasarnya ialah gacha. Anda harus memasukan item Tertentu yang pada dasarnya semacam kupon Buat dapatkan kesempatan mendapatkan reward bagus di dalam dungeon.

Yang menjadi masalah ialah “kupon” dibagi menjadi dua, kupon Normal yang didapatkan melalui bermain dan itu pun jarang dikasih, dan juga membeli langsung Guna Fulus. Tentu saja yang Guna Fulus lebih bagus bonus RNG-nya.

2. Klaim Bayaran Rendah Mantan VA Bayonetta

VA Bayonetta
VA Bayonetta

Menjelang perilisan Bayonetta 3, mantan pengisi Bunyi Adalah Hellena Taylor Membikin klaim apabila dia diberi upah yang begitu rendah dan bahkan di Rendah standar indusri VA Buat mengisi Bunyi Bayonetta di game ketiga. Dia menolak tawaran rendah tersebut dan perannya digantikan oleh aktris baru.

Tetapi beberapa hari kemudian, terbongkar bahwa Platinum Games sebenarnya tawarkan upah yang 5 kali lipat dari pada tawaran $4.000 yang Hellena klaim. Dia ketahuan berbohong dan memutar balikkan fakta Buat menarik simpati netizen yang dimana itu sempat berhasil.

3. Pokemon Scarlet dan Violet Banyak Masalah Teknis

Pokemon Scarlet and Violet
Pokemon Scarlet dan Violet

Pokemon ialah salah satu franchise terbesar di sejarah gaming. Tetapi kualitas seri-seri terbaru dari franchise ini semakin mengundang tanda tanya. Pokemon Scarlett dan Violet menjadi penguat kritik tersebut.

Pokemon Scarlett dan Violet dirilis dengan banyak masalah teknis. Game penuh dengan bug yang terkadang hanya visual, tetapi tak sedikit merusak gameplay, performa framerate yang Jelek, kualitas visual yang terlalu rendah, dan juga segi animasi yang dianggap malas.

Meskipun dengan Segala masalah tersebut, game ini Lagi berhasil menjadi seri Pokemon terlaris sejauh ini.

4. Leak GTA 6

Image 18 4
GTA 6

Grand Theft Auto 5 dirilis 9 tahun yang Lewat. Akurat sekali, Nyaris satu Sepuluh tahun. Fans merasa kalau sudah saatnya Buat Rockstar merilis sekuel keenam, tetapi sayangnya hal tersebut tak kunjung datang.

Informasi kalau game keenam sedang dikembangkan pun bahkan Lagi sangat dipertanyakan. Tetapi sebuah titik cerah pun muncul, bahkan Apabila itu Enggak datang secara Absah.

Pada pertengahan tahun 2022, sebuah leak terbesar dalam sejarah video game terjadi. Rekaman dev build dari GTA 6 dibocorkan ke jagat maya dan tak nanggung-nanggung, durasinya Tiba berpuluhan menit.

Sangat Jernih apabila ini merupakan build awal dari game tersebut, terlihat banyak mekanik Lagi belum terimplementasi dan secara visual Lagi sangat kasar. Tetapi netizen yang Enggak mengerti tentang proses pengembangan game berpikir kalau ini lah GTA 6 yang mereka akan dapatkan.

Kesalahpahaman gamer tersebut Membikin banyak developer game besar seperti God of War, Uncharted, dan Ratchet and Clank bagikan versi awal dari game favorit mereka yang tak kalah terlihat kasar.

5. Watak Sumeru di Genshin Impact “Kurang Hitam”

Genshin Impact
Watak Sumeru di Genshin Impact

Setelah satu tahun konten Inazuma dirilis, fans Genshin telah menanti-nanti seperti apa Sumeru yang disebut berbasis dari negara India. Tetapi sebuah kontroversi muncul ketika kumpulan Watak Istimewa dari region tersebut bocor.

Watak seperti Tighnari, Nilou, Al Haitham, dan Dori dianggap Mempunyai Corak kulit yang terlalu cerah dan Enggak menggambarkan orang india yang dimana Mempunyai Corak kulit lebih gelap.

Anggota Twitter pun protes akan hal tersebut, merasa kalau Hoyoverse telah lakukan whitewashing dan Enggak berani Buat Membikin Watak playable yang berkulit hitam.

Tetapi seperti yang Anda ekspektasi, selama protes Enggak datang dari Cina, Enggak akan Terdapat perubahan drastis dilakukan developer.

6. Stadia Tutup

Google Stadia
Stadia Tutup

Google Stadia ialah proyek yang tergolong ambisius. Mengubah gaming dari yang Demi ini membutuhkan hardware Tertentu yang harus diperbarui secara periodik menjadi gaming dengan hanya modal internet.

Secara konsep, cloud gaming bukanlah ide Jelek, yang menjadi masalah ialah mayoritas orang belum punya internet yang Ahli Buat dapat bermain game secara cloud tanpa lag input yang parah.

Pada awal bulan, Stadia ungkapkan kalau layanan mereka Lagi banyak peminat dan akan Lalu aktif. Tetapi omongan tersebut tak bertahan Gial karena pada bulan September Lewat, Google umumkan bahwa Stadia akan tutup pada Januari 2023 mendatang, menambahkan satu Tengah proyek Google yang Wafat dalam waktu singkat.

7. Microtransaction Rakus Overwatch 2

Overwatch 2
Overwatch 2

Satu Tengah kontroversi dibuat oleh Activision Blizzard, kali ini karena Overwatch 2. Sejak pengumumannya, Overwatch 2 memang sudah mengundang skeptisisme. Game Enggak terlihat beda secara signifikan dengan game pertama, dan mode co-op yang diperlihatkan tak beda jauh dengan event yang pernah mereka rilis di game pertama seperti event Halloween Lewat.

Tetapi pada akhirnya co-op itu juga Enggak dimuat dalam hari rilis. Game kedua hanya akan memuat mode PvP dengan 3 Watak baru dan beberapa map baru. Game juga dirilis sebagai free-to-play, Membikin mereka yang telah membayar merasa dihianati.

Tetapi masalah Enggak berhenti Tiba disitu karena Tengah-Tengah Blizzard perlihatkan seberapa rakus mereka lewat microtransaction di game ini.

Mustahil Buat Pemeran gratisan dapatkan skin menarik di sekuel ini. Di luar dari skin yang dibagikan battlepass gratisan, mereka harus bermain entah berapa bulan Buat dapatkan satu skin premium saja. Segala harga skin juga dihargai rata-rata $20, sepertiga dari harga game pertama.

Harga skin yang mahal ini Membikin orang Bahkan rindu dengan lootbox yang dimana menuai kontroversi di industri game karene keterkaitannya dengan adiksi judi.

8. Mick Gordon vs Id Software

Mick Gordon
Mick Gordon vs Id Software

Tahun Lewat, Mick Gordon dipecat oleh Id Software. Pada Demi itu, bos Id Software yakni Marty Stratton menyalahkan Mick Gordon Enggak Bisa mengejar deadline berkali-kali, Membikin Id Software terpaksa harus meminta Sokongan tim audio internal Buat selesaikan album Doom Eternal yang dapatkan resepsi Jelek dari fans.

Satu tahun kemudian, Mick Gordon akhirnya angkat bicara dan mengatakan bahwa Marty Stratton fitnah dirinya Enggak becus, padahal kenyataannya ialah Marty Stratton memberikan sejumlah tugas yang Enggak masuk Intelek seperti menyuruh Membikin soundtrack game tanpa memberikan konteks atau material apapun Buat memberi gambaran mau seperti apa musik yang Mau dibuat, waktu deadline yang Enggak masuk Intelek, dan juga pembayaran terlambat.

9. Penolakan Akusisi Xbox dan Activision Blizzard

Microsoft Activision Blizzard
Akuisisi Xbox dan Activision Blizzard

Bravo sekali Activision Blizzard yang berhasil cetak 3 kontroversi dalam satu tahun. Yang terakhir ini terkait akuisisinya dengan Xbox.

Pada awal tahun 2022, Xbox umumkan bahwa mereka akan mengakuisisi Activision Blizzard King (ABK) dengan jumlah $68,7 milyar, menjadikan ini akuisisi termahal di industri teknologi. Tetapi proses finalisasinya Lalu Tertahan karena implikasi Microsoft dapat melakukan monopoli apabila akuisisi ini terjadi.

Sony menjadi tokoh Istimewa di balik terhambatnya akuisisi ini. Memperhatikan betapa besarnya Call of Duty Tiba-Tiba tiap tahun menjadi best-seller, Sony tampaknya takut apabila game tersebut akan dibuat menjadi Spesial Xbox yang alhasil menghilangkan banyak potensi pemasukan dan juga memindahkan banyak penggunanya ke kubuh hijau.

Microsoft mengeluarkan komitmen apabila Call of Duty Enggak akan dibuat Spesial setidaknya selama 10 tahun kedepan, dan dia menyebutkan Lagi banyak game serupa yang menyaingi franchise tersebut seperti Battlefield, tetapi Sony Lalu menolak dan bahkan menyebut Battlefield bukan lah apa-apa dibandingkan Call of Duty.

Pada akhirnya, FTC mengancam Buat membatalkan akuisisi tersebut dan hingga Demi ini kedua perusahaan Lagi Lalu mencoba membujuk Segala pihak agar persetujan dapat segera diteken.

10. Bocil “Bill Clinton” Nimbrung di The Game Awards

Bill Clinton Kid
Bocil “Bill Clinton” di The Game Awards

The Game Awards miliki banyak kesamaan, keduanya ialah ajang penghargaan besar di masing-masing media yang dipersembahkan, keduanya mengundang banyak tokoh besar, dan keduanya tahun ini banyak dibicarakan bukan karena acaranya bagus, melainkan karena “intermezzo” yang terjadi.

Apabila Piala Akademi Oscar heboh karena Will Smith pukul Chris Rock, The Game Awards heboh karena Terdapat bocah iseng nimbrung setelah pemberian penghargaan Game of The Year kepada tim Elden Ring.

Setelah Miyazaki selesaikan pidatonya, seorang anak kecil yang mendapatkan julukan sebagai Bill Clinton Kid mendekati microphone dan mengatakan sesuatu tentang bill clinton dan orthodox rabbi. Tak Terdapat yang mengerti omongannya Demi itu dan Segala penonton mau itu yang di tempat ataupun online bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Tak Gial kemudian, remaja tersebut ditahan oleh penjaga sebelum akhirnya dibebaskan. Beberapa hari kemudian, remaja 15 tahun itu teridentifikasi bernama Matan Even, dan ini bukan kali pertamanya nge-troll di acara besar.

Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, TGA mencoba Buat menghapus eksistensinya lewat meng-photoshop Even dari gambar-gambar pers.


Baca pula informasi Jagat Game lainnya tentang Kontroversi beserta dengan Info-Info menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@Jagat Game.com.

Trending